Belajar Alternatif di Rumah Kreasi Bumi Siliwangi

Bandung, UPI1

Anak-anak kecil itu tak patah semangat mengenyam pendidikan, meskipun di luar seragam merah-putih pada umumnya. Mengajarkan banyak hal seputar dunia pendidikan yang ada di sekolah formal, meskipun belajarnya di luar sekolah.

Rumah Kreasi Bumi Siliwangi (RKBS) berdiri sejak 2011 di Gegerkalong RW 01 Setiabudi, Bandung. Awalnya, Presiden BEM Rema Univeritas Pendidikan Indonesia (UPI) 2011 membuat Program Kerja Mahasiswa (PKM) RKBS. Karena banyak laporan mahasiswa mengenai keadaan anak-anak di daerah Gegerkalong, maka dia tertarik membuat proposal RKBS. Proposal yang dibuat pun lolos, sehingga RKBS dikelola KPPM Rema UPI sampai saat ini.

Tidak jauh berbeda dengan sekolah pada umumnya, RKBS ini mengajarkan cara menulis, membaca, dan juga bermain. RKBS mempunyai kurikulum seperti pelajaran Matematika, Bahasa, Seni, Agama, yang disesuaikan dengan usia murid.

“Selain kegiatan belajar dikelas, biasanya mereka setiap weekend sering dibawa keluar oleh para pengajar, misalnya museum, renang, ke kebun binatang, dan lain-lain,” ujar Sylvia, salah seorang mahasiswa yang merupakan pengajar RKBS.

Sekolah ini merupakan bentuk pengabdian dari BEM Rema UPI kepada masyarakat. Karena, sekolah ini bertujuan untuk membantu anak-anak yang membutuhkan di daerah Gegerkalong Bandung agar mendapatkan pendidikan yang layak seperti anak-anak lainnya.

Pengajar yang terlibat dalam program ini adalah seluruh anggota BEM Rema UPI. Anak-anak yang sekolah di RKBS pun merupakan anak-anak yang dulunya sulit menduduki bangku sekolah karena masalah ekonomi. Meskipun kini mereka sudah bisa merasakan sekolah formal, karena banyak sekolah didirikan secara gratis, mereka tetap antusias belajar bersama di RKBS. Usia mereka sekitar 4-7 tahun, namun banyak juga yang sudah duduk di kelas 5 dan 6 tetap mengikuti kegiatan di RKBS. (Dessy Nurrachim, Mahasiswa Ilmu Komunikasi, FPIPS, UPI)