Pengabdian BEM Hima PIPS 2015:Masih Ada Siswa yang Bercita-cita Menjadi Petani

Bandung, UPI

Badan Eksekutif Mahasiswa Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (BEM Hima PIPS) melakukan pengabdian dengan tema “Nyaah ka Desa” Kamis s.d. Minggu (19 s.d. 22/11/2015) di Dusun Ciwidara Wangunsari Cililin, Kabupaten Bandung Barat. Fun learning SD, merupakan salah satu acara dalam rangkaian kegiatan pengabdian pada masyarakat (P2M) ini.

Acara tersebut dilaksanakan di SD Bakti Mulya, dengan total siswa dari kelas 1 sampai kelas 6 sebanyak 54 siswa. Isi acara tersebut di antaranya pemberian materi mengenai Go Green, Cita-cita, daur ulang barang bekas dan beberapa permainan yang mengedukasi. Siswa antusias mengikuti setiap acara selama dua hari dalam waktu belajar berlangsung.

Panitia merasa senang dengan semangat siswa belajar. Mereka berjalan cukup jauh untuk bisa mencapai sekolah. “Bumi abima di leubak, sakola mah nya jiga ameung we,” ujar Ria, siswa kelas dua saat tidak sengaja ditanya jarak  rumah ke sekolah. Karena jarak yang jauh mereka membuat sekolah itu seperti untuk bermain sehingga tidak ada kata capek untuk sekolah karena mereka pun merasa senang.

“Tujuan acara fun learning SD ini untuk menciptakan pembelajaran yag menyenangkan sehingga siswa dapat mengikuti pembelajaran dengan semangat serta meningkatkan konsentrasi siswa pada pembelajaran,” ungkap Desi Yuliawati penanggung jawab acara tersebut.

NET
NET

Hari pertama acara ini dilakukan dengan perkenalan, pematerian mengenai Go Green, dan daur ulang botol plastik dan koran. Siswa sempat merasa aneh denga kata go green. Setelah dijelaskan kemudian diberika contoh serta bagaimana hidup sehat, siswa mengerti dan membiasakan diri tidak membuang sampah sembarangan. Hal ini tampak manakala keeseokan harinya siswa sudah biasa membuang sampah pada tempatnya dan tidak ada sampah berserakan seperti sehari sebelumnya.

Penyampaian materi hari kedua membahas mengenai pengalaman dan cita-cita siswa. Banyak profesi yang disebutkan siswa seperti dokter, polisi, guru, pilot dan  astronot. Namun satu profesi yang berada di luar dugaan panitia yaitu menjadi petani. Sebagian siswa dari total 54 siswa tersebut menyebutkan cita-cita mereka ingin menjadi petani. Tidak dapat dimungkiri bahwa memang sebagian warga di sana berprofesi sebagai petani karena banyaknya lahan pertanian. Profesi yang membanggakan, seluruh panitia salut pada cita-cita mereka yang ingin terus merawat dan melestarikan dusun mereka.

“Kapan kita bisa belajar lagi dengan kakak dari UPI?” itu merupakan sepenggal kesan dari Iden, siswa kelas 4 saat perpisahan acara ini. Kalimat yang sederhana namun dapat meruntuhkan ego panitia,  menggugah dan membakar semangat mahasiswa PIPS untuk dapat terus memberikan yang terbaik. (Ismi Fauziah, Mahasiswa Pendidikan IPS 2013)