Kiki Harjadi , Jurusan Bukan Pemotong Bakat

Bandung, UPI1

Seorang remaja beranjak dewasa dengan perawakan tinggi kurus dan tidak begitu proporsional tapi memiliki impian yang sangat tinggi patut di apresiasi. Dia adalah Kiki Harjadi, lahir di Kuningan. Dia memiliki passion di bidang broadcasting semenjak duduk di bangku Sekolah Menengah Atas.

Beberapa kali dia gagal memasuki perguruan tinggi negeri jurusan komunikasi. Meski demikian, dia tidak berhenti di situ. Keinginan dan tekad yang kuat membesarkan seluruh kemampuannya untuk dapat memasuki fakultas impian. Tuhan memiliki sesuatu yang lebih indah dari apa yang sekedar dia inginkan, Tuhan menjemputnya dalam sebuah tes perguruan tinggi dan memasukkannya ke Jurusan Pendidikan Sejarah. Keinginan untuk melepas pencapaian itu kerap merasuk dalam benaknya.

Dukungan keluarga dan para sahabat membuat seseorang yang berkepribadian supel ini menjadi yakin akan apa yang Tuhan berikan sehingga membuatnya lebih baik daripada apa yang dia inginkan. Karena baginya, Tuhan tidak  akan menggantikan sesuatu dengan hal yang tidak lebih baik.

Hari demi hari berlalu, bulan demi bulan dia lewati dengan tetap berpegang pada passionya dan terus mengembangkan bakatnya tersebut. Jurusan Pendidikan Sejarah tidak menutup dirinya untuk terus berkembang dalam bidang broadcasting. Track record di bidang broadcast pun sudah tidak diragukan lagi dalam dirinya. News presenter PJTV Bandung hampir satu tahun karena dia memilih untuk resign dan berpindah menjadi news presenter di Parlemen Jabar TV memegang dua program berita yaitu Dinamika Jabar dan Jabar Hari Ini.

Dan ketika Jurusan Ilmu Komunikasi mengadakan kerja sama dengan salah satu TV swasta yaitu Indosiar untuk mengadakan lomba news presenter, dia pun dengan tekad dan percaya diri tinggi mengikutinya dan sekaligus menajadi pemenang dalam lomba tersebut.

Ketika ditanya masalah persiapan yang selalu dipersiapkn sebelum menghadapi lomba, dia pun hanya memberitahu bahwa persiapan yang dilakukan cukup mepet, dan cukup dengan update informasi atau isue yang sedang hangat diperbincangkan oleh masyarakat umum. Dan selalu berlatih vocal selalu melakukan riset terlebih dahulu.

“Kesannya senang sekali bisa menjadi juara di Akademi Indosiar, bangga juga sebagai anak Sejarah bisa mengahrumkan nama Jurusan. Berkat materi reportase sejarah juga bisa membawa saya menjadi pemenang,” katanya.

Ternyata, kata dia, untuk menjadi jurnalis berita tidak harus dari Jurusan Ilmu Komunikasi. Idelanya, Jurusan Ilmu Komunikasi melahirkan lulusan terbaik, tapi kalau kita mahasiswa dari jurusan mana pun kalau bekerja keras, akan menghasilkan lulusan yang setara dengan Jurusan  Komunikasi.

Dia berharap, dengan prestasi di Akademi Indosiar dia dapat mengembangkan kariernya, bisa menjadi pembaca berita yang selalu mengedukasi pemirsanya melalui media, baik dari segi content berita ataupun gaya presenting serta bisa memberikan inspirasi kepada generasi muda, Katanya, mengembangkan passion sambil kuliah itu bias, asal kita punya niat dan keyakinan.

“Saya yakin kalau kita takut artinya kita sedang melakukan hal yang benar. Dan semoga juga saya bisa selalu mengedepankan keduanya antara kuliah dan bekerja agar seimbang dan bisa tercapai keseimbangannya,” ujarnya.

Melakukan hal sesuai dengan bakat yang ada pada diri dan telah diikrarkan sebagai anugerah yang Tuhan berikan merupakan sebuah pencapaian dalam hidup yang paling indah. Lebih indah lagi  ketika bakat yang dimiliki, keterampilan yang dipunyai diberi penghargaan oleh pihak lain sesuai dengan bidang yang kita punya. (Febriany Eka Putri, Mahasiswa Ilmu Komunikasi FPIPS, UPI)