Unila dan UPI Bahas Implementasi Kurikulum KKNI

Bandung, UPI

Universitas Pendidikan menerima kunjungan dari Univesitas Lampung dalam rangka Penyempurnaan dan Implementasi Kurikulum Perguruan Tinggi berbasis Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) dan Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SN-DIKTI) yang menuju ke arah Research University di Ruang Rapat Gd. University Center Lt. 3 Jalan Dr. Setiabudhi Nomor 229, Bandung. Selasa (14/02/2017).

Unila diwakili oleh 15 orang termasuk Wakil Rektor Bidang Akademik Unila Prof. Dr. H. Bujang Rahman, M.Si. Selain tamu dari Unila turut hadir pula Wakil Rektor UPI Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, Prof. Dr. H. Asep Kadarohman, M.Si., Direktur Direktorat Akademik, Dr. Dadang Anshori, M.Si serta para Wakil Dekan.

Prof. Dr. H. Bujang Rahman, M.Si., mengungkapkan  kedatangan kami terkait dengan perubahan paradigma Unila yang menjadi kesepakatan seluruh pimpinan, bahwa kedepan arah pengembangan Unila itu ingin diwujudkan sebagai Universitas Penelitian atau Research University. Pertimbangannya karena Lampung itu adalah daerah penyangga pulau Sumatera yang memiliki karakter masyarakat yang sangat majemuk, kemudian memiliki komoditi pertanian yang beragam.

“Kalo misalkan kami tetap bertahan dengan Teaching University maka gerak kami dalam kontribusi pembangunan daerah dan nasional sangat terbatas. Oleh karena itu, pimpinan Unila telah bertekad hati untuk menjadikan Unila menjadi Research University. Salah satu kebijakan yang sudah dilaksanakan yaitu akselerasi publikasi internasional. Ada satu hal yang kami sadari yaitu kami ingin mengintegrasikan antara mempertahankan kualitas pembelajaran dan mempercepat publikasi. Bahkan bukan hanya publikasi namun sampai juga ke hilir riset-riset yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat,” kata Wakil Rektor Bidang Akademik Unila.

Prof. Bujang juga mengatakan “Ternyata setelah dievaluasi masih jomplang beban dosen perihal penelitian dan riset. Hasil dari evaluasi ternyata kurikulum kita harus direkonstruksi karena banyaknya beban mengajar tapi sedikit di sks. Oleh karena itu, kita melihat beberapa perguruan tinggi mengarah kesitu sehingga kita ingin menimba pengalaman serta bagaimana membangun kurikulum yang berintegrasi dalam hal publikasi internasional termasuk pengelolaan MKU”.

UPI pun sedang mengarah ke perubahan dari Teaching University menjadi Research University, namun dalam konteks UPI yang lebih konsen dalam bidang pendidikan, maka pendidikan menjadi spesifik subjek. UPI sangat bekerja keras mengenai hal itu untuk menunjukan keunggulan dalam bidang pendidikan. Namun demikian tidak berarti riset diluar bidang pendidikan itu tidak dikembangkan dengan baik. Di UPI sedikit berbeda dengan universitas lainnya, karena setiap fakultas menggunakan kata pendidikan sebagai contoh Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam dan Fakultas Pendidikan Bahasa dan Sastra. Di dalam fakultas itu ada departemen yang menggunakan kata pendidikan, lalu dibawah departemen ada prodi yang nantinya menghasilkan lulusan dalam bidang pendidikan dan ada prodi yang non pendidikan.

Dalam kesempatan yang sama Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Prof. Asep Kadarohman, M.Si juga mengatakan “UPI juga telah menggunakan sistem evaluasi perkuliahan yang dilaksanakan pada saat akhir semester untuk memberikan nilai kepada dosen dengan menggunakan angket yang dibuat oleh seluruh mahasiswa. Karena mahasiswa saat ini sangat objektif dalam segi penilaian. Sehingga untuk saat ini setiap akhir semester, dosen mendapatkan rapot penilaian kinerja untuk mengevaluasi bagaimana proses yang dilakukan dosen tersebut”.

Dr. Rudi Susilana, M.Si Sebagai Kepala Divisi Kurikulum dan Pengembangan Program Pendidikan UPI menyampaikan “Terkait dengan perkembangan kurikulum UPI, kita masih menggunakan pedoman yang ditetapkan Senat Akademik pada tahun 2014 dan rencananya 2018 akan dilaksanakan beberapa perubahan, yang sekarang sudah dilakukan perubahannya yaitu piloting berdasarkan hibah dari Dikti pada LPTK dalam bidang kurikulum dan pembelajaran, dan telah terbagi ke dalam lima prodi yang sedang melakukan program piloting. Kita menggunkan acuan dari kurikulum pendidikan tinggi dan kurikulum pendidikan guru”.

Tidak semua prodi memiliki asosiasi perkumpulan program studi. Sehingga hanya beberapa prodi yang telah disepakati dan didaftarkan ke Dikti terkait dengan pengembangan kurikulum. Lalu terkait dengan program perkembangan rencana pembelajaranya, UPI sudah menggunakan rencana pembelajaran semester dan itu sudah dilakukan sosialisasi pada tahun 2016. Bahkan untuk program piloting seluruh prodi yang teraftar sudah menyusun revisi silabus ke RPS. ujar Dr. Rudi Susilana.

UPI pada tahun 2017 ini masuk dalam kluster mandiri dalam tingkatan penelitian di Dikti dan dampak dari hal itu adalah bertambahnya dana hibah penelitian. Komitmen pimpinan universitas untuk penelitian ini sangat besar, karena produk dari penelitian ini menjadi modal untuk banyak hal.  (Rija)