Wisuda, Awal Perjuangan Pendidik Dalam Mencerdaskan Kehidupan Bangsa

Bandung, UPI

Wisuda Gelombang II Universitas Pendidikan Indonesia Tahun 2017, merupakan hari yang selama ini dinanti khususnya oleh Fizar Indrawijaya, karena pada hari ini seluruh cucuran keringat dan air mata terbayar sudah dengan syahnya mahasiswa menyelesaikan suatu tugas belajar di jenjang perguruan tinggi. Tak hanya itu, Fizar Indrawijaya lulusan Departemen Pendidikan Seni Tari FPSD menjadi wisudawan terbaik FPSD pada wisuda Gelombang II 2017. Fizar mampu menyelesaikan studinya dan meraih predikat Cumlaude dengan IPK 3,84.

Selain Fizar, wisudawan yang ditetapkan sebagai lulusan terbaik dari tiap fakultas diantaranya Tian Yulianita (Survey Pemetaan dan Informasi Geografis, FPIPS – D3), Patimah Ahmad (Teknologi Pendidikan, FIP – S1), Shafaat Muhammad Marwa (Manajemen Resort dan Leisure, FPIPS – S1), Iwan Ridwan (Bahasa dan Sastra Indonesia, FPBS – S1), Nuzulira Janeusse Fratiwi (Pendidikan Fisika, FPMIPA – S1), Yanni Handayani (Pendidikan Teknologi Agroindustri, FPTK – S1), Pramita Nainggolan (Ilmu Keolahragaan, FPOK – S1), Rosmayanti (Pendidikan Akuntansi, FPEB – S1), Siska Meidiyana (PGSD, Cibiru – S1), (Trisna Nugraha, PGSD, Sumedang – S1), Teten Ginanjar Rahayu (PGSD, Purwakarta – S1), Rizki Siddiq Nugraha (PGSD, Tasikmalaya – S1), Sylvi Saumi Nolita (PGPAUD, Serang – S1), Norman Sani (Administrasi Pendidikan, SPs – S2), dan Tjahjono Djatmiko Hadisoemarno (Manajemen, SPs – S3).

Mewakili wisudawan/wisudawati, Fizar Indrawijaya mengucapkan terimakasih yang tak terhingga kepada seluruh orang tua dan keluarga wisudawan yang hadir pada hari ini, yang selama betahun-tahun berjuang banting tulang demi menghidupi kami, yang setiap detik tak henti selalu memanjatkan doa demi kesuksesan kami.

“Atas apa yang diraih pada hari ini, perkenankan pula kami mengucapkan terimakasih kepada seluruh dosen dan pimpinan beserta jajaran di lingkungan Universitas Pendidikan Indonesia yang telah membimbing kami dan menjadi orang tua kami saat kami berada di sini. Terimakasih karena telah berusaha semaksimal mungkin mencetak kami sebagai calon pendidik yang profesional. Serta telah mewadahi kami untuk mengembangkan kreativitas, memberikan fasilitas belajar, serta membuat kami merasa memiliki sebuah keluarga besar yang sangat kami cintai, karena UPI adalah rumah kita, karena UPI adalah keluarga kita,” kata pria kelahiran Indramayu 10 Januari 1995 saat menyampaikan sambutan mewakili wisudawan/wisudawati pada Wisuda Gelombang II UPI Tahun 2017, Selasa (22/8/2017), di Gedung Gymnasium, Kampus UPI Jln. Dr. Setiabudhi No.229 Bandung.

Bagi Fizar, wisuda bukanlah akhir dari segalanya, namun hari ini merupakan awal perjuangan kita sebagai generasi pendidik untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Di zaman dengan arus globalisasi yang sangat pesat ini, tantangan demi tantangan di dunia pendidikan terus hadir dan menuntut secara lembut untuk segera dipecahkan. Salah satu tantangan terbesar adalah pengrusakan karakter generasi muda yang disebabkan oleh penyalahgunaan teknologi.

“Seperti yang kita ketahui, saat ini setiap anak dari berbagai kalangan dan latar belakang sudah mampu menggunakan gadget, namun kuatnya arus informasi yang tak terbendung membuat mereka tak jarang dipengaruhi konten-konten negatif dan berita-berita hoak yang santer beredar belakangan ini, tak sedikit pula yang harus berurusan dengan pihak berwajib karena postingan-postingan yang tidak senonoh bahkan kejahatan teknologi (cyber crime) yang dilakukan oleh kalangan pelajar,” ucap Fizar.

Menurut Fizar, itu semua terjadi karena tipisnya filter untuk dapat menyaring berbagai hal yang mampu dihasilkan teknologi. Hal semacam ini sudah semestinya kita hentikan dengan penguatan pemahaman pendidikan karakter melalui metode-metode pembelajaran yang kreatif dan inovatif. Metode-metode yang mampu mengintegrasikan teknologi dengan pembelajaran. Metode-metode yang mampu membuat peserta didik dapat meningkatkan prestasinya, bukan sebaliknya. Apalagi di sistem Full Day School dengan 8 jam belajar tiap harinya yang baru-baru ini diterapkan, guru memiliki peranan dan tanggung jawab yang lebih besar untuk memonitoring aktivitas yang dilakukan peserta didik. Pemahaman pendidikan karakter harus terus dilakukan sehingga peserta didik mengerti batasan-batasan mana saja yang tidak boleh mereka lampaui dalam menggunakan teknologi, karena manusia yang berkarakter adalah manusia yang tidak hanya pintar menciptakan teknologi namun juga pintar mempergunakan teknologi.

Dikesempatan akhir sambutan, Fizar berpesan, mari kita bantu pemerintah untuk mewujudkan generasi emas 100  tahun Indonesia merdeka sebagai bentuk aktualisasi sistem pendidikan di Indonesia.

Selain menjadi wisudawan terbaik pada Fakultas Pendidikan Seni dan Desain, pria yang memiliki prinsip hidup SUGIH (Sabar, Usaha Giat, Ikhtiar) ini, pernah menjadi penari dan koreografer tari kontemporer dalam kegiatan Hari Tari Dunia “Solo 12 Jam Menari”, Top  Seven  Pemilihan  Putra   Putri  Bumi Siliwangi UPI, Tokoh  Palembang  Gunung  di Pergelaran Drama Tari “Simbar Kencana Males Pati”, dan Performer  Indonesia  Cultural Night 2016 at Penang, Malaysia.

“Saya percaya, lulusan UPI adalah lulusan yang berkualitas sehingga mampu menjadi contoh yang baik bagi tenaga pendidik dan kependidikan lain sesuai dengan visi UPI yaitu Leading and Outstanding University,” tegasnya. (Deny)