Mahasiswa Departemen Pendidikan Luar Biasa FIP UPI Peringati Hari Disabilitas Internasional

Bandung, UPI

Sekitar 100 orang mahasiswa yang tergabung dalam Departemen Pendidikan Luar Biasa FIP UPI temui pimpinan universitas untuk meminta dukungan terkait peringatan Hari Disabilitas Internasional, Rabu (3/12/2014), di Gedung Patere Universitas Pendidikan Indonesia Jln. Dr. Setiabudhi No. 229 Bandung.

Direktur Direktorat Pembinaan Kemahasiswaan Dr. H. Syahidin., syahidinM.Pd., mengatakan,”Mereka, mahasiswa yang tergabung dalam Departemen PLB dari berbagai angkatan datang menemui pimpinan universitas dengan maksud ingin mengajak segenap civitas akademika untuk turut aktif memperingati Hari Disabilitas Internasional yang dikukuhkan PBB tahun 1992, yang diperingati setiap tanggal 3 Desember.”

Mereka melakukan long march untuk menggugah masyarakat yang pada umumnya normal agar peduli terhadap mereka yang menyandang disabilitas karena mereka juga bagian dari anak bangsa yang berhak memperoleh kesempatan yang sama, dan mereka meminta UPI untuk menyampaikan pesan moral tersebut kepada khalayak, ujarnya.

Dijelaskannya,”Direktorat Pembinaan Kemahasiswaan sebagai perwakilan universitas, mengucapkan selamat atas kepedulian mahasiswa Departemen PLB terhadap kaum disabilitas. Namun, kegiatan ini jangan hanya terbatas pada aktifitas long march saja, tetapi harus diapresiasi dalam bentuk kegiatan akademik seperti seminar, workshop dan lain sebagainya yang dapat menunjang pendidikannya, dan diingatkan pada siapapun agar dalam setiap kali mengadakan kegiatan harus selalu melakukan koordinasi dengan pihak terkait agar dapat difasilitasi oleh universitas.

Lebih lanjut Direktur Dirmawa mengatakan,”Dirmawa secara khusus menyarankan agar kegiatannya atas nama himpunan atau organisasi supaya lebih terorganisir, dan kita bersedia melakukan pembinaan sesuai kapasitasnya.

FIPPertemuan tersebut diakhiri dengan penandatangan pakta integritas atas kepedulian UPI terhadap apresiasi kaum disabilitas.

Hari Internasional Penyandang Disabilitas diprakarsai oleh Perserikatan Bangsa Bangsa pada tahun 1992 dan diperingati setiap tanggal 3 Desember dengan tujuan untuk mengembangkan wawasan masyarakat akan persoalan-persoalan yang terjadi berkaitan dengan kehidupan para penyandang disabilitas dan memberikan dukungan untuk meningkatkan martabat, hak, dan kesejahteraannya. Penyandang disabiltas pun banyak yang mendulang prestasi dalam berbagai bidang, kekurangan bukan menjadi halangan bagi mereka. (Dodiangga)