15 Alumni PGSD UPI Tasikmalaya Siap Mengabdi Untuk Anak Bangsa

alumni tasik 1

Tasikmalaya, UPI

Sebanyak 15 Alumni PGSD UPI Kampus Tasikmalaya siap mengabdi kepada anak bangsa di daerah terdepan, terluar dan tertinggal. Mereka telah melalui serangkaian proses seleksi, yaitu seleksi administrasi, tes online, tes wawancara, pemeriksaan kesehatan sampai masa pra kondisi SM3T dan pendidikan di Dodik Bela Negara Bandung sebagai pembekalan dan persiapan peserta SM3T sebelum terjun ke lapangan.

Dalam rilisnya yang diterima Jumat, 8 September 2016, 15 orang alumni PGSD UPI Kampus Tasikmalaya yang akan mengabdi selama satu tahun di pelosok nusantara itu, diantaranya Dede Nurhidayah, S.Pd. (Nias); Rini Yuliani, S.Pd., Kemala Apsari, S.Pd., Lusi Septiani, S.Pd., Ayuna Tristi F. M., S.Pd. dan Dini Andiani, S.Pd. (Timor-timor Utara, Nusa Tenggara Timur); Agus Ahmid, S.Pd., Rudi Sopyan, S.Pd., Anri Barkah, S.Pd., dan Yuni Yuningsih, S.Pd. (Maluku Tenggara); dan Nandan Hendansyah, S.Pd., Nandang, S.Pd., Erick Juliana Komara, S.Pd., Dede, S.Pd. dan Teguh Iman Santoso, S.Pd. (Asmat, Papua).

“Jika di sini, memukul anak yang sedikit keras kepala menggunakan rotan sudah biasa, kalau tidak di pukul maka anak tersebut akan melunjak. Tapi saya tidak sanggup jika harus memukul mereka,” kata Ayuna Tristi alumni PGSD yang di tempatkan di Timor-timor Utara (Nusa Tenggara Timur).

alumni tasik 2

Sebagai bagian dari Sarjana Mendidik Terdepan, Terluar, dan Tertinggal (SM3T) tentu bukan hal yang mudah dibutuhkan kesiapan yang matang, keterampilang dan keberanian agar tetap bisa survive di daerah penempatan terdepan, terluar dan tertinggal. 15 orang alumni PGSD Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Tasikmalaya bukan tanpa ekspektasi, lebih dari sekedar pengabdian untuk memajukan pendidikan di Indonesia khususnya di pelbagai daerah pelosok nusantara yang belum se-dinamis di perkotaan baik perkembangan teknologi maupun bidang keilmuan atau pendidikan. (Annisa Anita D/Deny)