Tingkatkan Kualitas : UPI Tasikmalaya Gelar Workshop Jurnalistik

Tasikmalaya, UPI

Tidak dipungkiri kehumasan memiliki peran sangat vital, salah satunya dalam meningkatkan citra universitas. Berkaitan dengan itu, pada Rabu (12/07/2017) Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Tasikmalaya menggelar kegiatan Workshop Jurnalistik, bertempat di Auditorium Lt. 2 Gd. Putih Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Tasikmalaya.

Dr. Yuliawan Kasmahidayat, M.Si. selaku Kepala Kantor Humas Universitas Pendidikan Indonesia dalam sambutannya mengatakan,”Kita harus betul-betul bertanggung jawab atas apa yang kita publish. Pengendalian dan pencitraan keduanya merupakan ciri yang tidak bisa dipisahkan dari humas, sehingga perlu diperhatikan karena kita memasuki era kompetisi dan keterbukaan informasi publik”.

Lebih lanjut lagi beliau menjelaskan, Humas UPI harus bisa secerdik mungkin dalam menyusun strategi untuk meningkatkan cerita reputasinya, apalagi di jaman yang semakin banyak persaingan ini.

Jika ditelaah lebih dalam, di era yang semakin hi-tech kita harus memiliki daya saing agar dapat berkompetisi dan berkontribusi secara luas, dengan kata lain kita harus terus meningkatkan kualitas untuk pencapaian yang lebih baik.

Setelah Workshop Jurnalistik dibuka secara resmi oleh Dr. Hj. Epon Nur’aeni L., M.Pd. selaku Wakil Direktur Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Tasikmalaya, Dr. Yuliawan Kasmahidayat, M.Si. melantik Kontributor UPI Kampus Tasikmalaya yang diwakili dari unsur sumber daya kehumasan unit kerja UPI Kampus Tasikmalaya berserta perwakilan mahasiswa dari berbagai tingkatan.

“32000 mahasiswa baru, 2000 dosen, 2200 tendik, dan 40.000 keluarga UPI secara rata-rata 100 orang yang mengklik setiap bulan, rata-rata dari yang melihat hanya 2,6 menit saja dan hal ini sangat berpengaruh terhadap nilai nergomatrik. Sehingga berita yang dibuat harus memenuhi kriteria dan syarat sebuah berita,” kata Kasi Bidang Liputan dan Dokumentasi Kantor Humas UPI, Askolani, M.M.

Lebih jauh lagi beliau menjelaskan ciri-ciri yang harus dimiliki oleh jurnalistik, yaitu (1) Skeptik kritis : selalu mempertanyakan segala sesuatu, meragukan apa yang diterima, dan mewaspadai segala kemungkinan sehingga tidak mudah tertipu; (2) Bertindak : mencari, menyaksikan, dan mengamati berita/ peristiwa; (3) Berubah : kegiatannya adalah untuk perubahan lebih baik; dan (4) Seni dan profesi : menambahkan nilai estetika untuk kemenarikan.

Sejalan dengan itu, Deni Nurahmat, S.Pd. selaku Staff Kantor Humas Universitas Pendidikan Indonesia menyampaikan rumus membuat berita, bahwa seyogyanya menulis berita tidak terlepas dari 5 W + 1 H yang terdiri dari what, who, when, where, why, dan how. (Annisa Anita D. /UPI Tasik)