FPEB UPI Gelar Seminar Nasional Kaleidoskop Pendidikan Ekonomi dan Bisnis di Indonesia

Bandung, UPI

Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis Universitas Pendidikan Indonesia (FPEB UPI) menyelenggarakan seminar nasional bertema “Kaleidoskop Pendidikan Ekonomi dan Bisnis di Indonesia: Tantangan dan Peluang”, Selasa (8/12/2015) di Auditorium JICA Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FPMIPA) UPI Jln. Dr. Setiabudhi No. 229 Bandung.

Seminar ini merupakan bentuk kegiatan ilmiah yang diselenggarakan dalam rangka dies natalis ke-7 FPEB. Dalam ranka dies natalis ini, FPEB menyosialisasikan kilas balik pendidikan ekonomi dan bisnis di Indonesia kepada masyarakat umum, dan menggagas solusi pemutakhiran kurikulum pendidikan ekonomi dan bisnis di Indonesia dalam mengatasi tantangan dan meraih peluang.

Seminar nasional diisi pakar di bidang pendidikan ekonomi dan bisnis seperti Irfan Syauqi Beik, Ph.D. (Kepala Pusat Studi Bisnis dan Ekonomi Syariah — CIBEST Institut Pertanian Bogor), Harryadin Mahardika, Ph.D. (Direktur Program Magister Manajemen Universitas Indonesia), Dr. Hj. Poppy Sofia K, SE., MSA., Ak., CPA., CA (Anggota Dewan Audit Otoritas Jasa Keuangan), dan Aldrin Herwany, Ph.D. (Ketua Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia Wilayah Jawa Barat).1-1

Sebagai pembicara utama dalam seminar ini akan disampaikan oleh Prof. Dr. H. Wahyudin Zarkasy, SE., M.Si., Ak., CPA (Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat 2009-2014/ Rektor Universitas Singaperbangsa Karawang). Seminar nasional ini akan dihadiri tidak kurang dari 300 (tiga ratus) orang, yang terdiri atas guru Sekolah Menengah Atas dan Sekolah Menengah Kejuruan, dosen, mahasiswa, praktisi usaha, serta para peneliti di bidang ekonomi dan bisnis di Indonesia.

Informasi lebih lanjut mengenai kegiatan seminar nasional ini dapat diakses melalui www.semnasfpebupi.wordpress.com.

Dikemukakan, tantangan yang sedang dihadapi dunia pendidikan Indonesia saat ini tidaklah mudah. Kondisi perekonomian masyarakat yang relatif rendah, kurang meratanya tingkat pendidikan antar daerah, serta semakin lunturnya nilai moral di masyarakat merupakan tantangan internal yang saat ini masih menjadi hambatan besar dalam dunia pendidikan di Indonesia. Sementara itu, era Masyarakat Ekonomi ASEAN yang memungkinkan adanya migrasi para pekerja yang memiliki keunggulan keterampilan dan keahlian, serta pelaksanaan pendidikan berbasis teknologi informasi yang mampu mentransfer ilmu pengetahuan secara virtual adalah dua ilustrasi tantangan eksternal yang tidak dapat dihindari. (Andri/WAS)