Nandi Raih Gelar Doktor dari Universität Leipzig Jerman

Dr. Nandi 3

Bandung, UPI

Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial patut berbangga hati karena pada tahun 2015 ini, Nandi dosen di Department Pendidikan Geografi FPIPS berhasil memperoleh gelar Doktor rerum naturalium (science). Gelar ini diraih dari Universität Leipzig yang merupakan universitas tertua kedua di Jerman. Universitas ini berada di kota Leipzig, Jerman bagian timur. Nandi yang telah memublikasi 19 karya ilmiah itu berhasil mempertahankan disertasi doktoralnya di hadapan tujuh profesor penguji.

Dr. Nandi 2Gelar lengkap Dr. rer.nat Nandi, S.Pd.,M.T., M.Sc diraih dengan dituntaskannya disertasi berjudul “The Ecological Dynamics of a Coastal Lagoon”. Tugas akhir yang dilakukan pria kelahiran 1 Januari 1979 ini adalah mengkaji perubahan lingkungan yang terjadi di wilayah laguna, terutama ditinjau dari aspek morfodinamika pesisir laguna, perubahan penggunaan lahan, partisipasi masyarakat dalam konservasi wilayah, dan perencanaan spasial serta pengembangan wilayah.

Ia memaparkan, Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar, mempunyai potensi wilayah pesisir yang sangat kaya dan beragam, salah satunya wilayah laguna. Laguna ini mempunyai biodiversitas yang tinggi karena menjadi tempat berkembang biaknya beragam jenis ikan, fauna laut, dan darat serta hutan mangrove. Hal ini merupakan ciri khas dari vegetasi pesisir di wilayah tropis.

Diingatkan pula bahwa wilayah pesisir adalah wilayah pertemuan antara darat, dan laut, sehingga karakteristik wilayah ini juga dipengaruhi oleh kedua hal tersebut. Berdasarkan pengamatan secara mendalam terdapat berbagai masalah lingkungan yang terjadi di wilayah ini. Masalah tersebut yaitu adanya tingkat sedimentasi, dan pencemaran yang tinggi, lalu kondisi sosial ekonomi masyarakat setempat, dan juga munculnya lahan baru di areal hasil sedimentasi.Dr. Nandi 1

Kondisi tersebut menyebabkan adanya pertentangan kepemilikan lahan. Oleh karena kompleksitas masalah ini, maka Nandi berupaya mengkaji aspek perubahan pada morphodynamics, dan land use laguna dengan menggunakan aplikasi remote sensing, dan GIS. Sedangkan untuk kajian sosial ekonomi menggunakan pendekatan spatial dan regional planning.

Berdasarkan hasil penelitiannya diketahui bahwa telah terjadi perubahan bentuk, dan morfologi laguna secara gradual, yang diperoleh berdasarkan data seri satelit Landsat selama 35 tahun. Selain itu, terjadi juga perubahan garis pantai secara ekstrim yang disebabkan oleh proses abrasi, dan sedimentasi di sepanjang pesisir. Begitu pula yang terjadi dengan penggunaan lahan, dalam rentang waktu penyelidikan dari 1978-2013 dengan menggunakan data citra multi temporal. Berdasarkan data citra temporal tersebut diperoleh gambaran perubahan berbagai jenis penggunaan lahan terutama untuk kawasan hutan, dan mangrove yang berubah drastis menjadi kawasan pertanian, dan budi daya.

Hasil penelitian lainnya diketahui bahwa berdasarkan kajian sosial ekonomi masyarakat, terdapat hubungan yang erat antara kondisi sosial ekonomi masyarakat setempat, dengan tingkat partisipasi dalam konservasi wilayah pesisir. Semakin tinggi tingkat pendidikan, pendapatan, dan pengetahuan tentang pesisir maka akan semakin tinggi pula tingkat partisipasi dalam konservasi lingkungan pesisirnya.

Begitu pula dengan jenis, dan bentuk partisipasinya pun berbeda-beda. Menurutnya berdasarkan potensi wilayah, dan pengembangannya, terdapat beberapa aspek yang dapat dikembangkan di wilayah pesisir, terutama aspek fisik, dan ekologi serta aspek sosial budaya.

Pria yang fokus berkarya dalam bidang Geography Education, Coastal Geomorphology, Urban-Regional Development and Planning mengungkapkan paparan pamungkasnya, “Wilayah pesisir sebagai wilayah konservasi, dan juga wilayah pengembangan memerlukan upaya integratif dalam pengelolaan wilayah pesisirnya. Terutama melalui harmonisasi antara ekonomi, lingkungan, dan masyarakat dalam menciptakan pembangunan yang berkelanjutan.” (Dewi Turgarini/ Foto: koleksi pribadi Dr. rer.nat Nandi, S.Pd.,M.T., M.Sc)