LPPM Harus Menjadi Ujung Tombak Bagi Penyelenggaraan Pemberdayaan Masyarakat

3

Bandung, UPI

Di tahun 2014, LPPM UPI bersama 10 LPPM Mitra telah melaksanakan program Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang disebar di 136 kecamatan yang berada di wilayah Jawa Barat, dengan melibatkan sebanyak 10.492 mahasiswa.

“Dari 136 kecamatan, kami telah membentuk sebanyak 529 posdaya baru. Maka saat ini posdaya yang sudah tebentuk sebanyak 1.185”, kata Dr. Yadi Rukyadi, M.Si pada Rapat Koordinasi Korwil II Jawa Barat KKN Tematik Posdaya, Kamis, 26 Februari 2015 di Gedung LPPM UPI, Jln. Dr. Setiabudhi No. 229 Bandung.

Selain Dr. Yadi Rukyadi, M.Si, rapat koordinasi KKN Posdaya itu dihadiri oleh Ketua Yayasan Damandiri, Prof. Haryono Suyono., Wakil Rektor Bidang Akademik, Pengembangan, dan Hubungan Internasional UPI Prof. E. Aminudin Azis, MA., Ketua LPPM UPI Prof. Sumarto, MSIE., perwakilan 10 LPPM Mitra dan para pengurus Posdaya Binaan.

Menurut Dr. Yadi bahwa pelaksanaan KKN Tematik Posdaya dari tahun ke tahun jumlah pesertanya selalu mengalami peningkatan, sehingga hal tersebut berdampak juga perluasan daerah sasaran, oleh karena itu, program KKN Posdaya ini menjadi program unggulan dalam memberikan pelayanan pada masyarakat.

“Dalam pelaksanaannya selain menekankan program yang telah kami tentukan, ternyata dilapangan banyak melahirkan program-program yang kreatif”, tambahnya.

2Berbagai program kreatif yang menjadi penguatan program KKN Tematik Posdaya itu, diantaranya; di beberapa lokasi posdaya saat ini dijadikan lokasi pengabdian pada masyarakat oleh dosen di masing-masing perguruan tinggi; terjadi penguatan jejaring Podaya yang bekerjasama dengan bank dan CSR; Berhasilnya gerakan pendataan dan pemetaan potensi posdaya; dan menigkatnya peran tokoh masyarakat dalam pemberdayaan masyarakat.

Hal yang menjadi krusial di lapangan mengenai peran tokoh masyarakat, dijelaskan Yadi Rukyadi bahwa dibeberapa lokasi terdapat masalah dalam hal keikutsertaan tokoh masyarakat dalam membantu pemberdayaan masyarakat, Hal ini terjadi karena setiap tokoh masyarakat mempunyai alasan dan pandangan yang berbeda.

“Tetapi dengan adanya gerakan Posdaya dapat mendorong kesadaran para tokoh masyarakat untuk bergabung dengan Posdaya, dan dengan bergabungnya para tokoh masyarakat tersebut, keberadaan Posdaya menjadi lebih solid”, ujar Dr. Yadi Rukyadi yang menjabat sebagai Sekertaris LPPM UPI ini.

Sementara itu, Prof. E. Aminudin Azis, MA mengatakan dari jumlah posdaya yang telah terbentuk di wilayah Jawa Barat bahwa keberadaan perguruan tinggi menjadi sebuah pusat harapan bagi masyarakat.

“Di tengah-tengah ketidakmampuan lembaga manapun untuk memberdayakan secara masif potensi yang berada di masyarakat kita, ternyata perguruan tinggi yang ada di wilayah Jabar menjadi sebuah pusat harapan bagi masyarakat”, ucap Prof. Aminudin.

Menurtnya, hal ini bertolakbelakang dengan kemampuan yang dimiliki oleh lembaga lain. Tidak ada yang bisa mengerahkan begitu banyak unsur oleh lembaga manapun untuk memberdayakan masyarakat kecuali perguruan tinggi.

Keberadaan LPPM yang tergabung dalam Korwil II Jabar ini tentu saja harus menjadi ujung tombak bagi penyelenggaraan pemberdayaan masyarakat kita. Jika dilihat dari penyebaran lokasi KKN di wilayah Jabar ini, kami melihat bahwa wilayah-wilayah tersebut merupakan wilayah yang padat penduduk, tapi kalau kita lihat dari data pembangunan IPM wilayah tersebut masih sangat rendah.

4Oleh karena itu, potensi yang dimiliki oleh perguruan tinggi yaitu mahasiswa, jika potensi ini diberikan pengetahuan yang mumpuni dan berkomitmen tinggi, maka jika kita terjunkan ke masyarakat potensi ini maka pemberdayaan masyarakat akan lebih bermartabat lagi.

Dengan menggerakan potensi ini maka keuntungan bagi perguruan tinggi dalam memberdayakan masyarakat sudah sesuai dengan tujuan keberadaan perguruan tinggi yang menjadi pelayan masyarakat yang terdapat dalam tri darma perguruan tinggi yaitu pengabdian pada masyarakat.

Dengan demikian, Ia berharap dengan adanya kerjasama yang dilakukan oleh UPI dan Yayasan Damandiri serta 10 LPPM Mitra menjadi lebih solid, serta masyarakat Jawa Barat menjadi lebih sejahtera dan berkembang. (Deny)