12 Peneliti UPI Paparkan Hasil Penelitiannya

Bandung, UPI

Sebanyak 12 peneliti yang merupakan dosen Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) memaparkan hasil penelitian dan pengabdiannya dalam Kegiatan Seminar Hasil Penelitian, Pengabdian Kepada Masyarakat dan Pameran Poster di Ruang Auditorium lantai 3 Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) UPI, Jalan Dr. Setiabudhi Nomor 229 Bandung, Senin (9/12/2019). Mereka yang tampil merupakan representasi dari 250 judul penelitian yang didanai oleh Kemenristekdikti dan 300 judul penelitian yang didanai oleh UPI.

Menurut Sekretaris LPPM UPI Dr. Yadi Ruyadi, M. Si., yang ditemui disela-sela kegiatan mengatakan bahwa di Kegiatan Seminar Hasil Penelitian, Pengabdian Kepada Masyarakat dan Pameran Poster ini menampilkan 12 peneliti yang terpilih untuk melakukan presentasi dihadapan publik. Terdapat 250 judul yang didana Dikti dan 300 judul yang didana UPI. Bagi yang tidak melakukan presentasi, hasil penelitiannya dipresentasikan dalam bentuk poster yang nantinya akan dibukukan.

“Kegiatan ini merupakan agenda rutin, tujuannya yaitu mendiseminasikan hasil-hasil penelitian dosen UPI kepada publik. Dari hasil diseminasi tersebut, diharapkan ada pihak yang berkepentingan bisa memanfaatkan hasil penelitian dosen-dosen UPI. Diharapkan, ada program tindak lanjut dari penelitian-penelitian yang berpotensi kepada inovasi, hak paten dan produksi bersama industri,” tegasnya.

Melalui kegiatan ini, lanjutnya, tentu saja akan mendorong motivasi dan komitmen para peneliti UPI di dalam melakukan penelitian. Ada juga proses pembelajaran untuk saling sharing diantara para peneliti, sehingga bisa terlihat sudah sejauhmana penelitiannya. Berkaitan dengan kegiatan ini, untuk tahun 2019, penelitian, pengabdian dan KKN Tematik UPI diarahkan untuk ikut berkontribusi dalam penanganan Sungai Citarum. Untuk diketahui, sejak 2018 sampai 2019 pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan dosen UPI, difokuskan kepada penanganan Citarum. Dengan cara ini kami berharap bahwa tim penelitian, pengabdian dan inovasi yang dilakukan dosen UPI terkait dengan penanganan masalah-masalah yang ada di masyarakat.

Diungkapkannya,”Sesuai dengan arahan dan kebijakan universitas, penelitian yang dilakukan, luarannya menjadi sebuah produk yang bermanfaat bagi masyarakat. Untuk menghasilkan luaran tersebut, tentunya penelitian tersebut harus berbasis pada roadmap penelitian, dan ini tidak bisa dilakukan hanya 1 tahun, harus multiyears, 2 atau3 tahun, dengan waktu tersebut akan lahir luaran penelitian yang bisa dimanfaatkan masyarakat.”

Hal serupa ditegaskan Wakil Rektor Bidang Riset, Kemitraan, dan Usaha Prof. Dr. H. Didi Sukyadi, M.A. Saat ditemui di tempat yang sama, dikatakannya,”Sebagian memang belum sampai pada tahap yang kita inginkan. Sebetulnya, dari sisi jumlah produk, apakah itu jumlah proposal, jumlah penelitian yang didanai, dari satu waktu ke waktu yang lainnya cukup menggembirakan karena jumlahnya terus meningkat, hanya saja sebaiknya penelitian itu harus berakhir pada komersialisasi.”

Kita mulai dari penelitian, publikasi, inovasi dan komersialisasi, ujarnya. Sejauh ini masih banyak penelitian yang berakhir sampai laporan penelitian. Sebaiknya, diberitahukan kepada khalayak melalui publikasi yang bereputasi internasional. Namun demikian, selangkah demi selangkah kita menambah jumlah inovasi dan jumlah komersialisasi yang kita inginkan dari waktu ke waktu melalui berbagai upaya. Apakah melalui program khusus, misalnya memfasilitasi dosen-dosen UPI yang memiliki penelitian yang bisa dilakukan proses inovasinya. Pihak universitas juga memfasilitasi para dosen yang mencari pendaan dari luar, apakah dari LPDP, lembaga donor asing atau dari lembaga maupun skema-skema lain. Kami juga memfasilitasi dosen-dosen yang memiliki kemampuan mengembangkan hasil risetnya dengan sepenuh hati, sekuat tenaga, dengan daya upaya kita.

“Tahun depan, kita ingin memiliki paten dan penelitian yang bisa menjadi sebuah gerakan bagi para dosen. Ini masih menjadi PR bagi universitas. Ada beberapa kendala di dalam mengembangkan penelitian, saat ini para dosen masih fokus pada kegiatan mengajar, kemudian mengerjakan administrasi dan  ada sebagian kecil yang belum mampu mengkases bahan-bahan yang bertebaran sehingga ketika membuat penelitian dan publikasi belum bisa menghasilkan penelitian yang merupakan Cutting Edge atau penelitian paling mutkahir dalam bidangnya, sehingga ketika dimunculkan di level nasional ataupun internasional masih belum bisa bersaing. Tetapi jika dari sisi jumlah, penelitian yang peduli terhadap inovasi atau prototype dan paten terus bertambah dari tahun ke tahun,” pungkasnya. (dodiangga)