Linda, S.Pd.: Bersungguh-sungguh, Sukses akan Terwujud

SALAH satu perguruan tinggi negeri yang memiliki dedikasi yang terbaik dalam dunia pendidikan adalah Universitas Pendidikan Indonesia (UPI). Universitas yang memiliki lima kampus daerah ini telah memberikan kesempatan kepada khalayak umum untuk menuntut ilmu guna mencerdaskan anak bangsa di Indonesia. Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini (PGPAUD) merupakan program studi yang mendidik mahasiswanya untuk menjadi guru PAUD yang dapat melaksanakan empat kompetensi guru, yaitu kompetensi profesional, pedagogik, sosial, dan kepribadian.

“Program Studi PGPAUD UPI Kampus Cibiru adalah salah satu jurusan yang saya pilih saat melakukan pendaftaran melalui jalur SNMPTN Undangan pada tahun 2011 di antara jurusan yang saya pilih lainnya, yaitu akuntansi dan PGSD UPI Bumi Siliwangi,” kata Linda, S.Pd., lulusan terbaik UPI Kampus Cibiru yang akan diwisuda pada Gelombang II, 9-10 September 2015 di Gedung Gymnasium Kampus UPI Jln. Dr. Setiabudhi No. 229 Bandung.

Wanita yang lahir di Sukabumi 20 April1994 ini menjelaskan, dirinya memiliki niat melanjutkan kuliah saat almarhum ibunya memberikan motivasi untuk menuntut ilmu di perguruan tinggi negeri. Saat pengumuman, hasilnya menunjukkan ia lulus di PGPAUD UPI Kampus Cibiru. “Saat itu pula, saya memberitahukan langsung kepada kedua orang tua bahwa telah lulus di program studi PGPAUD UPI kampus Cibiru,” katanya.

Dia sangat girang dan bergembira. Tapi tiba-tiba rasa bimbang membayang, terutama saat ayahnya tidak menyetujui untuk masuk program studi tersebut dan lebih memberikan saran untuk mengikuti SNMPTN tertulis dengan Program Studi Akuntansi. Ia beralasan bahwa lulusan SMKN 2 Kota Sukabumi dengan Jurusan Akuntansi harus melanjutkan ke program studi akuntansi juga. “Meski demikian, berdasarkan hasil kesepakatan bersama kedua orang tua, saya memilih untuk tetap menuntut ilmu di UPI Kampus Cibiru dengan Program Studi PGPAUD,” kata anggota Fraksi PGPAUD Majelis Permusyawaratan Mahasiswa (MPM) UPI Kampus Cibiru tahun 2013-2014 ini.Linda

Diungkapkan, terdapat banyak hambatan saat melakukan perkuliahan dengan Program Studi PGPAUD ini. Di antaranya cemoohan dan caci maki dari berbagai kalangan, terutama dari keluarga besar dan lingkungan sekitar rumah. Ketidakmengertiannya saat awal masuk kuliah mengenai PAUD membuat dirinya sempat down dan ingin berhenti kuliah. Namun, dengan semangat yang diberikan ibunya dan berkat pemahaman mengenai pentingnya PAUD, maka semangat itu kembali ada. Hingga pada akhirnya, Sekretaris II BSO Korp Suka Rela (KSR) tahun 2013-2014 ini mendapatkan nilai IPK tertinggi di UPI kampus Cibiru.

Perjuangan itu memang berat, ujar Linda. Tapi ia memiliki kiat untuk melewati aral yang melintang itu, sehingga ia mampu meraih nilai IPK cume laude. Kiat itu antara lain, belajar merupakan upaya mengubah yang tidak tahu menjadi tahu, yang tidak mengerti menjadi mengerti, dan yang tidak bisa menjadi bisa. Hal tersebut perlu diingat dan direalisasikan sehingga ketika ingin mendapatkan ilmu maka pencari ilmu lah yang mencari bukan ilmu yang mencari orang. Oleh karena itu, sebelum diberi materi oleh dosen maka mahasiswa yang harus mencari dan memahami materi tersebut. Itulah yang Linda lakukan selama empat tahun kuliah di UPI kampus Cibiru.

Kegiatan organisasi bukan halangan untuk bermalas-malasan kuliah. Membagi waktu antara kuliah dengan organisasi adalah hal yang penting. Pintarlah untuk tetap bisa fokus kuliah walaupun memang banyak tugas yang harus dilakukan dalam kegiatan berorganisasi, ujar Linda yang sempat mengajar di TK Laboratorium Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Cibiru ini.

“Meminta doa dan dukungan kepada kedua orang tua merupakan suatu hal yang tidak boleh dilupakan. Tetaplah menghubungi kedua orang tua walaupun memang sangat berjauhan dengan kita, khususnya saya yang berjauhan tempat tinggal dari orang tua,” kata Linda.

Mahasiswa yang ingin berprestasi, kata Linda, harus melakukan kajian ulang mengenai materi perkuliahan saat kuliah selesai. Kajian ulang dapat dilakukan setelah kuliah dan saat tiba di kontrakan, atau dapat pula dilakukan pada malam hari. Kajian tersebut dilakukan agar ilmu yang didapat dipastikan dimengerti dan dipahami. Jika terdapat hal yang tidak dimengerti maka dapat ditulis di halaman kertas materi tersebut.

“Kita harus disiplin menuliskan dan membuat jadwal tugas di buku khusus tugas. Buku tersebut harus selalu dibawa ke mana-mana. Selain itu, menulis tugas yang harus dikerjakan di kertas selembar yang kemudian ditempel di cermin yang biasa kita pakai untuk bercermin setiap hari, sehingga kita selalu ingat dan cepat mengerjakan tugas yang harus kita kerjakan,” kata dia.

Mahasiswa juga pantas memasang target dalam setiap semesternya. Target tersebut ditulis di buku khusus, sehingga target yang harus capai setiap semesternya dapat dilihat. “Target yang tidak tercapai dapat memotivasi kita untuk tetap mengejar target tersebut,” kata pengurus Divisi Humas dan Sekertaris Seni Tari UKM Dapur Seni tahun 2012-2014 ini.

Jangan lupa, mencari ilmu harus selalu disertai doa kepada Allah SWT setiap selesai shalat mengenai harapan dan keinginan yang lebih baik. “Saya pun mendoakan kisah ini dapat memotivasi rekan-rekan mahasiwa untuk tetap bersemangat meraih prestasi gemilang dan dapat membanggakan kedua orang tua. Man jadda wajada, bersungguh-sungguhlah maka semuanya akan terwujud. Tidak ada hasil yang baik tanpa ada niat yang baik. Terima kasih kampus tercinta yang telah memberikan banyak ilmu yang bermanfaat,” ujar Linda. (Wakhudin/Dodi)