Keselarasan Antara Satuan Pendidikan dan Keluarga, Kunci Keberhasilan Pendidikan

Tasikmalaya, UPI

UU RI No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) jelas dinyatakan bahwa ada tiga hal yang bertanggungjawab atas pendidikan, yakni Pemerintah, Masyarakat dan Sekolah. Apabila ketiga aspek ini saling bersinergi dan menjalankan hak dan tanggungjawabnya masing-masing, maka kita akan melihat kualitas anak bangsa tentunya akan semakin baik kedepannya.

“Namun saat ini, yang terjadi tidak seperti itu, penyerahan tanggung jawab mutlak terhadap pendidikan anak diserahkan kepada sekolah dengan alasan orangtua sibuk bekerja, permasalahan ekonomi keluarga dan ketidakharmonisan keluarga,” demikian dikatakan Husnul Aini, S.T pada saat Workshop Parenting yang diselenggarakan oleh Mahasiswa KKN UPI Kampus Tasikmalaya di kelurahan Singkup Kecamatan Purbaratu, Tasikmalaya. Kamis (10/8/2017).

Workshop yang bertemakan “Kunci Sukses Keluarga, Anak Hebat, Orang tua Hebat”  ini menghadirkan pemateri Husnul Aini, S.T., kegiatan workshop parenting diselenggarakan mengingat bahwa pendidikan yang baik tidak berhenti di sisi peserta didik saja. Melainkan juga melibatkan peran orangtua di lingkungan rumah. Dengan terselenggaranya acara ini diharapkan baik orang tua maupun pihak sekolah mempunyai visi – misi yang sama serta metode yang selaras dalam mendidik putra-putri kesayangannya.

Menurut Husnul Aini, S.T, orang tua memiliki peran sangat besar dalam pendidikan anak. Keberhasilan pendidikan bergantung kepada keterlibatan keluarga sebagai bagian dari masyarakat. Berbagai studi menunjukkan bahwa keterlibatan keluarga dalam pendidikan dapat meningkatkan prestasi belajar anak dan penumbuhan karakter.

“Untuk itu, kerjasama dan keselarasan antara pendidikan yang dilakukan di satuan pendidikan dan di lingkungan keluarga merupakan kunci keberhasilan pendidikan. Keberhasilan akan semakin tinggi apabila kemitraan diperkuat dengan melibatkan unsur masyarakat,” kata Husnul Aini, S.T.

Dijelaskan Husnul, sekolah tidak dapat memberikan semua kebutuhan pertumbuhan dan perkembangan peserta didiknya, sehingga diperlukan keterlibatan bermakna dari orang tua/keluarga dan anggota masyarakat. Anak-anak belajar dengan lebih baik jika lingkungan sekitarnya mendukung, yakni orang tua, guru dan anggota keluarga lainnya serta masyarakat sekitar. Artinya, sekolah, keluarga dan masyarakat merupakan “tri sentra pendidikan“ yang sangat penting untuk dapat menjamin pertumbuhan anak secara optimal. Untuk itu, perlu dibangun kemitraan antara sekolah. keluarga dan masyarakat.

Kemitraan antara sekolah dengan keluarga dan masyarakat dalam membangun ekosistem pendidikan sejalan dengan visi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, yaitu “Terbentuknya Insan Serta Ekosistem Pendidikan dan Kebudayaaan yang Berkarakter dengan Berlandaskan Gotong-royong”. Oleh karena itu, diharapkan kemitraan antara tri sentra pendidikan tersebut dapat berjalan dengan baik dan bermakna.

Sebagai unsur ekosistem yang terdekat dengan anak, keluarga mempunyai banyak waktu dan kesempatan melalui interaksi dan komunikasi sehari-hari. Bentuk dan cara-cara interaksi dengan anak di dalam keluarga akan mempengaruhi tumbuh kembangnya karakter anak. “Proses interaksi yang diterima anak dari keluarga inilah yang akan menjadi dasar dan digunakan oleh anak ketika melakukan proses selanjutnya di luar rumah termasuk di sekolah dan masyarakat,” tegasnya. (Renita)