Pancasila Kuatkan Karakter Bangsa

1-1

Bandung, UPI

Melemahnya rasa nasionalisme menimbulkan keresahan dan kekhawatiran para orang tua, tokoh masyarakat dan pemimpin bangsa ini karena berdampak pada hilangnya karakter bangsa dan menyebabkan rendahnya kualitas manusia Indonesia saat ini. Degradasi moral harus menjadi perhatian kita sebagai pendidik, agar negara tetap kokoh dan terus meneruskan perjuangan para pendahulu kita.

Hal tersebut diungkapkan Rektor Universitas Pendidikan Indonesia Prof. H. Furqon, MA., Ph.D., saat membuka kegiatan Fasilitasi Pemasyarakatan Pancasila di Lingkungan Perguruan Tinggi dengan tema “Revitalisasi dan Aktualisasi Pancasila dalam rangka Penguatan Karakter Bangsa” di Auditorium JICA Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Pendidikan Indonesia (FPMIPA UPI) Jalan Dr. Setiabudhi nomor 229 Bandung, Selasa (12/8/2015).

Lebih lanjut dikatakan, khawatir karena terjadi dinamika kehidupan yang begitu cepat, pemahaman masyarakat terhadap nilai-nilai pancasila seharusnya diinformasikan dengan benar, karena sesungguhnya esensi pancasila tidak bersebrangan dengan agama ataupun kepercayaan serta adat istiadat yang tumbuh dalam kehidupan bangsa Indonesia, jadi tidak cinta karena tidak paham.1-2

“Bila kita memaknai pancasila secara proporsional, maka akan terlihat kesinergian antara agama dan pancasila yang merupakan pedoman hidup bangsa Indonesia, contohnya harkat dan derajat manusia ada di sila pertama bahwa sesungguhnya bangsa Indonesia menyatakan kepercayaan dan ketaqwaannya terhadap Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing,” ujarnya.

Kemudian, lanjutnya, manusia itu selalu terkait dengan ketuhanan, manusia diciptakan paling sempurna, paling dicintai Tuhan, manusia mempunyai unsur ketuhanan /Rob. Inti pedoman hidup manusia Indonesia terkandung dalam 5 sila Pancasila, dan bila semua itu dipahami maka akan tercipta kehidupan yang adil, damai sentosa, serta terciptanya persatuan dan kesatuan, hal ini menunjukan betapa hebatnya para perumus Pancasila.1-3

Kembalikan kejayaan Bangsa Indonesia melalui sektor pendidikan, nilai kemanusiaan tumbuh melalui pancasila. Cerdas secara intelektual dan cerdas secara moral. Inti dari pendidikan adalah humanisasi sebagai sarana pembentukan kepribadian dan karakter, dan Rob adalah pendidik, pelindung, rahman dan rahim, intinya jangan lepas dari sifat rasa kasih sayang, awali dengan berketuhanan untuk mengembangkan rasa cinta.

“Makna pancasila bisa dihayati dan menjadi landasan bangsa Indonesia, jangan sampai lengah atau tidak peduli, karena akan mengakibatkan keburukan,” pungkasnya.

Kegiatan ini merupakan program prioritas Direktorat Bina Ideologi, Karakter dan wawasan Kebangsaan Direktorat Jenderal Politik dan Pemerintahan Umum Kementerian Dalam Negeri bekerja sama dengan UPI. Hadir para pakar sebagai pemateri diantaranya Prof. Dr. Juntika Nurikhsan, M.Pd., Dr. Ir. Sapto Supono, M.Si., dr. Mupid Hidayat, M. Ag., dan Dr. Syahidin, M.Pd., serta melibatkan ratusan mahasiswa dari berbagai fakultas dan unit kegiatan mahasiswa. (Dodiangga)