Ketua MWA UPI: Pendidikan Karakter Bagian Integral Pembangunan Manusia

8Bandung, UPI

Dalam kondisi pembangunan bangsa yang semakin akseleratif, Universitas Pendidikan Indonesia dituntut semakin meningkatkan kualitas pendidikannya demi peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia. Apalagi saat ini tengah timbul kesadaran terutama di kalangan pemangku negara, akan pentingnya arti pendidikan karakter sebagai bagian integral dari pembangunan manusia. Hal ini berangkat dari totalitas pembangunan yang meliputi dimensi material dan spiritual.

“Pembangunan tidak hanya menyentuh perangkat keras (hardware) bangsa, seperti ekonomi dan infrastruktur, melainkan pula perangkat lunak (software), berupa pembangunan manusia, budaya dan nilai kebangsaan,” kata Ketua Majelis Wali Amanat UPI K.H. As’ad Said Ali dalam sambutan yang dibacakan Dr. H. Yayat Achdiat, M.Pd. pada Wisuda III UPI, Selasa (15/12/2015).

Menurut K.H. As’ad Ali, pembangunan yangberjalan di UPI searah dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (UU Sisdiknas). Pasal 3 UU Sisdiknas menyatakan, “Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab”.5

Dikatakan, tujuan pendidikan nasional merupakan rumusan mengenai kualitas manusia Indonesia yang perlu dikembangkan setiap satuan pendidikan. Oleh karena itu, tujuan pendidikan nasional menjadi dasar bagi pengembangan pendidikan budaya dan karakter bangsa. “Dari sini kita memahami upaya pemerintah menjadikan pembangunan karakter sebagai salah satu program prioritas pembangunan nasional, sebagaimana ditegaskan dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) tahun 2005-2025, di mana pendidikan karakter ditempatkan sebagai landasan untuk mewujudkan visi pembangunan nasional, yaitu mewujudkan masyarakat berakhlak mulia, bermoral, beretika, berbudaya, dan beradab berdasarkan falsafah Pancasila,” kata Kiai As’ad.

Dekemukakan, UPI perlu menguatkan bangunan internal pendidikan, baik dari sisi kurikulum maupun terutama metode pengajaran. Metode pengajaran untuk anak (pedagogi), perlu disempurnakan melalui pengajaran untuk orang dewasa (andragogi). Hal ini bertujuan membangkitkan potensi setiap peserta didik dalam proses belajar-mengajar yang partisipatif dan mendewasakan. Cakupan pendidikan juga perlu diperluas. Tidak hanya pada ranah kognisi, tetapi juga afeksi dan psikomotorik. Proses ini juga terkait dengan penekanan guru dalam mengajar yang tidak hanya menyampaikan pengetahuan atau informasi (transfer of knowledge), melainkan penumbuhan kesadaran, kebijaksanaan (transfer of value) serta keterampilan berbasis kepakaran pengetahuan (transfer of capability).9

“Artinya, anak didik kita harus menjadi orang yang tercerahkan secara akal-budi, berkarakter secara moral-tindakan, sekaligus intelektual secara pengetahuan dan kepakaran. Inilah yang dimaksud dengan pendidikan karakter demi pembangunan karakter bangsa. Sebab, berfungsinya semua elemen kecerdasan anak didik, memungkinkan peran maksimalnya sebagai warga negara dalam kehidupan nasional. Pendidikan karakter ini memang menjadi bagian integral dari pembangunan masyarakat bangsa yang beradab,” kata Kiai As’ad.

Dia mengungkapkan pemikiran tokoh Muslim, Ibn Khaldun al-Hadrami dalam kitab al-Muqaddimah yang menyatakan, hidup bermasyarakat merupakan sebuah keniscayaan (dlaruri).Tentang hal ini, para filsuf menyebut, manusia secara natural adalah madani (berkeadaban atau sosial). Artinya, ia harus menjadi bagian dari masyarakat (ijtima’), yang dalam istilah para filsuf dikenal dengan nama madinah (masyarakat/tempat yang berkeadaban).

Dengan demikian, kata Kiai As’ad, pembentukan manusia beradab menjadi syarat utama bagi pembangunan masyarakat madani yang dibutuhkan bagi negara dan bangsa bermartabat. Di titik inilah, UPI sebagai lembaga pendidikan tinggi yang mencetak para pendidik berperan besar bagi akselerasi pembangunan bangsa menuju peradaban manusia yang beradab. (WAS/Deny/Dodi/Andri)