Prof. Chaedar Alwasilah Pulang ke Rahmatullah

Bandung, UPIChaedar-Alwasilah-01
Innalillahiwainnailaihirajiun
. Rektor bersama seluruh civitas akademika dan karyawan Universitas Pendidikan Indonesia menyatakan duka atas wafatnya Prof. A. Chaedar Alwasilah, Ph.D.; M.A., Selasa (9/12/2014) pukul 21.10 di RS Al-Islam, Bandung. Pembantu Rektor I UPI masa bhakti 2005-2010 ini merupakan Guru Besar pada Jurusan Bahasa Inggris, Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni UPI. Menurut Kepala Humas UPI Dr. Suwatno, M.Si. setelah disemayamkan di rumah duka,  jenazah almarhum dishalatkan di Masjid Al-Furqan UPI pukul sekitar 07.00 WIB dan kemudian dimakamkan di Cicalengka.

Almarhum lahir di Garut, Jawa Barat tahun 1953. Selesai SMAN Cicalengka (1972), masuk jurusan Bahasa Inggris IKIP Bandung, selesai Sarjana tahun 1979. Sejak itu, ia menjadi dosen di jurusan yang sama. Tahun 1985, Chaedar mendapat beasiswa Fullbright Hays untuk mengikuti program MA dalam bidang Linguistik di Indiana University, Bloomington, Indiana, AS.3

Selesai MA tahun 1987, Chaedar kemudian mendapat beasiswa GPT II dari OTO Bappenas untuk melanjutkan ke program Doktor dalam pendidikan bahasa di Universitas yang sama. Disertasinya yang berjudul Cultural Transfer in Communication: A Qualitative Study if Indonesian Student in US Academic Setting (1991) terpilih sebagai disertasi terbaik hingga meraih penghargaan The Indiana University School of Education’s 1990-1991  Proffitt Disertation Award for Outstanding Achievement.  Sejak tahun 1991, ia menjabat Sekretaris Balai Bahasa IKIP Bandung.4

Di kalangan koleganya, Chaedar dikenal sangat saleh dan taat beragama. Setelah datang pagi di kantornya, ia mengawali kerja dengan membaca Alquran terlebih dahulu. Meskipun tamu sudah menunggunya, baik mahasiswa yang akan melakukan bimbingan tesis, disertasi, ataupun skripsi, dia tetap membaca Kitab Suci terlebih dahulu, setelah itu ia beraktivitas.

Chaedar Alwasilah merupakan tokoh kebanggaan UPI yang sangat produktif menulis di media massa baik media di Bandung khususnya di Pikiran Rakyat, media nasional, maupun internasional seperti The Jakarta Post. Ia juga produktif menulis di jurnal dan menulis buku. Tulisannya dikenal sangat “diktator”, karena judulnya kerap menggunakan kata, “Pokoknya…”

Bukunya berjudul, “Pokoknya Kualitatif: Dasar-dasar Merancang dan Melakukan Penelitian Kualitatif” sangat terkenal di kalangan mahasiswa dan peneliti yang melakukan penelitian kualitatif. Beberapa buku lain karangannya antara lain: Language Culture and Education: A Portrait of Contemporary Indonesia, Andira, Bandung, 2002; Perspektif Pendidikan Bahasa Inggris di Indonesia dalam konteks Persaingan Global, Andira, Bandung, 2002; Konferensi Internasional Bahasa Indonesia Sebagai Bahasa Asing, Bahasa dan Seni Press, Bandung, 1999.1

Bunga Rampai Pengajaran Bahasa, IKIP Bandung Press, 1998; Politik Bahasa dan Pendidikan, PT Remaja Rosda Karya, Bandung, 1997; Pengajaran Bahasa Komunikatif, PT. Remaja Rosda Karya, Bandung, 1996; Dari Cicalengka sampai Cicago: Bunga Rampai Pendidikan Bahasa, 1996; Kuliah Dasar Teori-teori Linguistik, CV. Tunas Karya, Bandung, 1994; Kaji Ulang Kata Kerja Bahasa Inggris, Angkasa, Bandung, 1985; Soiologi Bahasa, Angkasa, Bandung, 1985; Madzab-madzhab Linguistik, Angkasa, Bandung, 1985; Pengantar Linguistik, Angkasa, Bandung, 1985; Perspektif Soiolinguistik dalam Menerjemahkan dalam Komposisi: Jurnal Pendidikan Bahasa Sastra dan Seni. Volume 3 No. 2 Tahun 2002; Revetilalisasi Bahasa Ibu: “Kasus Bahasa Sunda” Makalah Undangan Hari Ibu Internasional di Universitas Atmajaya, Jakarta, 2003; Dsb.

Chaedar memiliki rasa humor yang tinggi di balik disiplin dan kerja kerasnya. Berbagai tulisan dengan judul, “Pokoknya…” lebih mengarah kepada rasa humor ketimbang ke diktator. Apalagi bukunya yang berjudul, “Dari Cicalengka Sampai Chicago; Bunga Rampai Pendidikan Bahasa,” yang dicetak 1992 oleh penerbit Tunas Putra Bandung menjadi ajang mengekspresikan rasa humornya tersebut, tanpa kehilangan substansi permasalahan. Selamat jalan Prof. Chaedar. (Wakhudin/dari berbagai sumber)