8.774 Mahasiswa Baru UPI Siap Meriahkan MOKAKU 2019

Bandung, UPI

Sebanyak 8.774 mahasiswa baru tahun akademik 2019/2020 akan mengikuti pembukaan Upacara Masa Orientasi Kampus dan Kuliah Umum (MOKAKU) Tahun 2019, yang dilaksanakan selama 4 hari mulai pada tanggal 27-30 Agustus 2019 di Gedung Gymnasium Kampus UPI Jalan Dr. Setiabudhi No. 229 Bandung. Selain di Kampus Bumi Siliwangi, penyelenggaraan MOKAKU serentak digelar di lima Kampus Daerah (Cibiru, Tasikmalaya, Sumedang, Purwakarta, dan Serang).

MOKAKU tahun 2019 yang mengusung tema “Cendekiawan UPI di Era Milenial” ini merupakan program universitas yang dirancang dan dilaksanakan oleh pihak universitas dengan melibatkan seluruh civitas akademika; Dosen, Tenaga Kependidikan, dan Mahasiswa. Partisipasi dari civitas akademika ini diharapkan menumbuhkan sikap kerja sama, kolaborasi, koordinasi, dan komunikasi yang baik.

Ketua pelaksana MOKAKU UPI 2019, Dr. Mufid Hidayat, M.A mengatakan setiap tahun UPI menerima mahasiswa baru tidak kurang dari 8.000an yang tersebar pada 8 fakultas, 5 kampus daerah. Sebagai upaya untuk memfasilitasi mahasiswa baru mempercepat proses adaptasi terhadap lingkungan yang baru dan memahami strategi pembelajaran di Perguruan Tinggi, maka Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi menyarankan semua perguruan tinggi untuk melakukan Pengenalan Kehidupan Kampus Bagi Mahasiswa Baru (PKKMB). Oleh karena itu, Universitas Pendidikan Indonesia melaksanakannya dengan nama Masa Orientasi Kampus dan Kuliah Umum atau biasa dikenal dengan istilah MOKAKU.

“Masa ini dapat dijadikan titik tolak inisiasi pembinaan idealisme, menanamkan dan memperkuat rasa cinta tanah air, dan kepedulian terhadap lingkungan, juga dalam rangka menciptakan generasi yang berkarakter religius, nasionalis, mandiri, gotong royong dan berintegritas”, kata Dr. Mufid.

Dijelaskan Dr. Mufid, MOKAKU selama ini diisi dengan berbagai informasi yang mengupas tentang; sistem pendidikan di perguruan tinggi baik bidang akademik maupun non-akademik; isu-isu nasional dan kebangsaan, misalnya radikalisme, terorisme, penyalahgunaan narkoba, plagiarisme, korupsi; globalisasi dan revolusi industri 4.0 dengan ruang lingkup kemampuan berpikir nalar kreatif dan kritis, problem solving, terampil berkomunikasi, berkolaborasi, memahami bidang kerja dan pengembangan karirnya serta melek digital; wadah-wadah pengembangan minat, bakat, dan penalaran mahasiswa; serta berbagai layanan yang dapat diakses dan memberikan kemudahan untuk membantu mahasiswa dalam mengikuti perkuliahan.

Ia berharap penyelenggaraan MOKAKU menjadi jembatan dalam menyiapkan mahasiswa baru melewati proses transisi menjadi mahasiswa yang dewasa dan mandiri, serta mempercepat proses adaptasi mahasiswa dengan lingkungan yang baru dan memberikan bekal untuk keberhasilannya menempuh pendidikan di perguruan tinggi. (DN)