FPEB pun Menghasilkan Guru Sekaligus Ekonom

1Bandung, UPI

Semua fakultas di lingkungan UPI menggunakan kata pendidikan. Tidak ada fakultas yang tidak menggunakan kata pendidikan, karena UPI merupakan perguruan tinggi eks IKIP yang konsen pada bidang pendidikan. Begitu juga pada Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis (FPEB) yang di dalamnya tidak hanya mencetak lulusan pendidik tetapi mencetak lulusan ilmuwan.

“Selama ini, masih banyak yang mengira bahwa di Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis hanya menghasilkan lulusan guru ekonomi saja, padahal selain mencetak guru, di FPEB juga mencetak lulusan sarjana ekonomi, jadi fakultas ini mencetak dua profesi”, kata Wakil Rektor Bidang Keuangan, Sumber Daya dan Administrasi Umum UPI, Dr. Edi Suryadi, M.Si saat membuka acara Seminar Nasional Dies Natalis FPEB ke – 7 yang dilaksanakan di Auditorium FPMIPA UPI, Jln. Dr. Setiabudhi No. 229 Bandung.

Dikatakan ia, dengan adanya dua profesi yang harus dicetak oleh fakultas pendidikan ekonomi hal tersebut tentunya menjadi tantangan tersendiri, karena lazimnya fakultas pendidikan ekonomi hanya mencetak profesi guru saja begitu juga dengan fakultas ekonomi hanya mencetak profesi ilmuan saja.

“Pendidrian fakultas pendidikan ekonomi UPI mempunyai misi yang berbeda dengan fakultas ekonomi perguruan tinggi lain. Kami mempunyai visi bahwa fakultas pendidikan ekonomi UPI berbasis ekonomi syariah”, tegas Dr. Edi Suryadi.

2

Tantangan muncul bahwa bagaimana mengisi fakultas ini yang berbasis ekonomi syariah, karena kebijakan ekonomi pada waktu itu masih kebijakan ekonomi berbasis konvensional, tentu hal ini berdampak pada kami yang menganut ekonomi syariah terutama dalam merancang kurikulum pendidikan.

“Walaupun pendidikan di fakultas pendidikan ekonomi dan bisnis UPI menganut ekonomi berbasis syariah tetapi kami masih memberikan pengetahuan tentang ekonomi berbasis konvensional, begitu juga bagi tenaga pengajarnya harus menguasai pengetahuan tentang kedua faham tersebut, sehingga nantinya mahasiswa bisa membandingkan keduanya”, ungkap Dr. Edi Suryadi.

Lebih lanjut ia mengatakan bahwa fenomena yang terjadi di negara kita adalah adanya korupsi, kolusi dan nepotisme. Fenomena tersebut justru dilakukan oleh orang-orang yang berpendidikan tinggi, tentu ini sangat disayangkan khususnya bagi dunia pendidikan.

Dalam kesempatan ini, tema yang diangkat pada seminar ini tentunya menjadi perhatian utama, bahwa tantangan kedepan bagi fakultas pendidikan ekonomi bisnis yaitu bagaimana menciptakan sitem pendidikan ekonomi kita menjadi lebih baik. Dengan demikian, output dari sebuah pendidikan tinggi diharapkan bahwa semakin tinggi pendidikannya menjadi semakin bagus moralnya, ujar Dr. Edi Suryadi.

IMG_5597

Seminar nasional dalam rangka Dies Natalis FPEB ke-7 yang bertema “Kaleidoskop Pendidikan Ekonomi dan Bisnis di Indonesia: Peluang dan Tantangan” tersebut menghadirkan keynote speaker Prof. Dr. H. Moh. Wahyudin Zarkasyi, SE., M.Si., Ak., CPA. (Kepala Dinas Pendidikan Prov. Jawa Barat 2009-2014/ Rektor Universitas Singaperbangsa Karawang), serta menghadirkan pembicara Irfan Syauqi Beik, Ph.D. (Kepala Pusat Studi Bisnis dan Ekonomi Syariah (CIBEST) Institut Pertanian Bogor); Haryadin Mahardika, Ph.D. (Direktur Program Magister Manajemen Universitas Indonesia); Dr. Hj. Poppy Sofia Koeswayo , SE., MSA., CPA., Ak., CA. (Anggota Komite Audit Otoritas Jasa Keuangan); dan Aldrin Herwany, Ph.D. (Ketua Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia Wilayah Jawa Barat). (Deny)