SDM Pariwisata Patut Profesional, Berdaya Saing dan Beretika

DSC_4769

Bandung, UPI

Prof. Dr. Sunaryo Kartadinata Rektor Universitas Pendidikan Indonesia membuka acara dan menjadi keynote speaker seminar internasional pariwisata.  Kegiatan yang dilaksanakan pada 27 hingga 28 Oktober 2014 tersebut bertema “Eko Resort dan Destinasi Berkelanjutan: Perencanaan, Pembangunan dan Dampak.”

Pendidikan Perlu Menghadapi Tantangan Globalisasi Pariwisata

Sunaryo pada Senin pagi (27/10/2014) menyinggung tema “Pendidikan Pariwisata dalam Kontek Global: Beberapa Catatan.” Ia menyampaikan Universitas Pendidikan Indonesia sebagai universitas yang memiliki core pendidikan melihat bahwa pendidikan memiliki keterkaitan dalam pengembangan kepariwisataan.

Menurutnya terdapat dua makna pariwisata yang sebagai produk dan proses. Perlu dipahami bahwa pariwisata sebagai produk merujuk kepada segala bentuk aktivitas dan layanan pariwisata yang secara langsung memberikan nilai ekonomi sebagai komoditas.  Sedangkan makna pariwisata sebagai proses merujuk kepada pengembangan perilaku manusia di dalam mengembangkan dan mewarisi nilai-nilai kepariwisataan yang ada, baik secara aktual maupun potensial, tangible dan intagible.  Tentunya hal ini bertujuan untuk mengembangkan daya tahan dan mutu kehidupan manusia dalam lingkungannya. Jelaslah ini menjadi suatu keutuhan dimana seperangkat aktivitas dan pelayanan pariwisata yang disiapkan dan diluncurkan kepada publik patut menjadi wahana bagi penyadaran manusia akan makna dirinya dan lingkungannya.  Tentunya terkait dengan pendidikan pariwisata perlu disiapkan sumber daya yang profesional, yang memiliki strategi untuk menjadikan destinasi wisata yang memiliki nilai adaptasi dan ketahanan hidup pariwisata  dari nilai warisan budayanya.

andri

Ia ungkapkan bahwa pariwisata sebagai pengungkit kesejahteraan masyarakat harus diletakkan pada posisi untuk membangun kecakapan hidup yang bermutu, menumbuhkan kehidupan emosional, spiritual, dan etika yang sehat, serta menumbuhkan sumber-sumber bisnis dan finansial yang menjain keberlanjutan kehidupan manusia dala suatu jejaring sosial yang luas.  Apalagi saat ini kepariwisataan di Indonesia menempati posisi yang strategis, bahkan pada tahun 2013, sektor pariwisata menduduki urutan ke-4 dalam perolehan devisa, setelah migas, miyak sawit dan karet.

Penekanan penting bagi pembangunan pariwisata berkelanjutan adalah harus membangun living local values yang memiliki daya adaptasi terhadap kehidupan global. Karena keragaman budaya dan potensi bangsa di satu sisi dan daya saing global harus dibangun disisi yang lain.  Semua harus berakar kepada kekuatan dan keunikan lokal yang dikembangkan dalam kerangka pikir kompetisi (berbasis keunggulan lokal. Hal ini selaras dengan pengembangan kepariwisataan yang bertanggungjawab dalam Global Code of Ethics for Tourism.

Tugas Stakeholder Pariwisata Kembangkan SDMnya

“Jelas ini merupakan tugas seluruh stakeholder pariwisata dalam mempersiapkan SDM yang profesional, berdaya saing, dan beretika untuk mengembangkan kepariwisataan.  Dikhususkan SDM kepariwisataan yang  terdiri dari masyarakat, tenaga kerja profesi kepariwisataan, dan calon tenaga kerja yang tengah mengenyam pendidikan kepariwisataan.  Pendidikan dalam setting masyarakat sebagai pendidikan non formal diperlukan untuk menumbuhkan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam pengembangan pariwisata berkelanjutan.  Pendidikan profesi kepariwisataan dibutuhkan untuk mengembangkan SDM Pariwisata yang kompeten dan berdaya saing global.  Adapun pengembangan pendidikan calon tenaga kerja dipersiapkan untuk mengedukasi calon tenaga kerja agar dapat memiliki kompetensi, daya saing, dan etika dalam mengembangkan pariwisata.  Terkait dalam hal tersebut maka jelas UPI memiliki peran strategis dalam memajukan pendidikan di sektor formal dan non formal terkait dengan pengembangan pariwisata tersebut.” Paparan pamungkas Sunaryo (Dewi Turgarini)