BEM Se-Bandung Raya Pertanyakan PPDB ke Pemkot Bandung

Bandung, UPI

Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se-Bandung Raya yang beranggotakan 13 BEM di seluruh kampus di Bandung Raya mengadakan pertemuan sekaligus buka puasa bersama bertempat di kampus ITB. Kampus yang hadir pada kesempatan kali ini sebanyak 8 kampus, yaitu UPI, Unpad, Unpar, Polman, Polban, Unisba, Universitas Widyatama dan ITB.

Pertemuan kali ini tidak hanya sebatas pertemuan antar mahasiswa, akan tetapi sekaligus mempertemukan mahasiswa yang diwakili oleh BEM setiap kampus bersama dengan jajaran Pemerintah Kota Bandung. Isu yang dibahas secara umum adalah bagaimana mahasiswa dapat berkontribusi dalam pembangunan Kota Bandung. Pihak pemerintah yang dapat hadir di antaranya Bapak Alfi (Advisory board for mayor on public policy) dan Bapak Heri (Sekretaris Bappeda Kota Bandung).1-a

Diskusi berjalan dengan begitu hangat, pembahasan bermula dari sektor ekonomi, tata kota hingga, pendidikan. Salah satu yang didiskusikan oleh Taofik (Menlu Rema UPI-red) adalah mengenai prioritas Pemkot Bandung terhadap pendidikan. Satu kasus yang lebih didalami adalah terkait kisruh PPDB Kota Bandung tahun 2015 ini yang menuai berbagai masalah dan kekecewaan masyarakat Bandung. Dua masalah utama dalam PPDB ini adalah rayonisasi dan jalur afirmasi, yang merupakan kebijakan baru yang dikeluarkan Pemkot Bandung yang menyumbangkan permasalahan setelahnya.

Pemkot Bandung ke depan menjanjikan akan mempertemukan mahasiswa dengan Wali Kota Bandung Ridwan Kamil di akhir bulan Juli ini. Pertemuan ini merupakan komitmen yang nyata dari pihak pemerintah.

Khusus untuk BEM REMA UPI sendiri, ke depan akan mengkaji mengenai kisruh PPDB 2015 Kota Bandung yang tentunya akan mencari rekomendasi solusi alternatif untuk memperbaiki PPDB Kota Bandung selanjutnya, dengan peran mahasiswa sebagai participatory planning. (Kementerian Luar Negeri BEM Rema UPI)