BIPAF 2016, Upaya UPI Berkontribusi dalam Pariwisata Indonesia

11
Bandung, UPI

Universitas Pendidikan Indonesia menggelar Bandung Isola Perfoming Art Festival (BIPAF) 2016 sebagai rangkaian kegiatan Dies Natalis ke-62 UPI, di Pelataran Museum Pendidikan Nasional Jalan Dr. Setiabudhi Nomor 229, Bandung, Jumat, (21/10/2016). BIPAF berupaya mengoptimalkan semua potensi UPI antara lain Museum Pendidikan Nasional, Villa Isola, ruang terbuka hijau, dan talenta kreatif mahasiswa serta hasil riset para dosen dalam bidang seni dan pendidikan seni.

Pembukaan BIPAF dihadiri Prof. H. Furqon, M.A., Ph.D. Rektor UPI; Dr. H. Edi Suryadi, M.Si. Wakil Rektor Bidang Keuangan, Sumber Daya dan Administrasi Umum; Prof. Dr. Aim Abdulkarim, M.Pd. Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Pengembangan, dan Sistem Informasi; Prof. Dr. H. Didi Sukyadi, M.A., Wakil Rektor Bidang Riset, Kemitraan, dan Usaha; Dr. H. M. Solehuddin, M.Pd. Sekretaris Eksekutif; Dr. Zakaria Sukarya Soetedja, M.Sn., Dekan FPSD; Dr. Tri Karyono, M.Sn dan Dr. Juju Masunah, Ph.D., M.Hum; serta segenap dosen dan mahasiswa UPI.

Menurut Rektor UPI Prof. Furqon, Ph.D., pariwisata di Indonesia mengalami perkembangan yang signifikan dan akan menjadi penyumbang devisa negara terbesar, sehingga pada saat ini pemerintah menggalakkan pariwisata dengan berbagai kreasi seni dan budaya dengan memanfatkan kearifan lokal.Pengembangan pariwisata menargetkan 20 juta wisatawan manca negara di tahun 2020.1

“Dinas Kebudayaan dan Pariwisata menjadikan UPI sebagai salah satu destinasi wisata baru di Kota Bandung. Karena UPI memiliki Villa Isola yang sudah cukup terkenal di manca negara dan Museum Pendidikan Nasional sehingga bisa menarik wisatawan domestik maupun internasional,” kata Rektor.

BIPAF 2016 adalah model moving festival yang menggunakan landscape Villa Isola di Bandung Utara yang menyajikan pertunjukan seni tradisional, populer dan kontemporer Indonesia. BIPAF selain memeriahkan rangkaian Dies Natalis ke-62 UPI juga untuk mempromosikan karya seni pertunjukan dari komunitas, dosen dan mahasiswa, agar dapat diapresiasi oleh stakeholders dan masyarakat secara luas. BIPAF menampilkan showcase seni pertunjukan di beberapa venue baik indoor maupun outdoor stage, workshop, pameran seni rupa apresiasi di Museum Pendidikan Nasional. BIPAF diselenggarakan oleh Fakultas Pendidikan Seni dan Desain UPI. Tema festival selama tiga periode pertama adalah building community through collaboration.

Dr. Zakaria Sukarya Soetedja, M.Sn., selaku ketua pelaksana mengungkapkan, “Festival ini menghadirkan para pendidik seni budaya, siswa sekolah dan mahasiswa sebagai apresiator utama serta masyarakat luas. Festival ini juga mengundang para pembeli atau yang kami sebut direktur festival atau venue presenter dari dalam maupun luar negeri dengan harapan terjadi kolaborasi pertukaran jasa kreatif dalam seni pertunjukan serta pemanfaatan karya seni untuk menarik wisatawan di Kota Bandung.”12

Rangkaian kegiatan yang diselenggarakan antara lain workshop Kolaborasi Indonesia-Korea, pergelaran seni pertunjukan, workshop tari nusantara, musik angklung dan membatik. Festival ini dirancang secara bertahap dalam lingkup lokal hingga internasional dalam tiga periode penyelenggaraannya. Dalam pelaksanaannya, FPSD UPI melakukan kerja sama dengan Institut Seni dan Budaya Indonesia (ISBI) di Bandung, Pemerintah Kota Bandung , Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Korean Kultural Center Jakarta.

Festival ini bukan berupa kompetisi karya seni, bukan pula banyak menampilkan karya seni pertunjukan luar negeri, melainkan peran dalam mengembangkan inovasi dan kolaborasi karya seni pertunjukan lokal Bandung, Jawa Barat dan Indonesia dengan beberapa partisipan. Kolaborasi seniman Indonesia dengan luar negeri merupakan wujud International Dialog dan Culture Exchange untuk meningkatkan pemahaman lintas budaya. (Ija/Humas UPI)