Kamil Mubarok Terpilih sebagai Ketua Teater Lakon 2015-2016

2-2Bandung, UPI

Teater Lakon menggelar Musyawarah Teater (Muter) XIV, di Sekretariat Teater Lakon (ex-Asrama Jaya Perkasa) Minggu s.d. Selasa (29/11-1/12/2015). Muter yang dihadiri para pengurus, anggota biasa, anggota luar biasa, dan anggota kehormatan ini sepakat memilih Kamil Mubarok sebagai Ketua.

Muter XIV Teater Lakon diselenggarakan sebagai bentuk regenerasi dan reorientasi organisasi. Regenerasi sangat penting dalam organisasi untuk melahirkan pemimpin baru. Regenerasi pengurus dilakukan untuk merumuskan, melaksanakan, dan mencapai cita-cita organisasi yang diciptakan bersama. Cita-cita untuk menjadikan UKM Teater Lakon menjadi lebih baik dari sebelumnya. Membawa perubahan positif dalam tubuh organisasi agar Teater Lakon tetap berjaya.

Teater Lakon merupakan organisasi mahasiswa yang berperan sebagai wadah untuk mengembangkan minat dan bakat mahasiswa dalam bidang seni, khususnya teater. Teater Lakon dalam sejarahnya telah melahirkan orang-orang besar seperti Wawan Husin, Godi Suwarna, Nandang Aradea, Wawan Sofwan, Dedi Warsana, Gusjur Mahesa, dan sebagainya. Selain itu, prestasi Teater Lakon pun patut dibanggakan. Teater Lakon pernah menjadi Wakil Indonesia dalam FAST (Festival of Australian Student Theatre) di Wollongong University, Australia tahun 1995 dan 1997, menjadi aktor terbaik, sutradara terbaik, dan grup penampil terbaik dalam ajang Festival Teater Mahasiswa Nasional (Festamasio) IV tahun 2009 di Jakarta, menjadi aktor dan sutradara terbaik dalam ajang Festival Monolog Mahasiswa Nasional tahun 2011 di Samarinda, menjadi aktor terbaik, penata make-up dan kostum terbaik, dan grup penampil terbaik dalam ajang Festamasio VI tahun 2013 di Surabaya, menjadi Sutradara terbaik dalam ajang Festival Monolog Mahasiswa Nasional tahun 2015 di Palembang, dan lain sebagainya.2-1

Acara Muter XIV Teater Lakon diawali dengan laporan pertanggungjawaban pengurus Teater Lakon periode 2014-2015, merumuskan kode pokok (AD/ART) Teater Lakon, pemilihan dan pengangkatan Ketua Teater Lakon baru. Ada enam calon ketua yaitu, Chayanda Nurhadi Hasan, Gustri Yorizal, Kamil Mubarok, Kenny Fahmi Mulyadi, M. Sururri Purawinata, dan Riki Tri Sanusi. Keenam calon ketua itu memaparkan visi misi dan penampilan teater sebagai bahan pertimbangan menjadi Ketua Teater Lakon periode 2015-2016.

Teater Lakon memiliki motto “Berubah untuk berkembang, berkembang untuk berbuah”. Melalui motto tersebut Teater Lakon selalu melakukan perubahan ke arah yang lebih baik. Terpilihnya Kamil Mubarok sebagai Ketua Teater Lakon masa bakti 2015-2016 merupakan sebuah langkah awal untuk membawa organisasi ini agar lebih baik. Visi misinyayaitu membangkitkan gairah berteteater dan mengembangkan eksistensi Teater Lakon.

Adapun susunan pengurus UKM Teater Lakon Universitas Pendidikan Indonesia masa bakti 2015-2016 yaitu Kamil Mubarok sebagai Ketua, Riki Tri Sanusi sebagai sekretaris, Maudy Widitya sebagai bendahara, Deska Mahardika sebagai ketua Departemen Pengembangan Organisasi, M. Sururri Purawinata sebagai ketua Departemen Pengembangan Sumber Daya Manusia, dan Gustri Yorizal sebagai ketua Departemen Estetika, dan yang lainnya sebagai anggota.

Terpilihnya Kamil Mubarok sebagai ketua diharapkan mampu membawa perubahan ke arah yang lebih baik. Dapat menjadikan UKM Teater Lakon sebagai organisasi kesenian yang unggul dari organisasi lainnya. Menjadikan Teater Lakon berjaya di dalam maupun di luar kampus. Teater Lakon seperti tergambarkan dalam Hymne dan Mars harus terus berjalan ke depan, menyongsong masa depan yang lebih baik.

“Roda waktu pantang diputar mundur, sekali bergerak harus terus maju, batu-batu rapuh digilas tanpa ampun, yang mampu bertahan jadi kampiun. Maka dari itu kawan dan sahabat, buang rasa takut tapi jangan nekad, hitung teliti setiap kali melangkah, dan hari esok pasti jadi milik kita, milik kita, milik kita, kata Kamil.

Dalam usaha mencapai kejayaan, Teater Lakon berfalsafah pada logo Teater Lakon yaitu ilustrasi cahaya matahari dengan 7 lidah api besar dan 7 lidah api kecil berwarna merah. Cahaya matahari yang akan selalu bersinar, 7 lidah api besar dan 7 lidah api kecil menggambarkan proses penciptaan langit dan bumi dalam 7 masa, dalam kehidupan terdapat 7 hari. Falsafah tersebut merupakan semangat juang Teater Lakon yang akan terus bersinar dan berteater sampai maut menjemput dan hari kiamat tiba. (Kamil Mubarok, Ketua Teater Lakon UPI Bandung)