Mengabdi di Desa Cintakarya dan Cintaratu, Parigi, Pangandaran

mutia

Laporan MUTHIA HILFAH

(Mahasiswa PGSD UPI Kampus Tasikmalaya)

HIMPUNAN Mahasiswa PGSD Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Tasikmalaya menyelenggarakan program pegabdian pada masyarakat di dua desa yakni Desa Cintaratu dan Cinta Karya, Kecamatan Parigi, Kabupaten Pangandaran, Selasa (9/8/2016). Pengabdian pada Masyarakat (P2M) ini merupakan agenda rutin dan tahun ini merupakan tahun kedua setelah sebelumnya dilaksanakan di Desa Pasirmukti,Cineam Kabupaten Tasikmalaya.

Animo mahasiswa PGSD terhadap P2M sangat terlihat signifikan peningkatannya, dari kisaran 60 peserta menjadi 90, sehingga daerah sasaran pun harus diperluas untuk menampung semangat mengabdi para mahasiswa untuk mewujudkan salahsatu tri darma pendidikan. Tema yang diusung P2M tahun ini adalah “Sumbangsih Tanpa Pamrih, Mengabdi Sepenuh Hati”.01

Program ini berlangsung selama 11 hari dan 10 malam. Jumlah peserta tercatat 93 mahasiswa PGSD angkatan 2014 dan 2015. Mereka disebar di setiap dusun yang ada di dua desa, yakni lima dusun di desa Cintaratu dan enam dusun di Desa Cintakarya serta ada satu posko yang menjadi posko utama untuk mengoordinasi kedua desa tersebut.

Jumlah peserta masing-masing posko beragam, dari mulai enam hingga delapan mahasiswa. Agenda selama sepuluh hari ini juga beragam, antara lain PGSD mengajar, penyuluhan Karang Taruna dan Kelompok Tani, Jika Aku Menjadi, Mengajar Diniyah, Peringatan Hari Kemerdekaan dan lain sebagainya.

Hari pertama P2M yakni Selasa tanggal 9 Agustus 2016, peserta dan panitia P2M berkumpul di Kampus UPI Tasikmalaya sejak pukul enam untuk memasukkan barang bawaan dan bekal sema 10 hari. Setelah itu ada acara pelepasan oleh Wahyudin, S.IP, sebagai Kasubag SDM dan Keuangan. Setelah pelepasan, peserta dan panitia berangkat dengan tiga bus dan beberapa motor, perjalanan dari kampus menuju daerah sasaran menempuh waktu sekitar 4 jam, tepat ketika adzan dzuhur, peserta P2M sampai di daerah Balai Desa Cintaratu.02

Acara pembukaan P2M di Balai Desa Cintaratu ini dihadiri Dindin Abdul Muiz Lidinillah, S.Si,. S.E,. M.Pd sebagai ketua Prodi PGSD UPI Tasikmalaya, Dadan Nugraha, M.Pd sebagai pembina HMPGSD juga dihadiri Sekmat Kecamatan Parigi, Kepala Desa Cintaratu dan Cintakarya. “Pada acara P2M sebenarnya mahasiswalah yang banyak belajar dari masyarakat,” begitu wejangan Dindin Abdul Muiz.

Selepas acara pembukaan, diadakan acara evaluasi dan briefing yang dihadiri perwakilan masing-masing posko yang dilangsungkan di posko utama, sementara briefing berlangsung, anggota lain setiap posko diberangkatkan menuju rumah yang menjadi tempat tinggal selama 10 hari 10 malam. Pukul 17.00 semua peserta diberangkatkan dan diberi waktu untuk istirahat, shalat, makan, serta  berkenalan dan ramah tamah dengan pemilik rumah. Agenda di malam harinya adalah silaturahmi ke rumah warga setempat.

