Prof. Furqon, M.A. Ph.D Memperkokoh Jati Diri UPI Sebagai Universitas Kelas Dunia

FurqonUNIVERSITAS Pendidikan Indonesia dimeriahkan dengan enam nama yang akan bersaing memperebutkan kursi Rektor UPI periode 2015-2020, salah satunya adalah seorang guru besar Psikologi Pendidikan dan Bimbingan, kelahiran Ciamis 1957, Prof. Dr. Furqon, M.a. Ph.D. Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kemdiikbud ini mengawali studinya di jurusan Bimbingan dan Penyuluhan, IKIP Bandung pada tahun 1982. Kemudian ia melanjutkan studi masternya di dua kampus, yaitu Bimbingan dan Penyuluhan, IKIP Bandung pada tahun 1987 dan jurusan Metode Penelitian di University of Pittsburgh pada tahun 1990. Furqon menyelesaikan studi akhirnya di Metode Penelitian University of Pittsburgh Amerika serikat pada tahun 1993.

Pada tahun 2015 ini, Furqon tercatat sebagai bakal calon rektor Universitas Pendidikan Indonesia(UPI). Motivasinya mendaftar sebagai bakal calon rektor periode kali ini adalah untuk memperkokoh jati diri UPI untuk menjadi World Class University in Education (WCUE).

Hal mendasar yang perlu dikembangkan bersama adalah budaya akademik, karena tanpa budaya tersebut kita akan sulit menempatkan kebanaran dalam segala hal, karena hal tersebut merupakan dasar yang harus dikembangkan. Selain itu juga harus di laksankan budaya kerjasama atau coorporate culture, yaitu dengan targeted behavior yang harus di realisasikan.Furqon-1

Program kerja akan diawali dari poin yang pertama, yaitu Point Of Deparature. Poin ini akan melaksanakan kultur akademik dan struktur manajemen kelembagaan. Dilanjutkan dengan program yang menjadikan UPI sebagai universitas rujukan bidang pendidikan di Indonesia. Kemudian diakhiri dengan Point of Arrival di tahun 2020 yang akan aktif untuk memajukan Universitas Pendidikan hingga ke tingkat ASEAN.

Beberapa strategi yang akan dilaksankan adalah Pemberdayaan, Kesejawatan, dan Sinergi

Nilai yang dapat diambil dari program ini di antaranya adalah: Iman dan Takwa; ETHICS : Etis, team work, Humanity dan Customer Satisfaction; dan Hirup Sauyunan: (Silih asih, Silih asah, Silih asuh).

Dari banyaknya tantangan lingkungan yang harus dihadapi, Furqon tetap semangat mencapai kinerja yang harus dilakukan. Salah satunya dengan penguatan sistem MGT kelembagaan untuk mendukung penyelenggaraan Good University Governance, yaitu Keuangan, Aset dan Fasilitas, serta Sistem dan Mekanisme Kelembagaan. Selain itu, ada juga Kebijakan penguatan konsep Cross- Fertilization dengan serangkaian program yakni struktur kelembagaan prodi dik dan nondik berada dalam satu departemen juga penguatan kolaborasi sumberdaya Dik dan Non Dik dalam implementasi tridarma,

Program tersebut diukur oleh beberapa indikator capaian yaitu, Indikator yang dapat dilihat dari penguatan sistem pendidikan guru. Kemudian indikator berikutnya dalam kesuksesan program dapat dilihat dari profil lulusan Dik menguasai dan terampil subjek pedagogical knowledge serta profil lulusan Non Dik memiliki jiwa dan nilai nilai sebagai seorang pendidik

Kesuksesan dari kinerja yang dicetuskan tersebut disokong oleh daya dukung dan kebijakan anggaran, yakni denganadanya sarana pra sarana serta pengalokasian dana anggaran riset lintas prodi Dik– Non Dik.

Kemudian, ada pula penguatan Research Based Teaching University yakni yang berisi beberapa program, antara lain (1) Arah fokus kebijakan penelitian; (2) Peningkatan publikasi ilmiah; (3) Dosen wajib penelitian tanpa kompetisi (4) Penguatan penelitian KBK; (5) Kerjasama riset dengan institusi Internasional; (6) Penerbitan jurnal pada unit akademik utama; (7) Kompetensi dosen dalam penelitian publikasi ilmiah; (8) yang disusul dengan penguatan kompetensi dan daya saing Sumber Daya Manusia (SDM), Penguatan kultur kerja akademik tinggi dan kehidupan mahasiswa yang bermartabat, Penguatan sistem pendidikan guru yang kokoh dan berstandar mutu tinggi.Pilrek-5

Program yang akan direalisasikan tidaklah sedikit. Poin pentingnya adalah mengembangkan budaya akademik melalui penguatan manajemen kelembagaan. “Kampus UPI merupakan kampus yang berstandar pendidikan. Maka, kita akan mewujudkan model-model pendidikan dan guru-guru yang berkualitas, bermutu dan bisa membawa generasi muda lebih maju,” tuturnya.

Dari banyak universitas terbesar di Asia, UPI harus bersaing hingga sekelas dunia seperti beberapa universitas lainnya. Prestasi yang dicapai oleh banyaknya lulusan harus dapat berkontribusi untuk masyarakat. (Dessy Nurrachim/Irpanus Rahman Pandjaitan/ M. Ali Assajjad. F/Foto: Deny Nurahmat)