Kualitas Catur UPI Meningkat, Mekipun Pulang Tanpa Gelar

Bandung, UPI

Catur adalah olahraga permainan yang dewasa ini termasuk olahraga populer dan telah terdaftar sebagai salahsatu cabang olahraga yang dipertandingkan pada skala nasional maupun internasional. Berangkat dari paradigma tersebut UKM Percama merasa tergugah untuk ikut berpartisipasi dalam berbagai kompetisi regional terutama kompetisi yang melibatkan UKM Catur se-Indonesia. Oleh karena itu ketika UKM Catur Universitas Gadjah Mada mengadakan kompetisi catur tingkat nasional, maka UKM Percama UPI pun dengan antusias mengirimkan para atletnya.

Perlombaan tersebut dinamakan Gadjah Mada Chess Championship, tingkat betim dan perorangan mahasiswa master dannon-master, diikuti oleh 38 tim dari berbagai Universitas di Indonesia.Bertempat di Auditorium University Club Universitas Gadjah Mada, pertandingan dilangsungkan pada tanggal 11-12 September 2015. Peserta merupakan mahasiswa seluruh Indonesia yang mewakili masing-masing Universitas dengan ketentuan setiap universitas berhak mengirimkan maksimal 4 tim, kecuali tuan rumah yang berhak mengirimkan 5 tim. Pertandingan dilaksanakan 6 babak dengan sistem Swiss 25 menit, 3 babak pada hari pertama dan 3 babak pada hari selanjutnya. Selain kompetisi betim Universitas Gadjah Mada juga mengadakan kompetisi tingkat perorangan mahasiswa, namun sayangnya UPI tidak mengirimkan delegasi kompetisi perorangan dikarenakan minimnya sumber daya manusia.1-1

Bandung-Jogjakarta bukan merupakan jarak yang dekat, namun hal tersebut tidak menyurutkan semangat para atlet Percama UPI untuk menguji kemampuan berstrategi diatas papan hitam putih demi mengharumkan nama Universitas tercinta. UPI sendiri mengirimkan 3 tim yaitu UPI Cilimus, UPI Gerlong dan UPI Ledeng. Masing-masing tim beranggotakan anggota Percama UPI dari berbagai angkatan. Berangkat malam hari pukul 20.00 tiba di Jogja 04.30, dengan bermalam di kereta para atlet memiliki kesempatan untuk beristirahat sejenak mengingat pertandingan babak pertama dimulai pukul 10.00 WIB. “Pertandingan sendiri berlangsung ketat dan sengit. Memerlukan kualitas permainan yang brilian karena pada kenyataanya terdapat beberapa master yang ikut turun dalam pertandingan” ungkap Yahya (Pendidikan Ilkom 2011), kapten tim UPI Cilimus. Tiga babak di hari pertama berlangsung lancar meskipun ada beberapa kendala ketertinggalan poin, tiga babak selanjutnya berlangsung di hari kedua. “Pertandingan hari kedua berlangsung cukup menegangkan dan menguras energi karena tuntutan untuk mengejar ketertinggalan” ungkap Harry (Teknologi Pendidikan 2011), anggota tim UPI Cilimus.

Di akhir pertandingan, UPI menorehkan beberapa hasil yang cukup memuaskan. UPI setidaknya dapat bertengger di posisi 10 besar. UPI Cilimus menempati peringkat 7 dengan poin 15, UPI Gerlong menempati peringkat 19 dengan poin 6 dan UPI Ledeng menempati peringkat 22 dengan poin 6.

Meskipun belum dapat menyabet gelar juara, namun tidak pernah sekalipun mengubah mindset para atlit untuk mundur dari kancah pertandingan catur mahasiswa. Semangat bertanding tidak pernah padam, papan tidak akan pernah digantung dan otak tidak akan berhenti berputar untuk terus berstrategi memindahkan pion-pion demi mengharumkan nama Universitas. “Meskipun berpulang tanpa gelar, namun setidaknya kualitas permainan meningkat, mengingat lawan-lawan yang dihadapi levelnya lebih tinggi” tutup Feri (Pendidikan Fisika 2012) anggota tim UPI Ledeng. (Ahmad Musyafa’/WAS)