Mahasiswa Sendratasik ULM Tampilkan Pertunjukan Seni dan Budaya Kalimantan Selatan

Bandung, UPI

Sebanyak 39 mahasiswa Program Studi Sendratasik (Seni, Drama, Tari, dan Musik) Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni (PBS), Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Lambung Mangkurat (ULM) menampilkan kesenian dan kebudayaan khas Kalimantan Selatan di Auditorium B Lantai 4 Fakultas Pendidikan Bahasa dan Sastra (FPBS) Kampus Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Jalan Dr. Setiabudhi Nomor 229 Bandung, Rabu (22/3/2017).

Sekretaris Prodi Sendratasik ULM Maryanto, S. Sn., M. Sn., menjelaskan,”Digelarnya pertunjukan seni oleh mahasiswa Sendratasik angkatan 2014 FKIP ULM merupakan bagian dari program Praktek Kerja Lapangan. Di samping itu, maksud dan tujuan kami datang ke UPI adalah untuk menambah wawasan dalam bidang seni dan budaya, wawasan dalam bidang pengembangan kurikulum, serta untuk memperkenalkan kesenian dan kebudayaan Kalimantan Selatan umumnya, dan memperkenalkan Suku Banjar, serta Suku Dayak khususnya. Kami ucapkan banyak terima kasih atas penerimaan dan sambutannya yang hangat.”

Hal penting lainnya adalah ingin membangun ikatan emosional diantara kedua universitas, ujarnya, yang diharapkan dapat selalu bersilaturahmi dan bekerjasama dalam memajukan pendidikan di Indonesia umumnya dan pendidikan seni di Indonesia khususnya. Kami juga ingin memberikan pengalaman kepada mahasiswa kami, baik pengetahuan, emosional dan estetik, yang kami harapkan dapat menjadi motivasi untuk lebih baik lagi dalam meningkatkan kualitas diri serta instansi pendidikan kami.

Lebih lanjut dikatakan, Prodi Sendratasik ini baru mulai berjalan di tahun 2008, dan akreditasi B yang kami peroleh merupakan hasil penilaian tim akreditasi yang salah satunya oleh Prof. Dr. Hj. Tati Narawati, S. Sen., M. Hum., dari UPI. Diharapkan, kerja sama ini dapat berkesinambungan, dan FPSD UPI diharapkan kehadirannya di ULM.

“Pertunjukan Seni ini bertemakan “Merajut Kebersaman dalam Belajar dan Melestarikan Seni Budaya”. Kami menampilkan 4 materi pertunjukan, pertama Madihin, sebuah genre puisi dari suku Banjar, karya sastra tutur tradisional Kalimantan Selatan. Kedua, Musik Panting yaitu musik tradisional orang Banjar (alat musik tradisional yang dipetik seperti gitar). Ketiga, tari kreasi daerah yaitu menampilkan tari dari Suku Dayak. Keempat, kami menampilkan Japin Carita yaitu merupakan teater rakyat tradisional yang tumbuh dan berkembang di Kalimantan Selatan.

Wakil Dekan Bidang SDM, Keuangan, dan AFTIK FPSD UPI Dr. Trianti Nugraheni, M. Si., dalam kesempatan tersebut menegaskan,”Kami memiliki tiga departemen, pertama Departemen Pendidikan Seni Rupa, Departemen Pendidikan Seni Musik, dan Departemen Pendidikan Seni Tari. Diharapkan kunjungan ini tidak untuk saat ini saja, tapi bisa arahkan dalam bentuk kerja sama lainnya, seperti pengembangan kurikulum, penelitian bersama, kolaborasi karya ilmiah, dan lain sebagainya. Dalam kesempatan ini, kami juga ikut menampilkan tarian semoga dapat mempererat tali silatirahmi.”

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Departemen Pendidikan Seni Tari FPSD UPI Dr. Frahma Sekarningsih, M.Si., menjelaskan,”Kita sangat terbuka atas kunjungan dari manapun juga termasuk dari Universitas Lambung Mangkurat. Sebagai penghormatan, kami siapkan tiga tarian, pertama Tari Topeng Klana, yaitu salah satu tarian asli daerah Cirebon, kemudian Tari Lenyepan, yaitu salah satu bentuk tari yang memiliki karakter kinetik halusan dan biasanya ditarikan oleh laki-laki, dan ketiga Tari Jaipongan Wangsit Siliwangi.

Lebih lanjut dikatakan, kehadiran rombongan ULM tentunya akan memberikan dampak positif, salah satunya yaitu menggali lebih jauh khasanah kesenian, menambah wawasan dan khasanah baru tentang kesenian kenusantaraan, karena selama ini kita hanya mengajarkan Tarian Sumatera, Tarian Bali, Tarian Mancanegara dan Ibing Penca, serta menambah jaringan. Hingga saat ini, UPI dianggap kiblat pendidikan, terutama oleh perguruan tinggi swasta. ULM sendiri masih konsen pada seni tari, musik, dan drama namun yang jalan baru dua, seni drama belum, sementara di UPI sudah independen, masing-masing bidang studi sudah memiliki departemen. (dodiangga)