11 Orang Mahasiswa UPI Ikuti SEA-Teacher Project 2017

Bandung, UPI

Sebanyak 11 orang mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) dilepas PIC SEA-Teacher Project 2017 Prof. Dr. H. Didi Suherdi, M. Ed., untuk mengikuti program SEA-Teacher Project Tahun 2017 ke Philippina dan Thailand, di Ruang Teleconfrence Gedung University Center, Kampus UPI Jalan Dr. Setiabudhi No. 229 Bandung, Jumat (4/8/2017).

Mereka yang berangkat diantaranya Abhelia Permata Sari dari Pendidikan Biologi; Alin Rizki Pratami dari International Program on Science Education (IPSE); Annisa Lestari Putri dari International Program on Science Education (IPSE); Aulianuriy Sani International Program on Science Education (IPSE); Auliya Maimun Merdekawati dari Pendidikan Biologi; Dian Yustika dari Pendidikan bahasa Inggris; Elmita Teresa dari Pendiddikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini (PGPAUD); Nesya Nabila Munggaran dari Pendiddikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini (PGPAUD); Ninda Chairanissa dari Pendidikan bahasa Inggris; Regina Nurul Mulyani dari Pendidikan bahasa Inggris; dan Sarah Meilani Fadilah dari Pendidikan Biologi.

Menurut PIC-Teacher Project 2017 Prof. Dr. H. Didi Suherdi, M. Ed., mahasiswa UPI yang mengikuti program SEA-Teacher Project Tahun 2017 telah melewati proses wawancara oleh host university via WebEx Interview Questions. Dijelaskannya,”Wawancara tersebut baru dilakukan untuk pertama kalinya, dan dalam wawancara tersebut akan mudah diketahui peserta yang tidak menguasai Bahasa Inggris.”

Lebih lanjut dijelaskan, program SEA-Teacher Project ini merupakan salah satu program dari 7 program Southeast Asian Ministers of Education Organization (SEAMEO). Tujuannya yaitu ingin memberikan kesempatan kepada para mahasiswa untuk melatih kemampuan mengajar dengan berbahasa Ingris di sekolah-sekolah luar negeri.

“UPI mengikuti program ini seyogyanya ingin memberikan kesempatan seluas-luasnya bagi para mahasiswanya untuk memperoleh pengalaman internasional sebagai praktikan yang mengajar  di sekolah-sekolah di luar negeri, dan mereka datang kesana bukan sebagai turis. Ini penting diikuti jika ternyata Masyarakat Ekonomi Eropa (EEC) sudah bergerak, maka pengalaman tersebut akan memudahkan mereka dalam menghadapi tantangannya,” tegasnya.

Keberangkatan tahun ini merupakan angkatan ke-4, ujarnya. Angkatan ke-1 kita belum terlibat, kita memulainya di angkatan yang ke-2. UPI pada waktu itu masih belajar. Program ini berlangsung selama 1 bulan dan akan semakin kompetitif serta bergengsi.

Diharapkan, anda harus mengambil segala kemungkinan dan kesempatan, jangan menjadi orang kampungan, karena saat ini mudah bagi setiap orang untuk pergi ke luar negeri. Yang harus dilakukan adalah lihatlah cara guru-guru lokal mengajar, carilah perbedaan, kita beli pengalaman ini. Kita harus tahu perkembangan pendidikan di dunia luar negeri, oleh karena itu manfaatkan kesempatan ini.

“Ambilah pengalaman sebaik-baiknya, terutama pengalaman dalam mengajar menggunakan Bahasa Inggris. Berkomunikasi bukanlah untuk menghasilkan kata-kata, tetapi buatlah kata-kata dan berbicara yang bisa dipahami orang lain. Pecahkanlah permasalahan, karena kita tidak pernah tahu bahwa mungkin suatu saat kita akan berada dan hidup di luar negeri yang menuntut pengalaman internasional. Hiduplah secara wajar, cerminkan wajah UPI yang leading and outstanding,” pesannya.

Sementara itu dalam kesempatan yang sama, Wakil Dekan FIP UPI Dr. Aceng Muhtaram Mirfani, M.Pd., menegaskan,”Kesempatan ini hendaknya dimanfaatkan dengan baik karena anda merupakan duta Universitas Pendidikan Indonesia yang menjadi bagian pelopor dari target UPI 20 besar di ASEAN,  serta upaya internasionalisasi dalam bidang pendidikan. Siapkan diri, tularkan jejaringnya untuk bisa ditransfer kepada adik-adiknya, dan jalin komunikasi dengan seluruh stakeholder. Diharapkan ada keberlanjutannya, jadikan kegiatan ini sebagai upaya melatih kecerdasan sosial, eksplor kemampuan diri anda di luar kampus UPI.”

Hal serupa juga ditegaskan oleh Dekan FPBS UPI Prof. Dr. Syihabuddin, M.Pd., dikatakannya,”Jadilah cendekia dalam merubah diri yang mampu beradaptasi dengan lingkungan. Kemampuan mahasiswa UPI telah mendapat apresiasi dari warga Australia, bahwa mahasiswa UPI dikenal dalam kemampuannya beradaptasi, dan dapat menunjukan sikap yang santun. Banyaklah mengingat Allah swt.”

Menanggapi keberangkatan mahasiswa UPI yang mengikuti SEA-Teacher Project, Kepala OIER Ahmad Bukhori Muslim, Ph.D., berharap bahwa program ini menjadi lebih berkualitas dari berbagai sudut pandang. Dikatakannya,”Kegiatan ini membawa nama baik UPI, diharapkan lebih banyak lagi peserta dari berbagai departemen ataupun prodi lain di UPI. Program ini sangat ketat seleksinya, maka nantinya ini akan menjadi sebuah kebangaan tersendiri bagi dirinya pribadi maupun lembaga, karena dapat berkiprah di ASEAN.” (dodiangga/ija)