Capung, Bio-Indikator dari Bangsa Odonata

Bandung, UPI

NET
NET

Tahukah Anda bahwa capung merupakan serangga bangsa Odonata yang spesial? Bentuknya yang unik membuat capung termasuk ke dalam daftar serangga yang disukai oleh manusia. Sayapnya yang bening menampakkan semburat warna pelangi jika terkena sinar matahari. Capung memiliki ribuan pasang lensa bersegi-segi di dalam matanya yang besar. Ia dapat melihat dengan sangat awas.

Jika di lingkungan rumah Anda masih banyak ditemukan serangga yang satu ini maka berbahagialah. Dulu kita dapat menemukannya dengan mudah terbang di atas sungai, danau, sawah, kebun, pekarangan rumah, bahkan di lingkungan perkotaan. Hinggap di ranting, pucuk tanaman, bunga, pagar, jemuran, pagar dan lain-lain. Namun saat ini capung semakin jarang terlihat. Padahal keberadaan capung adalah salah satu bio-indikator lingkungan perairan yang bersih.

Tidak heran jika saat ini capung sudah sangat jarang kita temukan dan menghilang entah kemana. Lingkungan air kita telah banyak tercemar oleh limbah pertanian, limbah industri, limbah rumah tangga, dan yang paling membuat bergidik ternyata sebagian besar perairan kita tercemar oleh tinja manusia yang tidak termanajemen dengan baik.

Mengapa capung dapat menjadi bio-indikator lingkungan perairan yang bersih? Capung adalah hewan yang mengalami metamorfosis seperti halnya kupu-kupu. Namun metamorfosis capung adalah metamorfosis tidak sempurna. Telur capung menetas menjadi larva. Setelah itu larva berkembang menjadi nimfa dan akhirnya nimfa menjadi capung dewasa.

Kehidupan capung tidak dapat dipisahkan dari air. Pada saat akan bertelur inilah capung mencari lingkungan perairan untuk menaruh telurnya yang akan menetas menjadi larva. Perlu kita ketahui bahwa hampir sebagian besar masa hidup capung dihabiskan dalam masa larva dan larva capung hanya bisa hidup di lingkungan air yang tidak sembarangan, tapi lingkungan air yang bersih.

Meskipun bentuknya indah capung adalah serangga karnivora. Pada masa larva capung memakan plankton, ikan-ikan kecil, dan jentik-jentik nyamuk. Sehingga jika di lingkungan Anda banyak capung maka hanya akan ada sedikit nyamuk karena jentiknya telah disantap oleh larva capung tadi.

Kita acap kali meremehkan keberadaan capung dan menganggapnya serangga tidak penting. Dibalik bentuk uniknya itulah fakta mengenai capung sebagai serangga yang spesial dari bangsa Odonata. Jika di lingkungan kita capung-capung menghilang dan tidak ditemukan lagi, dapat dipastikan ekosistem perairan kita telah tercemar. Maka dari itu jagalah selalu lingkungan kita. (Miyanti, Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi, FPIPS UPI)