Hari Kedua, tanggal 10 Agustus 2016, ada beberapa agenda yang harus dijalani, antara lain PGSD mengajar. Idealnya dimulai dari pukul 07.00 WIB, namun karena masalah keterjangkauan lokasi sekolah oleh siswa, kegitan belajar-mengajar dimulai pukul 8.00 hingga pukul 12.00, dilanjutkan mengajar di diniyah pada pukul 13.00 hingga ashar. Program ini bertujuan untuk mengenalkan mahasiswa pada laboratorium PGSD yakni SD, memberi kesempatan kepada mereka untuk merasakan dan mengaplikasikan secara lebih nyata segala hal yang telah dipelajari di kelas. Selain itu, beberapa posko yang terlebih dahulu mendapatkan agenda “Jika Aku Menjadi” diinstruksikan untuk datang ke balai desa untuk membantu jalannya program rangkaian Agustusan, yakni lomba puisi dan pupuh tingkat SD.03

Pada sore harinya, peserta P2M menjadi relawan untuk membantu jalannya turnamen voli yang diselenggaraan desa. Kegiatan dilanjut shalat magrib berjamaah dan pengajian anak-anak selepas magrib hingga isya. Sebenarnya, di rundown, ada kegiatan kuliah subuh, namun karena beberapa alasan seperti jarak rumah anak-anak ke masjid yang jauh, belum lagi persiapan berangkat sekolah, maka agenda kuliah subuh diubah menjadi kegiatan pribadi dan membersihkan lingkungan rumah.

Esok harinya pada tanggal 11 Agustus 2016, agenda rutin PGSD mengajar dan jika aku menjadi, selain itu ada agenda Technical Meeting Jelajah Ilmu tingkat SD se-kecamatan Parigi atau dua desa. Acara ini merupakan agenda yang dirancang untuk memfasilitasi rasa ingin tahu anak dan sifat kompetisi di kalangan siswa SD, semacam penjelajahan namun fokus pada mata pelajaran di sekolah. Di hari ini juga, setiap posko memulai agenda pelatihan pembuatan paper quiling kepada anak-anak sekolah dasar dan diniyah untuk lomba antar dusun, paper quiling ini merupakan seni mendaur ulang kertas seperti koran untuk menjadi barang baru atau seni rupa lain yang lebih bernilai jual tinggi.

Selanjutnya, tanggal 12 Agustus 2016, selain pelaksanaan agenda yang menjadi agenda rutin, seperi PGSD Mengajar, membantu penyelenggaraan lomba di balai desa, Jika Aku  Menjadi, setelah shalat isya, dilaksanakan penyuluhan Karang Taruna dua desa mengenai organisasi pemuda dan pengelolaan pariwisata. Hal ini bertujuan agar pemuda khususnya di dua desa ini bisa merekatkan silaturahmi dan saling berkoordinsasi bekerja sama membangun wilayahnya dengan memanfaatkan secara tepat sumber daya alam potensial untuk pariwisata.04

Hari sabtu, 13 Agustus 2016, ada beberapa agenda pada waktu yang sama namun di tempat berbeda, yakni seminar guru se-Kecamatan Parigi yang dilaksanakan di Gedung Koperasi Hemat Pangkal Kaya Kecamatan Parigi pukul 09.00 hingga 12.00. Dengan kegiatan ini diharapkan memantik semangat guru dalam melakukan inovasi dalam pengajaran, menumbuhkan kesadaran pendidik untuk menjadi tauladan kepada peserta didik dalam pendidikan karakter, sharing pengalaman dan saling memotivasi untuk peningkatan kualitas pendidikan.

Mengingat kawasan Parigi merupakan daerah yang sangat potensial akan sumber daya alam yang menjadi objek pariwisata sehingga peran dunia pendidikan untuk pengolahan potensi tersebut dirasa sangat penting. Selain itu, mereka mengadakan lomba antar dusun se-Desa Cintaratu dan Cintakarya  setelah sebelumnya mereka hanya menjadi relawan dalam lomba yang diadakan panitia desa. Mahasiswa pun menjadi panitia inti penyelenggara lomba antar dusun se-dua desa ini, yakni desa Cintaratu dan Cintakarya.

