UPI Juara Satu Eksibisi Tenis Meja

Yogyakarta, UPI

Meraih posisi pertama dalam eksibisi cabang olah raga tenis meja bagi pasangan Prof. H. Furqon, Ph.D., dan Prof. Dr. Nurlan Kusmaedi, M.Pd., serta posisi ke-3 bagi Dr. H. M. Solehuddin, M.Pd., dan Dr. Indra Safari, menjadi kado terindah bagi kontingen UPI, dimana persaingan dalam semua cabang olah raga semakin ketat.

“Sangat bangga, hasil latihan serius yang dilakukan ternyata ada hasilnya. Ini menambah rasa percaya diri kami agar semakin giat berlatih, ini juga merupakan ajang pembuktian bahwa latiahan serius dan giat, ada hasilnya,” ujar Prof Nurlan di GOR Tenis Meja Kampus Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Jalan Colombo No. 1, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta, Kamis (16/3/2017).

Lebih lanjut dijelaskan, tim UPI datang ke UNY memang sudah mempersiapkannya dengan cukup matang. Kami berlatih 3 kali dalam satu minggu, yaitu pada hari Senin, Rabu, dan Jumat. Kami latihan menggunakan bola yang banyak, selain itu kami memilih sparring partners dari UKM Tenis Meja yang merupakan mahasiswa atlet pelatda.

“Diharapkan, kemenangan kami dapat memberikan sesuatu yang berharga bagi kontingen UPI, harapnya. Dalam masa persiapan, Pak Rektor juga mempersiapkan diri untuk bertading dalam cabang olah raga tenis lapangan, namun mengantisipasi hal tersebut, kami siapkan robot. Dalam penyelenggaraan berikutnya, cabang olah raga tenis meja masih ada, dan tidak lagi sekedar eksibisi, namun sudah masuk menjadi cabang utama yang dipertandingkan, maka kami akan lebih mempersiapkan diri lagi. Bapak Rektor sangat mendukung, dan tim dari LPTK lainnya diharapkan partisipasinya sehingga pertandingan lebih kompetitif,” ungkapnya.

Untuk tahun-tahun berikutnya, katanya lagi, diharapkan ada nomor tunggal, jangan hanya nomor ganda, jumlah peserta bertambah, dan ada kategori executive dan prestasi, karena di UPI sangat banyak sumber daya manusianya.

Sementara itu dalam kesempatan yang sama, Prof Furqon menjelaskan,”Tenis meja adalah cabang olah raga yang baru saja dipertandingkan dan diperkenalkan pada kejuaraan tahun ini, jadi sifatnya masih eksibis, dan peserta pun belum banyak, namun walaupun dengan persiapan seadanya kita bisa menang.”

Diharapkan, pada penyelenggaraan di tahun-tahun mendatang tenis meja bisa menjadi cabang olah raga yang dipertandingkan seutuhnya dan menjadi perhitungan dalam penentuan juara umum, dan pesertanya dapat terus meningkat. Di UPI ada UKM-nya, melalui kegiatan ini saya hanya ingin memberikan dorongan pada calon penerus untuk dapat meramaikan cabang olah raga tersebut.

Hal serupa juga diungkapkan oleh Dr. Solehuddin, dikatakannya,”Cabang olah raga tenis meja ini masih eksibisi, jadi lebih natural, tidak terlalu serius, dan pesertanya belum banyak. Jika melihat kondisi sekarang ini, kita memiliki peluang besar untuk menang dan menjaga juara, tapi semua tergantung jumlah partisipannya. Diharapkan, untuk tahu penyeenggaraan berikutnya dapat menjadi cabang olah raga yang dipertandingkan dan tidak lagi sekedar eksibisi. dan jika kita melakukan persiapan yang lebih baik, tidak menutup kemungkinan dalam pertandingan tadi akan terjadi all UPI final, walaupun sebenarnya ha itu sudah terjadi di babak semifinal.

Menganggapi kemenangan tersebut, Dr. Indra Safari, mengatakan,”Sangat diharapkan para pimpinan universitas seluruh LPTK untuk mendorong cabang olah raga tenis meja menjadi cabang olah raga tetap yang dipertandingkan dalam LPTK Cup berikutnya, jangan karena nomor eksibisi lantas termarginalkan atau bahkan dihilangkan karena peminatnya kurang atau tidak ada.”

Alasan yang mendasari agar eksistensi tenis meja tetap ada adalah karena pada cabang olah raga tenis meja, banyak sekali peminatnya, bukan hanya masyarakat perguruan tinggi saja, namun di masyarakat pada umumnya sudah sangat populer. Dasar pemikiran lainnya, kini setiap LPTK sudah mempunyai tim.

Lebih lanjut dikatakan, untuk di internal UPI, man power untuk cabang olah raga tenis meja sangat kumplit, muli dari tenaga kependidikan, tenaga edukatif, hingga mahasiswa, sehingga untuk memenuhi nomor executive dan prestasidapat diakomodir.  Di UPI, kami memiliki jadwal latihan reguler, yaitu hari Selasa dan Jumat, oleh karena itu kita optimis cabang olah raga tenis meja akan tetap eksis di ajang LPTK Cup. (dodiangga)