3 Pakar Sport Science, Health, and Physical Education Diskusikan Aktivitas Fisik

Bandung, UPI

Sebanyak 3 pakar di bidang Sport Science, Health, and Physical Education hadir di The 4th International Conference on Sport Science, Health, And Physical Education (ICSSHPE) 2019 untuk membahas aktivitas fisik. Pakar yang dimaksud adalah Stephen Heung-sang Wong, Ph.D., dari Chinese University of Hongkong, Assoc. Selina Khoo dari Universitas Malaya, Malaysia, dan Dr. Wendy Yajun Huang, Ph.D., dari Hongkong Baptist University, Hongkong. Kehadirannya diharapkan dapat mengungkapkan berbagai evidence tentang fenomena aktivitas fisik dihadapan para peneliti, dosen dan mahasiswa yang mengikuti konferensi internasional yang diselenggarakan atas inisiasi Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan (FPOK) Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) di Banana Inn Hotel Jalan Dr. Setiabudi No. 191 Bandung, Selasa (8/10/2019).

Chairman and Professor, Department of Sports Science and P.E. The Chinese University of Hong Kong Prof. Stephen Wong Ph.D., berbicara tentang Dari Duduk hingga Bergerak: Bukti Penelitian tentang Anak-anak dan Remaja. Dikatakannya,”Aktivitas fisik yang teratur dan tidur yang cukup telah diidentifikasi sebagai faktor gaya hidup yang melindungi dari obesitas. Penelitian terbaru telah menekankan pentingnya menerapkan pendekatan integratif yang menyelidiki komposisi perilaku gerakan dalam periode 24 jam. Aktivitas fisik, perilaku menetap, dan tidur disebut sebagai komponen integral dalam gerakan atau gerakan non-gerakan dan pola mereka memiliki implikasi penting bagi anak-anak dan remaja. Populasi muda di Hong Kong telah dilaporkan tidak aktif secara fisik dan kurang tidur, terutama pada hari-hari sekolah. Presentasi ini akan memberikan gambaran penelitian aktivitas fisik dan mensintesis temuan yang ada pada perilaku menetap, aktivitas fisik dan risiko obesitas pada populasi muda di Hong Kong.”

Sementara itu Assistant Professor at Department of Sport and Physical Education, Hong Kong Baptist University Wendy Yajun Huang, Ph.D., membahas tentang Perilaku Bergerak untuk Anak Usia Prasekolah dan Berusia Sekolah: Perspektif Sosial dan Lingkungan. Diungkapkannya,”Ada peningkatan penting dalam basis bukti yang menunjukkan bahwa semua perilaku terkait gerakan dalam siklus 24 jam, termasuk tidur, perilaku menetap dan aktivitas fisik (PA), terkait erat dengan kesehatan. Dalam beberapa tahun terakhir, pedoman perilaku pergerakan holistik dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan beberapa negara memberikan saran tentang berbagai perilaku pergerakan selama 24 jam untuk anak usia sekolah dan anak usia prasekolah. Pembicaraan ini akan menyoroti temuan penelitian terbaru dalam perilaku pergerakan yang dinilai oleh teknologi yang dapat dipakai untuk anak-anak dan remaja di Hong Kong. Pengaruh orang tua dan aspek lingkungan akan dibahas dalam hubungan mereka dengan memenuhi pedoman.”

Pada kesempatan yang sama, Selina Khoo Ph.D., dari Centre for Sport and Exercise Sciences, University of Malaya berbicara tentang Augmented Reality/Virtual Reality dan Gaya Hidup Aktif: Peluang dan Tantangan. Dijelaskannya,”Meskipun ada banyak bukti untuk merekomendasikan gaya hidup aktif secara fisik, sebagian besar penduduk tidak berpartisipasi dalam aktivitas fisik yang memadai untuk mendapatkan manfaat kesehatan. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia, ketidakaktifan fisik adalah faktor risiko utama keempat untuk kematian global dan diperkirakan menyebabkan 6% kematian di seluruh dunia. Ketidakaktifan fisik telah digambarkan sebagai pandemi.”

Oleh karena itu, ungkapnya, meningkatnya tingkat aktivitas fisik global adalah penyebab keprihatinan dan salah satu tantangan kesehatan masyarakat terbesar di abad ke-21. Dengan perkembangan teknologi, augmented reality dan virtual reality berpotensi untuk digunakan dalam intervensi aktivitas fisik. Teknologi-teknologi ini akan dapat digunakan untuk populasi yang saat ini memiliki tingkat aktivitas fisik yang rendah seperti orang dewasa yang lebih tua dan para penyandang cacat. Presentasi ini akan membahas peluang dan tantangan menggunakan augmented reality dan virtual reality untuk meningkatkan aktivitas fisik. (dodiangga)