Bunyamin Maftuh, Direktur Karier dan Kompetensi SDM Kemristek Dikti

Jakarta, UPI

Menristek Dikti Muhammad Nasir melantik dosen Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial UPI Prof. Dr. Bunyamin Maftuh, M.A., M.Pd., sebagai Direktur Karier dan Kompetensi Sumber Daya Manusia Kementerian Riset dan Teknologi Pendidikan Tinggi di Gedung D Lantai 2 Kemristek Dikti Jalan Pintu I Senayan, Jakarta, Jumat (28/8/2015). Dalam amanahnya, Menristek Dikti mengharapkan agar mereka yang mendapatkan amanah harus melaksanakan good governance, atau tata kelola pemerintahan yang baik, dan kita harus lakukan awarness, responsibility terhadap pekerjaan demi kemaslahatan bangsa Indonesia. Prosedur serta aturan lainnya harus ditaati demi kebaikan.

“Dalam melakukan pekerjaan, bentuklah tim kerja yang baik, jangan sampai ada yang merasa tertindas, layani seluruh stake holder dengan baik, jangan jadi seperti menara gading,” ujarnya.

Riset harus mendapatkan perhatian, lakukan inovasi dalam setiap layanan, lanjutnya, pekerjaan harus ter-deliver dengan baik, jangan berjalan sendiri-sendiri. Utamakan layanan pada seluruh stake holder. ”Konsep layanan harus ditingkatkan, pejabat adalah pelayan, bagaimana yang kita layani dapat merasa puas.”

Sementara itu, ditemui disela-sela acara, Prof. Dr. Bunyamin Maftuh, M.A., M.Pd., menyatakan keinginannya untuk membawa nama baik Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) di lingkungan pendidikan baik yang berskala nasional maupun internasonal dengan keterlibatan dirinya di Kementerian Ristek Dikti.

“Amanah ini diharapkan dapat menjadi jembatan bagi UPI dengan Kemenristek Dikti, untuk membantu para dosen dalam hal pembinaan karir para dosen UPI, seperti kenaikan pangkat dan lain sebagainya. Tentunya ingin bermanfaat bagi UPI secara utuh, melalui sebuah kesinergian dengan memperjuangkan kepentingan UPI, serta memperbaiki sumber daya manusia perguruan tinggi secara nasional,” paparnya.

UPI dalam kacamata Prof. Bunyamin adalah sebuah perguruan tinggi negeri yang hebat, punya reputasi yang baik, namun kualitas sdm-nya perlu dibenahi, masih kurang dalam jumlah/kuantitas guru besar masih kurang. Ke depan UPI dapat berbenah diri dengan memperbaiki kualitas sdm-nya, UPI dapat mewujudkan visi misinya melalui keunggulan kompetensi sdm.

Lebih lanjut dikatakan, langkah awal yang akan dikerjakan adalah mempelajari seluruh kebijakan yang berkaitan dengan kompetensi sdm ristek dikti seperti tenaga peneliti, dosen, tenaga kependidikan, serta lainnya untuk melakukan pemetaan kekuatan sdm ristek dikti, sebelum pada akhirinya memperjuangkan karir sdm baik dosen maupun tenaga kependidikan.

“Program kerja secara umum adalah membenahi kompetensi tenaga pendidik dan tenaga kependidikan dan meningkatkan kuantitas dosen untuk memenuhi target yang diharapakan, tentunya diselaraskan dengan kebijakan kementerian lainnya seperti Kemenpan terkait anggaran dan lainnya. Persoalan lain yang harus segera dibenahi adalah adanya perguruan tinggi swasta yang menjadi perguruan tinggi negeri, konsekuensinya dosen pun harus di- negeri-kan, permasalahannya tidak semuanya memenuhi kualifikasi, serta adanya ptn baru, sudah pasti akan ada pengadaan sdm baru,” jelasnya.

Tidak mudah untuk menyatukan ristek dan dikti, ujarnya, maka diupayakan semaksimal mungkin dengan menanfaatkan anggaran, sarana prasarana serta mengelola kebijakan dengan sistematis. Solusi terbaik adalah melakukan koordinasi dan bekerjasama dengan kementerian terkait untuk pengembangan kualitas seperti pelatihan, pemberian beasiswa, memperbanyak kesempatan shortcourse, juga memberikan arahan dalam pengembangan guru besar.

Prof. Dr. Bunyamin Maftuh, M.A., M.Pd., memulai karir sebagai Kepala Pusat LPM, action research dan pengembangan wilayah, Ketua Jurusan MKDU, Konsultan Pendidikan Dasar dan Menengah, Program Officer Seameo di Bangkok, Thailand, Ketua Program Studi Pendidikan Dasar di SPs, Ketua Program Studi Pendidikan IPS di SPs, dan sekarang sebagai Direktur Karir dan Kompetensi Sumber Daya Manusia Kementerian Riset dan Teknologi Pendidikan Tinggi. (Dodiangga)