Menikmati Dinginnya Kota London di Musim Semi

Hari itu udara Kota London kami rasakan sangat dingin. Smartphone kami mendeteksi angka 80 untuk suhu di pagi itu. Selasa, 2 Mei 2018 adalah hari pertama kami harus beraktivitas di Kota London. Sehari sebelumnya, kami baru saja menginjakkan kaki di Benua Biru Eropa melalui Edinburgh. Dari kota itu, kami lanjutkan perjalanan melalui local flight menuju London. Jelas, kami sangat lelah pagi itu. But, the show must go on. Pagi itu kami harus tampil dalam Seminar Bilingual dan Bilingualisme yang digagas Bapak Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI London, Prof. Aminudin Aziz, M.A.

Kami bertiga menginap di kediaman Prof. Aminudin yang terletak di kawasan The Vale. Dari rumah bergaya khas bangunan Inggris itu, kami berangkat menggunakan bus. Tak kurang dari 40 menit waktu yang kami habiskan untuk bisa sampai menuju kantor KBRI yang baru digunakan untuk berkantor pada 10 April 2017 lalu. Bangunan berlantai 8 bekas Markas MI6 (BIN-nya Inggris) itu berhasil dibeli Pemerintah RI sebagai kantor KBRI yang baru. Rencananya, Juli nanti Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi, akan meresmikan penggunaan gedung KBRI London tersebut.

Sebelum tampil dalam acara seminar tersebut, kami transit di kantor Prof. Aminudin yang terletak di Lantai 3 Gedung itu. Kesibukan Prof. Amin dapat kami rasakan dari dekat. Setelah beberapa saat, kami turun ke lantai dasar tempat acara seminar tersebut dilaksanakan. Di sana sudah ada beberapa peserta kegiatan dan dua orang pemateri, yaitu Geoff Roberts (Cambridge University)  dan Nick Andon dari King’s College London. Dua puluh menit kemudian, Duta Besar Dr. Rizal Sukma membuka acara seminar itu. Menurut Duta Besar, seminar yang melbatkan kami ini merupakan kegiatan pertama yang dilaksanakan di gedung baru. Dr. Dadang dan Dr. Iwa tampil memukau membawakan makalahnya. Tanggapan terhadap mereka berdua sangat positif. Diskusi pun berjalan menarik. Selepas acara, kami pulang meninggalkan Prof. Amin yang masih harus berkantor.

Hari Kedua

Di hari kedua, kami memulai petualangan sebagai tourist di Kota London. Kami diajak berkeliling Kota London oleh Ibu Atdikbud. Tempat pertama yang kami kunjungi adalah Hyde Park. Kami menikmati landscape panorama di taman itu sambil berfoto dengan ratusan merpati yang datang mendekat. Selanjutnya, dari taman itu perjalanan kami lanjutkan menuju Buckingham Palace. Istana tempat tinggal Ratu Elizabeth II bermukim dan beraktivitas.

Di depan Istana Buckingham, banyak sekali turis Eropa dan juga Asia yang nampak berkumpul. Mereka asyik mengamati megahnya bangunan Buckingham dan berswafoto dengan latar petugas penjaga istana yang berpakaian khas. Dinginnya udara pagi itu tak dapat mematahkan semangat kami untuk menjelajah keindahan Kota London. Dari Istana Buckingham kami berjalan melewati taman favorit Lady Diana, St. James Park, menuju Big Ben yang merupakan ikon khas kota London dengan jam raksasanya yang menempel di atas bangunan tua. Kami berfoto sesaat di sana sebelum melanjutkan perjalanan menuju Tower Hill.

Dengan menggunakan kereta bawah tanah kami melanjutkan perjalanan ke Tower Hill dari Westminster Underground Station. Keluar dari kereta bawah tanah itu kami langsung dapat melihat penampakan bangunan kerajaan yang dibangun Raja Edward IV di tahun 1400-an. Bangunan kerajaan itu merupakan tempat tinggal keluarga raja, sekaligus tahanan bagi para tawanan dan tempat eksekusi para pemberontak. Di balik megahnya bangunan tua tersebut, kami dapat melihat megahnya London Bridge yang membelah Sungai Thames. Selepas dari London Tower, kami pulang ke rumah menumpang jubilee line dari Bank Underground Stasion, yang untuk mencapainya harus menggunakan fasilitas lift turun ke kedalaman sekitar 100 meter di bawah permukaan tanah. (ADB)