Mahasiswa Universiti Kebangsaan Malaysia Studi Banding ke UPI

1-2Bandung, UPI                 

Mahasiswa Jurusan Pendidikan Khas Universiti Kebangsaan Malaysia (UKM) melakukan studi banding mengenai kembangan pendidikan untuk anak yang berkebutuhan khusus di Indonesia khususnya di Bandung, Jawa Barat. Selain melakukan studi banding ke Sekolah Luar Biasa (SLB) dan sekolah inklusif, mahasiswa dari Malaysia ini juga berkunjung ke Universitas Pendidikan Indonesia, Kamis, (3/9/2015) di Audiotarium FIP UPI Jln. Dr. Setiabudhi No. 229 Bandung.

Menurut salah satu mahasiswa UKM Sherifah Umi Kelsum, perkembangan dunia pendidikan di Indonesia dan Malaysia tidaklah jauh berbeda khususnya dalam pendidikan untuk anak yang berkebutuhan khusus. Namun ada yang menjadi perhatian mahasiswa tingkat akhir ini adalah bahwa di Indonesia sistem pendidikan yang diberikan kepada siswa yang berkebutuhan khusus yaitu melihat kemampuan yang dimiliki oleh anak sehingga kemampuan atau potensi yang dimiliki siswa tersebut dikembangkan dan dioptimalkan.1-1

Sebanyak 19 orang mahasiswa dan 3 dosen pendamping dari UKM yang hadir di Universitas Pendidikan Indonesia disambut baik oleh civitas akademik Departemen Pendidikan Khusus, selain di sambut dengan tarian khas Indonesia. Desain ruangan juga sangat menarik dengan mengangkat tema batik sebagai absein dekorasi ruangan pertemuan tersebut. Dalam studi banding ini masing-masing universitas yang diwakili tiga orang mahasiswa saling menyajikan kondisi yang ada di universitasnya.

Dalam kesempatan ini juga ketua Departemen Pendidikan Khusus Dr. Budi Susetyo, M.Pd memaparkan mengenai kondisi yang ada di Departemen Pendidikan Khusus mengenai kegiatan dosen dan mahasiswa, walaupun memiliki perbedaan dalam istilah seperti Pendidikan Khusus dalam bahasa Indonesia dan Pendidikan Khas bahasa Malaysia namun artinya sama saja. Kegiatan studi banding ini juga melatih mahasiswa untuk mampu menyajikan kondisi yang ada di departemennya ke mahasiswa Malaysia agar mereka kelak mampu tampil dan mampu berbicara didepan banyak orang ujar Dr. Budi Susetyo, M.Pd saat ditemuai di kantor Departemen Pendidikan Khusus. (Meggy Kontributor Humas UPI)1-3

1-4