20 Negara Sharing Tentang Lesson Study di UPI

lesson-studi

Bandung, UPI

Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FPMIPA) Universitas Pendidikan Indonesia telah mengundang sejumlah pakar dari 20 negara untuk memaparkan hasil kajian keilmuwan dalam acara “Knowledge Sharing Seminar for Development of Inclusive Education System for Learning Improvement”, 22-23 November 2016 di Gedung JICA UPI. Selain Indonesia, peserta negara lain diantaranya Rwanda; Vanuatu; Vietnam; USA;  Jepang, Zambia; Bangladesh; Thailand; Indonesia; Kenya; South Africa; Uganda; Cambodia;  Burgundi; Malawi; Filipina; Zambia; Kenya; India; Myanmar; dan Nepal.

Dalam acara tersebut setiap negara memaparkan tentang bagaimana langkah-langah yang akan diambil dalam menjaga, melestarikan dan memenuhi tuntutan zaman modern di dunia ini pada masa yang akan datang. Delegasi dari Indonesia sendiri yang diwakili oleh UPI dalam hal ini FPMIPA sekaligus sebagai tuan rumah memaparkan hasil inovasi berpikir yang sangat tajam dan berdasarkan atas data-data penelitian dalam bidang pendidikan, khususnya yang dipaparkan oleh Prof. Dr. Sumar. M.Si, juga Dr. Asep Supriatna, Komalia dan Elsa, yang sangat berkesan.

Delegasi dari Indonesia (UPI) tersebut memaparkan tentang  “Learning Improvement through Lesson Study. Ada kata-kata sangat mencerahkan dari paparan professor dari UPI tersebut yaitu “ Lebih baik banyak Mendengar daripada banyak Berbicara”,…”It would be better for you to be more on listening and less of speaking Listening Pedagogy). Sebagai bentuk aplikasinya menurut Prof. Sumar bahwa dalam sebuah pembelajaran di kelas sudah pasti semua anak memiliki perbedaan dari segala aspek sehingga melalui model “Lesson Study” anak-anak tersebut dapat saling menukar pengalaman, mendengar satu-sama lain mengenai kemampuannya, sehingga dari anak yang tadinya belum tahu, belum bisa dan belum berpengalaman, maka setelah melihat, mendengar dan sharing dari pengalaman teman-temannya, lambat laun ia akan sama memiliki keberhasilan yang setara dalam pembelajaran yang dimaksud. Dari pengalaman beliau yang sudah berkeliling Indonesia bahkan Asean dan Dunia yang sampai sekarang masih terus menekuni tentang Lesson Study ini maka sudah selayaknya hari itu Produk Pemikirannya menjadi “Rujukan Dunia”. Beliau adalah seorang Professor Senior UPI sejati yang perangainya “Lungguh” tidak banyak bicara tetapi banyak berpikir inovatif dan tentunya bekerja untuk mewujudkan pemikirannya tersebut. Tak jarang professor yang satu ini  yang selalu blusukan ke sekolah-sekolah dipedalaman dengan membawa “Lesson Study-nya”.

Materi paling menarik lainnya dari Professor Sumar ini yaitu tentang kekuatan dan kearifan lokal dari orang sunda , dari sekolah-sekolah yang ada di wilayah priangan pada dasarnya menurut beliau menyimpan sejumlah nilai-nilai “Knowledge Sharing” yang bermutu dan pantas menjadi rujukan dunia, di antaranya adalah konsep “ Silih Asah, Silih Asih dan Silih Asuh”. Makna dari Local Wisdom from Sundanise tersebut bahwa jika dalam pembelajaran, seorang anak pada dasarnya memerlukan pengasahan, dalam arti perlu dilatih terus intelegensinya melalui proses pengasuh seorang pendidik, kemudian diarahkan dengan penuh perhatian dan kasih sayang, maka  lambat laun anak tersebut akan menjadi orang sukses yang diharapkan oleh semua pihak.

lesson-studi-1

Berikut adalah materi-materi unggulan yang dipresentasikan pada acara seminar tersebut, di antaranya: (1) Prof. James Willams, professor dari Washington University dengan materi Including All Children: A Policy Framework for Thinking Inclusively; (2) Vietnam dengan materi: New Quality Issues after the Law Residence in 2006; (3) Thailand dengan materi: Inclusive Education System for the Better Learning Outcomes: An Examples from “ Debsirin Chiang Mai School” Small School in CM , Thailand; (4) Ghana dengan materi: Learning Improvement in Inclusive Schools in the Cape Coast Metropolis: Teachers Knowledge, Adaptation, Strategies and Barriers to Learning; (5)  Kenya dengan materi: Implementing Inclusive Education in Primary Schools in Kenya: Challenges and Prospect; (6) Uganda dengan materi: Roles of Universities in Education Empowerment of disadvantaged Communities: A Case for the Alternative Basic Education for Karamoja (ABEK), Uganda; (7)  Malawi dengan materi: Model development Process for Sustainable Special Needs Education; (8) Ethiopia dengan mataeri: The Practices of School-based Tutorials in Ethiopia: Implication for Learning Improvement; (9) Zambia dengan materi: Model Development and Verification to Address Urban-Rural Disparity by Strengthening Lesson Study Activities in Zambia; (10) South Africa dengan materi: Improving the Mathematics performance of learning in South African Primary School; (11) Bangladesh dengan materi: Intervention of learning Improvement of Garo Students in Mymensing, Bangladesh: An Inclusive Education Approach. Pada dasarnya semua yang dipaparkan dalam seminar tersebut adalah pemikiran-pemikiran terbarukan yang harus disebarluaskan ke seluruh penjuru dunia agar pendidikan mampu menjaga kelestarian peradaban manusia yang memiliki jiwa kemanusiaan tinggi, tepak seliro dan mawas diri saling memperhatikan satu sama lain dalam menghadapi kemajuan jaman.

Selepas menyampaikan ide-ide kreatif dan futuristik dari setiap perwakilan ke-20 negara tersebut pada akhirnya terumuskan sejumlah kesepakatan-kesepakatan untuk tetap melangsungkan acara yang sama pada tahun-tahun berikut di tempat atau dinegara-negara yang hadir pada acara seminar ini. Dengan demikian semoga topik seminar yang dibawakan kali ini yang bertemakan “ Knowledge Sharing Seminar for Development of Inclusive Education System for Learning Improvement” akan mampu menjadi trigger bagi negara-negara di dunia khususnya melalui para ahli dan pakar keilmuwan yang mereka miliki untuk terus mendukung sustainability knowledge management  dalam dunia pendidikan.

Semoga melalui seminar ini UPI dapat menempatkan dirinya menjadi salah satu sumber dan pusat dari “ Knowledge Sharing” berbagai bidang keilmuwan untuk generasi manusia di masa yang akan datang. Selamat dan Sukses untuk MIPA-UPI, be supporting for the Real “Leading and Out Standing”. (DD)