Kabumi UPI Lestarikan Budaya Sunda Dengan Angklung’s Day

1-1Bandung, UPI

Unit Kegiatan Mahasiswa Kabumi Universitas Pendidikan Indonesia (UKM Kabumi UPI) bekerja sama dengan Dinas Budaya dan Pariwisata Jawa Barat, serta Universitas Pendidikan Indonesia menggelar Angklung’s Day 2015, Sabtu (21/11/2015), di Gedung Sate, Bandung. Angklung’s Day ke-4 ini memperingati hari angklung, akan dimeriahkan penampilan 5000 pemain angklung yang akan menggetarkan Kota Bandung.

“Tema yang diambil adalah unity in diversity.Karena angklung itu dapat dimainkan dari berbagai usia, daerah, dan agama. Selain itu kita juga mengundang warga negara asing, salah satunya dari Australia. Nah.. jadi dengan angklung bisa menyatukan perbedaan,” kata Agung Permana, Ketua Pelaksana Angklung’s Day 2015.

Dikemukakan, Angklung’s Day 2015 bertujuan untuk melestarikan dan lebih memperkenalkan angklung. Dengan memainkan agklung sejak dari usia TK hingga kategori umum semakin memperjelas bahwa acara ini mencoba untuk menyatukan semua kalangan melalui angklung dan lebih mengenal angklung dengan baik.1-2

“Diharpakan dengan dilaksanakan hari angklung ini dapat menggugah anak bangsa untuk dapat terus melestarikan seni musik angklung, mempelajari angklung, terus belajar menggetarkan angklung dan bangga akan seni musik angklung,” ujar Agung Permana.

Permainan angklung tidak hanya dapat mengiringi lagu tradisional seperti lagu Sunda, aka tetapi dapat mengiringi lagu klasik, pop, dan juga dangdut. Ada pembelajaran tersendiri manakala masyarakat memainkan agklung, di mana mereka belajar disiplin, cermat, fokus serta cepat tanggap.

Keceriaan yang tercetak pada setiap wajah pemain angklung memberikan momen yang nyata dalam setiap nada yang tercipta dari getaran angklung tersebut. setiap tahunnya Angklung’s Day hadir dengan kekhasan masing-masing, dan selalu diikuti oleh pemain angklung dari berbagai wilayah di Indonesia bahkan turis dari beberapa negara lain.

“Banyak kejutan yang telah dipersiapkan untuk hari Sabtu 21 November 2015 yang sayang apabila terlewatkan,” ujar Agung Permana.1-3

Dikemukakan, ditetapkannya alat musik angklung sebagai The Representative List of the Intangible Cultural Heritage of Humanity oleh UNESCO, pada tanggal 16 November menjadi satu sejarah bagi seni musik tradisional Indonesia. Dalam rangka memperingati hari tersebut maka Unit Kegiatan Mahasiswa Kabumi UPI setiap tahunnya menyelenggarakan sebuah acara yang melibatkan masyarakat dari berbagai kalangan untuk bermain angklung bersama. Acara tersebut dinamakan Angklung’s Day dengan diikuti tahun penyelenggaraan, dan bertempat di Gedung Sate Bandung.

Secara rutin acara ini dilaksanakan setiap tahunnya, sudah terhitung tiga kali diselenggarakan sejak ditetapkannya angklung sebagai warisan dunia tak benda. Acara ini didukung berbagai pihak yakni, Kabumi UPI, Dinas Budaya dan Pariwisata Jawa Barat dan juga Universitas Pendidikan Indonesia. Keinginan yang membuncah pada setiap anggota Kabumi untuk dapat terus melestarikan kebudayaan Indonesia khususnya seni orchestra angklung menghasilkan persembahan yang setiap tahunnya melibatkan ribuan orang. (Ismi Fauziah, Kabumi UPI)