Rektor UPI: Tugas Guru tak Sebatas Selesaikan Program dalam Kurikulum

IMG_3255Bandung, UPI

Pendidikan adalah upaya menyiapkan kehidupan masa depan, bagi generasi penerus bangsa. Indonesia memiliki cita-cita besar membangun bangsa yang bermartabat dan berjati diri yang mengakar pada budaya bangsa. Tanggung jawab pendidikan masa kini akan harus memenuhi fungsi yang disebutkan. Tanggung jawab pendidik/guru akan semakin penting, karena pendidikan tidak sebatas upaya menyelesaikan program yang dituangkan dalam kurikulum, melainkan upaya menerjemahkan tujuan utuh pendidikan nasional, yang harus dilakukan oleh guru ke dalam proses dan kegiatan pembelajaran.

“Cara seperti ini menempatkan guru sebagai seorang profesional dan bukan seorang tukang yang bekerja rutin, tunduk pada SOP tanpa mengindahkan konteks kehidupan nyata. Tentu saja cara yang disebutkan terakhir harus dihindari dan dijauhkan dari pekerjaan profesional guru,” kata Rektor Universitas Pendidikan Indonesia Prof. Dr. Sunaryo Kartadinata, M.Pd. saat menyampaikan pidato Wisuda Gelombang I Tahun 2015, di Gedung Gymnasium Kampus UPI Jln. Dr. Setiabudhi No. 229 Bandun, Rabu (15/4/2015).

IMG_4624

Menurut Rektor UPI, dalam kaitan dengan kehidupan bernegara, para pendiri negara telah memikirkan dengan sangat arif dan prospektif tentang membangun bangsa ke depan. Pikiran dan filosfi dimaskud terumuskan dalam alinea empat Pembukaan UUD 1945, yang intinya bahwa pembentukan Pemerintah dan Negara Indonesia ini bertujuan untuk: (1) melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, (2) memajukan kesejahteraan umum, (3) mencerdaskan kehidupan bangsa, dan (4) ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.

Keempat tujuan negara yang disebutkan, kata Prof. Sunaryo, harus dapat diterjemahkan ke dalam upaya pendidikan dan pembangunan bangsa. Dua tujuan pertama orientasinya lebih ke dalam (inward looking), memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa. Dua tujuan terakhir lebih berorientasi keluar (outward looking), dalam konteks membangun daya saing bangsa dan hidup bersama sebagai warga dunia. Sungguh sangat mendasar pemikiran ini, hanya belum diterjemahkan dengan baik dan utuh baik dalam proses pemerintahan maupun proses pendidikan bangsa.

“Dalam konteks kehidupan mendunia seperti yang sedang kita jalani pada saat ini,  apa yang saya singgung tentang tujuan bernegara, mengandung implikasi bagi pendidikan bahwa pendidikan harus memperkuat jati diri bangsa seiring dengan semakin luasnya pergaulan bangsa Indonesia dengan bangsa lain di dunia dalam kondisi kedamaian,” kata Prof. Sunaryo.IMG_4559

Dikemukakan, kompetisi tak bisa dihindari, persaingan menjadi energi kehidupan, kemandirian akan memastikan pilihan dan keputusan, keimanan dan ketaqwaan menjadi landasan yang menjiwai makna dari semua yang dilakukan. Ada peran fundamental yang harus diperankan pendidikan dan guru sebagai pendidik di dalam menghantarkan peserta didik memasuki dunia global. Pendidikan di setiap negara dipastikan mengandung tujuan untuk menyiapkan warga negara yang baik.

“Tapi pada saat yang bersamaan pendidikan harus menyiapkan peserta didik menjadi warga global, siap memasuki kehidupan global, dan siap memasuki dunia kerja global,” kata Rektor menandaskan.

Bagi para wisudawan non-kependidikan yang akan memasuki dunia kerja di luar kependidikan, kata Prof. Sunaryo, mereka akan terasa bersentuhan langsung dengan proses globalisasi. “Kecakapan vokasional-profesional yang telah Anda kuasai harus diutuhkan dengan kecakapan berpikir kreatif, komunikasi dan kolaborasi, serta kesiapan hidup di dalam keanekaragaman kultur,” ujar dia.

Sebagai seorang professional, kata dia selanjutnya, mereka harus memiliki kecakapan “manajemen karier” untuk memelihara keberlanjutan karier. Dunia kerja di era global sebagai knowledge society tidak lagi semata-mata berlandaskan “supply-demand” yang menekankan orientasi “clear cut job” untuk seumur hidup, tetapi mengarah kepada fleksibilitas profesional. Di sinilah perlunya lulusan UPI menguasai kecakapan manajemen karier dimaksud.

Ditegaskan, pendidikan Indonesia harus menyiapkan warga negaranya menjadi warga negara Indonesia yang baik dan menjadi warga global yang siap memasuki dunia kerja global. (WAS/Dodi/Deny/Andri)