39 Mahasiswa Asing Bersama 11.243 Mahasiswa Lokal Secara Resmi Diterima Rektor UPI

Bandung, UPI

Sebanyak 11.282 mahasiswa baru di lingkungan Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) dari semua jenjang baik S1, S2, dan S3, dari berbagai fakultas dan kampus di lingkungan UPI termasuk 39 Mahasiswa Asing di dalamnya, secara resmi diterima oleh Rektor UPI dalam kegiatan Upacara Peresmian Mahasiswa Baru UPI dan Pembukaan Masa Orientasi Kampus dan Kuliah Umum Tahun Akademik 2024/2025 di halaman depan gedung Gymnasium Kampus UPI Bumi Siliwangi Jalan Dr. Setiabudhi Nomor 229 Bandung, Senin (26/8/2024).

Menurut Rektor UPI Prof. Dr. H. M. Solehuddin, M.Pd., M.A., tidak kurang dari 12 ribu mahasiswa baru diterima oleh UPI pada tahun ini. Mahasiswa baru tersebut tercatat berasal dari Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) dari semua jenjang S1, S2, dan S3 berjumlah 1187 orang. Dari Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (FPIPS) berjumlah 1322 orang. Dari Fakultas Pendidikan Bahasa dan Sastra (FPBS) berjumlah 941 orang. Dari Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FPMIPA) berjumlah 942 orang. Dari Fakultas Pendidikan Teknik dan Kejuruan (FPTK) berjumlah 1096 orang. Dari Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan (FPOK) berjumlah 962 orang. Dari Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis (FPEB) berjumlah 785 orang. Dari Fakultas Pendidikan Seni dan Desain (FPSD) berjumlah 553 orang. Dari Fakultas Kedokteran berjumlah 48 orang. Dari Sekolah Pascasarjana (SPs) berjumlah 233 orang. Sementara itu mahasiswa dari kampus daerah: UPI Kampus Cibiru berjumlah 710 orang, UPI Kampus Sumedang berjumlah 766 orang, UPI Kampus Purwakarta berjumlah 564 orang, UPI Kampus Tasikmalaya berjumlah 608 orang, dan UPI Kampus Serang berjumlah 526 orang. Terakhir adalah 39 mahasiswa asing yang turut bergabung pada tahun ini. Kehadiran semuanya memperkaya keberagaman dan memperkuat semangat internasionalisasi UPI.

Diungkapkannya,”Tantangan yang hadapi mereka semakin kompleks dan penuh persaingan, tetapi juga penuh dengan peluang. Tentunya sangat diharapkan bahwa mereka adalah orang-orang yang sangat potensial untuk menyongsong kehidupan kita ke depannya dengan melakukan adapatasi dan penyesuaian-penyesuaian.”

Oleh karena itu, lanjutnya, saya berharap melalui proses pendidikan di UPI, mereka dapat mengembangkan potensi terbaik yang ada dalam dirinya, tidak hanya untuk diri sendiri, tetapi juga untuk masyarakat dan bangsa.

Pembacaan Ikrar Mahasiswa Baru yang diucapkan oleh seluruh mahasiswa baru menjadi momentum untuk memulai perjalanan baru bersama di lingkungan Universitas Pendidikan Indonesia.

Pada kesempatan tersebut, Rektor UPI juga membuka kegiatan Masa Orientasi Kampus dan Kuliah Umum (MOKA-KU) Tahun Akademik 2024/2025. Tahun ini, tema yang diangkat adalah “Modernisasi Pendidikan dan Enkulturasi sebagai Strategi Pembangunan Nasional dalam Eskalasi Kualitas Bangsa”. Tema ini sangat relevan dengan tantangan yang dihadapi di tengah dinamika perkembangan global saat ini.

Prof. Solehuddin menegaskan bahwa modernisasi pendidikan bukanlah sekadar tentang integrasi teknologi dalam proses belajar mengajar, tetapi juga mencakup perubahan pola pikir, metode, dan pendekatan yang adaptif terhadap perkembangan zaman. Di era digital ini, keterampilan kritis, kolaboratif, kreatif, dan komunikatif menjadi kunci dalam mempersiapkan diri menghadapi tantangan masa depan. UPI sebagai salah satu institusi pendidikan tinggi terkemuka di Indonesia terus berupaya menjadi pelopor dalam inovasi pendidikan yang holistik dan transformatif.

“Namun, modernisasi saja tidak cukup. Proses enkulturasi, yakni penanaman nilai-nilai luhur dan identitas bangsa dalam setiap proses pendidikan, harus tetap menjadi fondasi yang kokoh. Nilai-nilai budaya, karakter Pancasila, dan kearifan lokal adalah warisan yang tidak boleh tergerus oleh arus globalisasi. Oleh karena itu, pendidikan yang kita bangun harus selalu berorientasi pada penguatan jati diri bangsa dan pembentukan karakter yang berlandaskan pada prinsip-prinsip kebangsaan,” ujarnya.

Pentingnya kolaborasi dan gotong royong dalam perjalanan akademik wajib dilakukan. Keberhasilan dalam mencapai tujuan besar tidak bisa dicapai sendiri, melainkan melalui sinergi yang kuat antara mahasiswa, dosen, dan seluruh elemen kampus. Berpartisipasi aktif dalam setiap kegiatan yang diselenggarakan di kampus membuka kesempatan besar untuk membangun jejaring, mengasah kemampuan sosial, dan menumbuhkan empati terhadap sesama.   (dodiangga/foto:riza)