Meningkatkan Kompetensi Guru Melalui In House Training

Garut, UPI

Program Studi Psikologi Pendidikan Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia menyelenggarakan In House Training yang bertemakan “Peningkatan Kompetensi Guru MIT-SMP IT Al-Khoiriyyah dan TK Islam Rabbany”, Jumat, 14 Juli 2017.

Kegiatan ini sebagai bentuk kegiatan pengabdian kepada masyarakat dari dosen dan mahasiswa Prodi Psikologi Pendidikan SPs UPI yang dilaksanakan di Gedung Aula Yayasan Dahlan Al Maymunah yang berlokasi di Ciparay, Karangpawitan, Garut.

Peserta training meliputi guru-guru dari MIT-SMP IT Al Khoiriyyah dan TK Islam Rabbany berjumlah 88 orang. Kegiatan ini diawali dengan pembacaan Al-Quran dan dilanjut dengan sambutan dari Ketua Yayasan Dahlan Al Maymunah dan Ketua Prodi Psikologi Pendidikan SPs UPI.

Pada sesi pertama, materi diisi oleh Prof. Dr. Syamsu Yusuf, M.Pd. dan Dr. Nani M. Sugandhi, M.Pd. secara paralel. Dalam penyajiannya tentang Kinerja Guru, Prof. Dr. Syamsu Yusuf, M.Pd menyampaikan bahwa guru dipandang sebagai faktor determinan terhadap pencapaian mutu prestasi belajar siswa dan memiliki tugas/tanggung jawab untuk mendidik, yang meliputi mengajar, membimbing, dan melatih siswa.

Penjelasan tersebut dipertegas oleh Dr. Nani M. Sugandhi, M.Pd dalam materinya mengenai Peran dan Tanggung Jawab Guru sebagai Pembimbing; beliau menjelaskan bahwa peran bimbingan oleh guru melalui proses pembelajaran di sekolah seyogyanya dapat terealisasikan secara terpadu dengan pengajaran sehingga para siswa  diharapkan mampu memahami dan merasakan  manfaat bimbingan melalui proses pembelajaran. Di akhir sesi pertama, kedua pemateri memberikan beberapa pertanyaan kepada peserta dan menyerahkan door prize bagi peserta yang dapat menjawab dengan tepat.

Pada sesi kedua, penyampaian materi berjudul Pengajaran yang Menyenangkan dan Bermakna bagi Anak disampaikan oleh Dr. Mubiar Agustin, M.Pd dengan diiringi petikan gitar oleh Erin. Dalam penyampaian materinya, Mubiar Agustin mengajak para peserta untuk menyanyikan beberapa lagu ciptaannya dan melakukan gerakan-gerakan yang dicontohkannya sebagai contoh praktik dari pembelajaran yang menyenangkan dan bermakna. Di akhir sesi ini, pemateri meminta peserta mengarang lirik lagu dengan contoh lagu yang sudah diajarkan oleh pemateri. Peserta merasa antusias dan gembira ketika pemateri meminta menyanyikan lagu yang sudah dibuat dan memberikan door prize kepada peserta yang telah berpartisiasi dalam membuat lirik lagu. (Arsika)