Adapun cabang lomba yang diselenggarakan antara lain lomba MTQ, Lomba Pildacil, Lomba Kaligrafi dan lomba mendongeng. Acara dimulai pada pukul 13.00 hingga selesai menjelang ashar. Ada acara yang tak diduga sebelumnya karena memang tidak ada di rundown, yakni camping rutin yang diselenggarakan sejumlah SD di Cintakarya dan Cintaratu. Mahasiswa juga ikut berpartisipasi dalam kegiatan ini berhubung sesuai dengan agenda esok hari yakni Peringatan Hari Jadi Pramuka ke-55.05

Hari berikutnya, Ahad tanggal 14 Agustus 2016, mahasiswa mengikuti upacara Peringatan Hari Pramuka di masing-masing SD sekitar posko. Meski sederhana dan hanya diikuti siswa yang ikut camping, namun mengurangi semangat mahasiswa merayakan Hari Jadi Pramuka. Selepas itu, sekitar pukul 13.00 WIB ada agenda penyuluhan kelompok tani yang disampaikan salah seorang dosen UPI Tasimalaya yakni  Dra. Yasbiati, M.Pd. Acara penyuluhan ini dimaksudkan untuk memberikan informasi kepada para petani di desa ini untuk menjadi petani yang profesional dengan pengetahuan teknik bertanam dan pengolaah kelompok tani yang baik. Meski peserta yang hadir tidak teralu banyak, namun jalannya acara penyuluhan ini sungguh meyenangkan dan mengundang antusias tinggi dari warga sehingga pada sesi tanya jawab, banyak warga yang malah konsultasi masalah hama tanaman, masalah pupuk dan lain sebagainya.

Rangkaian agenda P2M berlanjut pada hari berikutnya yakni Senin 15 Agustus 2016. Pada hari ini lima orang perwakilan dari panitia mengikuti upacara peringatan Hari Pramuka ke-55 di lapang Parigi. Sementara panitia P2M lainnya sibuk menyiapkan segala perlengkapan untuk acara jelajah ilmu esok hari, sementara posko lain tetap melaksanakan agenda rutin seperti PGSD Mengajar, berbaur bersama masyarakat dan ada juga posko yang diajak oleh aparat desa untuk berkeliling desa menjadi juri lomba kebersihan, ketertiban dan keamanan desa di setiap dusun.

Hari yang ditunggu tiba, tanggal 16 Agustus 2016, hari-H jelajah ilmu, lomba ini diselenggarakan tingkat kecamatan, dengan jumlah peserta sebanyak 22 grup atau berjumlah 110 orang. Peserta merupakan sebuah tim utusan masing-masing sekolah yang akan menjelajah beberapa pos yang setiap pos memiliki tantangan yang berbeda namun sama-sama bertujuan untuk mengeksplore wawasan siswa. Bersamaan dengan agenda menjelajah ilmu, di hari yang sama dan tempat yang sama pula juga diselenggaraka pameran paper quiling karya anak SD di masing-masing dusun.06

Momen hari kemerdekaan tiba, tanggal 17 Agustus 2016. Mahasiswa serentak mengikuti upacara bendera memeringati hari kemerdekaan ke-71 Indonesia. Mereka yang menempati dusun-dusun di Desa Cintaratu berkumpul di Lapangan Sukamanah, sedangkan mahasiswa yang terkumpul di Desa Cintakarya berkumpul di Lapangan Cikubang. Uapacara dimulai sejak pukul 7.30 hingga pukul 09.00. Selepas itu, ada agenda pesta rakyat yang meliputi permainan khas kemerdekaan, seperti balap karung, enggrang, bakiak, joged balon, memukul air dan lain sebagainya. Pada hari itu, tim baksos P2M juga beraksi, ada yang menyumbangkan buku yang telah kami kumpulkan ke Komunitas Sabalad, selain itu ada yang menjual baju bekas untuk nantinya dibelikan sembako untuk warga yang membutuhkan. Malam tanggal 17 ini, diselenggarakan malam resepsi yang dimeriahkan oleh penampilan juara-juara lomba, mahasiswa juga menampilkan kesenian untuk menghibur warga  dan jua setiap warga yang berminat menyumbang sebuah lagu.

Tinggal dua hari sisa P2M, di hari ini tepat tanggal 18 Agustus 2016, peserta P2M melaksanakan perpisahan P2M ke masing-asing sekoah dasar. Derai air mata anak-anak deras terlihat hari itu, meski waktu P2M yang hanya 10 hari, namun cukup meninggalkna kesan yang bermakna di tengah masyarakat. Hari terakhir di Parigi, mahasiswa berkemas dan mampir dulu ke Pantai Pangandaran sekadar melepas lelah dan penat. Tepat pukul 13.00 peserta P2M berangkat dari Pangandaran menuju kampus tercinta UPI Tasikmalaya.