Pentingnya Pendidikan Anak Usia Dini

Tasikmalaya, UPI

Setiap anak terlahir dengan keunikan masing-masing dalam perkembangannya. Tapi banyak orangtua yang merasakan kebingungan bahkan kesulitan untuk memahami karakter anak sendiri.  Mengetahui dan mengikuti tahapan perkembangan anak merupakan hal yang penting. Namun orang tua terkadang belum mengetahui dan paham betul dalam tumbuh kembang anak karena ada aspek-aspek penting yang harus diketahui.

Semua yang terlahir pasti memiliki otak yang tentunya dipergunakan untuk berpikir. Anak merupakan sosok individu kecil yang perkembangan otaknya dialami pada masa golden periode (0-3 tahun). Kecerdasan intelektual anak dapat dilihat pada perkembangan bahasa dan pemecahan masalah. Kebanyakan dari orangtua menilai kecerdasan anak hanya dari rengking atau nilai rapornya saja dan mengabaikan berbagai kecerdasan lainnya. padahal jika anda tahu ada banyak sekali jenis kecerdasan yang dimiliki oleh manusia.

“Kecerdasan bukan hanya pada sisi akademik saja tapi termasuk juga semua bakat dan keterampilan yang dimiliki oleh seseorang. Menurutnya, setiap orang sebenarnya cerdas atau pintar tapi masing-masing orang memiliki jenis kecerdasan yang berbeda-beda. Untuk itulah, mulai sekarang ini jangan memandang kecerdasan anak hanya dari satu sisi saja tapi kita perlu memandangnya dari banyak hal sehingga kita bisa tahu bahwa dia anak cerdas, demikian dikatakan Taopik Rahman, M.Pd dalam Sosialisasi Parenting dalam kegiatan KKN UPI Kampus Tasikmalaya kelompok 18 di Mesjid Al-Falah Leuwikidang II RT 02 RW 08 Kelurahan Sukajaya Kecamatan Bungursari. Kegiatan ini diselenggarakan bersamaan dengan kegiatan mingguan pengajian di DKM Al-Falah diikuti oleh ibu-ibu warga sekitarnya. Jumat, 18 Agustus 2017.

Taopik Rahman, M.Pd juga memberikan materi kiat menjadi orang tua yang bijak bahwa dengan menghargai anak, anak juga pasti menghargai orangtua. Orangtua yang baik adalah yang mengetahui perkembangan anak dari masa ke masa. Perkembangan anak harus disesuaikan dengan periode psikologisnya. Mencetak anak tidak harus selalu memenuhi kebutuhannya. Namun tidak juga sampai kurang memberikan perhatian kepada sang anak. Keduanya tentu memiliki dampak buruk jika berlebihan.

“Jika sedari dini orang tua sudah over protective, kedepannya anak akan tumbuh sebagai individu yang penakut dan pemalu. Begitu pula jika orang tua dirasa kurang memberikan perhatian, anak akan tumbuh menjadi individu yang banyak tingkah dan mencari-cari perhatian,” tegas Taopik.

Lebih lanjut dikatakan Taopik Rahman, dalam mengetahui perkembangan anak, harus ada lembaga yang menyelenggarakan pendidikan formal anak usia dini. Karena dengan adanya lembaga Pendidikan bagi anak usia dini adalah pemberian upaya untuk menstimulasi, membimbing, mengasuh dan pemberian kegiatan pembelajaran yang akan menghasilkan kemampuan dan ketrampilan anak.

Selain itu, pendidikan anak usia dini merupakan salah satu bentuk penyelenggaraan pendidikan yang menitik beratkan pada peletakan dasar ke arah pertumbuhan dan perkembangan fisik (koordinasi motorik halus dan kasar), kecerdasan, daya cipta, kecerdasan emosi, dan kecerdasan spiritual. (QT)