Sembilan Nilai Gotong Royong Dipelajari 7.000 Mahasiswa Calon Pendidik

2Bandung, UPI

Sebanyak 7.000 mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) dilibatkan dalam workshop dan interaktif budaya yang mencerminkan kebhinekaan Indonesia melalui semangat kebersamaan dengan mengiplementasikan kurikulum berbasis kearifan lokal (etnopedagogik) di Indonesia.

“Kegiatan ini bertajuk Pasar Budaya, yaitu sebuah proses pembelajaran nilai yang menyuguhkan beragam konteks budaya, dan belajar cara melestarikan serta menginovasi budaya, nilai budaya tersebut diaplikasikan dengan melakukan aksi nyata. Inilah pembelajaran nilai yang otentik, penghayatan terhadap nilai,” kata Dekan Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Prof. Dr. H. Karim Suryadi, M.Si., saat ditemui di lokasi Pasar Budaya Universitas Pendidikan Indonesia 2015, Gedung Gymnasium UPI, Jln. Dr. Setiabudhi No. 229 Bandung, Senin (11/5/2015).1

Pasar Budaya dipersiapkan dan dikembangkan untuk meningkatkan kompetensi etnopedagogik calon pendidik. Mereka akan bertransaksi budaya dengan pelaku budaya asli untuk mendapatkan nilai sosial yang positif, serta menyadarkan tentang hidup dalam keragaman.

Pelaku atau praktisi budaya, katanya, merupakan guru kehidupan yang akan mentransfer sembilan nilai gotong royong dalam pembuatan karya budaya. Sembilan nilai tersebut adalah perdamaian, budi pekerti, rendah hati, setia, ikhlas, kebaikan, cinta, disiplin dan kesabaran.  3

Wakil Rektor Bidang Akademik, Pengembangan, dan Hubungan Internasional Prof. Dr. H. E. Aminudin Azis, M.A., dalam kesempatan yang sama mengatakan,”Nilai budaya terimplementasi melalui pasar budaya. Penyelenggaraan ini merupakan salah satu aktualisasi riset, awalnya etnopedagogik, kemudian menggali budaya lokal. Budaya nusantara tersusun dari budaya lokal dikembangkan untuk membentuk sebuah kebudayaan yang majemuk. Konsep ini nantinya akan dibawa ke kampus daerah dan menjadi agenda dua tahunan.”

Pasar Budaya UPI 2015 merupakan kolaborasi tiga Departemen, diantaranya Management Resort and Leisure yang mengiplementasikan mata kuliah MICE, Sosiologi mengiplementasikan mata kuliah etnopedagogik, dan Seni Rupa mengiplementasikan mata kuliah MKDU, partisipannya adalah mahasiswa calon pendidik (guru) angkatan 2013 dan 2014.4

Peserta akan merasakan proses dan atmosfir bagaimana budaya itu terbentuk dengan melakukan praktek aktivitas budaya yang dilakukan pelaku budaya dalam kesehariannya untuk berbagi konteks dan nilai sosial yang positif melalui 30 Bilik Budaya yang tersedia, setiap bilik didampingi oleh mahasiswa sosiologi sebagai penterjemah. Peserta nantinya harus mendiskusikan inovasi dan kreatifitas budayanya untuk membuat refleksi dan meng-uploadnya melalui media sosial. (Dodiangga)