Anak-anak Peserta “Atap Langit” 2015 Bertemu Para “Mataharinya”

Bandung, UPI

Komunitas Atap Langit atau Alang menggelar open house untuk menyambut para volunteer yang baru bergabung di komunitas aksi sosial ini, Minggu (20/9/2015) di selasar perpustakaan lantai 4 UPI. Sebanyak 28 volunteer hadir dalam open house yang dilaksanakan setelah perekrutan anggota baru yang dibuka seminggu sebelumnya.

Para volunteer ini nantinya menjadi Matahari Alang atau sebutan bagi relawan yang bersedia meluangkan waktu, gagasan dan tenaganya untuk mengajar, mendidik dan membantu menyelamatkan pendidikan bagi masyarakat yang putus sekolah.

Sebanyak 20 orang volunteer baru yang hadir didominasi mahasiswa UPI. Sisanya berasal dari Unisba, Unibi, STKS, Universitas Widyatama dan beberapa orang lulusan SMA dan SMK. “Sebetulnya hasil rekrutmen berhasil menjaring kurang lebih 50 anggota baru. Tapi banyak yang berhalangan hadir di open house ini. Semoga di pertemuan selanjutnya semakin banyak anggota Alang yang hadir dan berkontribusi,” ujar Rika Ismayani , mahasiswa jurusan Pendidikan Kimia UPI selaku penyelenggara acara ini.dara-1

Komunitas yang baru saja berganti nama dari Taman Teknologi ini sudah terbentuk sejak enam tahun lalu. Nama Atap Langit sengaja dipilih untuk memunculkan kesan yang lebih relevan dengan aktivitas yang dilakukan komunitas ini. Atap langit menyelenggarakan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) setiap Minggu di daerah Pondok Hijau. KBM yang dijalankan tidak semata berbentuk kaku, namun dikemas secara menarik dan kreatif.

Tidak hanya dihadiri anggota baru, open house juga diramaikan kehadiran 30 orang anak usia rentan 5 sampai 13 tahun yang tergabung dalam Atap Langit. Anak-anak yang kerap disebut ‘adik-adik’ ini menyambut dengan antusias kedatangan ‘Matahari’ barunya dengan mempersembahkan beberapa penampilan seni seperti menari, bernyanyi, dan pembacaan puisi.

Rika berharap, “Open house ini mudah-mudahan tidak hanya mengakrabkan anggota baru dan lama, namun juga mempererat hubungan batin antara adik-adik dan ‘Matahari’-nya.” (Dara Tulus, Mahasiswa Ilmu Komunikasi, FPIPS UPI)