Inovasi Pendidikan Menjawab Tantangan Abad ke-21

a

Bandung, UPI

Sebanyak 160 orang mengikuti Seminar Nasional Pendidikan Dasar “Pengembangan Kemampuan Berpikir Kritis, Kreativitas, Komunikasi, dan Kolaborasi dalam Pembelajaran: Inovasi Pendidikan abad ke-21”. Seminar diselenggarakan oleh Program Studi Pendidikan Dasar Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia (Prodi Pendas SPs UPI), di Auditorium SPs UPI Lantai 5, Jalan Dr. Setiabudhi Nomor 229 Bandung, Sabtu (3/12/2016).

Kegiatan ini terselenggara atas dasar tuntutan perkembangan zaman yang menekankan para peserta didik untuk dapat memiliki kemampuan berpikir kritis, kreatif, fasih berkomunikasi dan berkolaborasi yang dapat bermanfaat bagi kehidupannya di masa sekarang maupun masa yang akan datang. Untuk itu, diperlukan pemahaman, wawasan, dan pengalaman yang luas bagi para pendidik maupun akademisi untuk dapat menerapkan beragam inovasi dalam dunia pendidikan dasar yang dapat berkontribusi untuk pengembangan pembelajaran dalam abad 21.b

Hadir sebagai narasumber, Guru Besar Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Prof. Emeritus H.A.R. Tilaar,M. Sc. Ed., dikatakannya,”Dalam proses pendidikan di abad 21, kompetensi yang diperlukan dalam mengembangkan multikulturalisme adalah kompetensi komunikasi, kolaborasi, kreativitas, inovasi,  dan kemampuan berpikir kritis. Apabila kompetensi tersebut dimiliki setiap masyarakat maka akan tercipta masyarakat yang terus-menerus berubah, mencari sesuatu yang lebih baik dengan bekerja keras dan berinovasi, dan berjiwa entrepreneur.”

Dalam kesempatan yang sama, praktisi bidang pendidikan dan pendiri dari Sekolah Masjid Terminal (Master) Kota Depok Nurrohim, mengatakan,”Pendidikan tentunya tidak hanya diperoleh melalui pendidikan formal tetapi dapat pula diperoleh melalui pendidikan informal. Hasil pendidikan informal dapat dihargai setara dengan hasil pendidikan nonformal dan hasil pendidikan formal setelah melalui uji kesetaraan yang memenuhi Standar Nasional Pendidikan oleh lembaga yang ditunjuk pemerintah atau pemerintah daerah sesuai kewenangan masing-masing dan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.”

Sementara itu, Kepala Pusat Penelitian Kebijakan Pendidikan dan Kebudayaan Badan Penelitian dan Pengembangan Ir. Hendarman, M.Sc., Ph.D., memaparkan materi tentang Penguatan Pendidikan Karakter, dijelaskannya,”Penguatan ini merupakan gerakan pendidikan di sekolah untuk memperkuat karakter siswa melalui harmonisasi olah hati (etik), olah rasa (estetik), olah pikir (literasi), dan olah raga (kinestetik) dengan dukungan pelibatan publik dan kerja sama antara sekolah, keluarga, dan masyarakat yang merupakan bagian dari Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM).”

cPeserta yang terdiri dari dosen, mahasiswa, dan praktisi, selanjutnya melakukan pendalaman materi yang dibagi dalam 4 kelas pararel. Hadir pula sebuah kolaborasi antara mahasiswa Seni Musik, Pendidikan Dasar, dan siwa-siswi kelas 4 SD Labschool Percontohan UPI yang menampilkan Tari Guligah, serta musik akustik. (dan)