Mendongkrak Publikasi Ilmiah, UPI Berikan Penghargaan Bagi Dosen

IMG_9260 (3)

Bandung, UPI

Dalam meningkatkan kuantitas dan kualitas publikasi ilmiah, berbagai program telah dilaksanakan oleh pemerintah, diantaranya dengan melaksanakan workhop, pelatihan dan seminar tentang penulisan artikel dan penulisan jurnal, bahkan saat ini pemerintah melalui kemenristek memberikan insentif bagi periset yang berhasil mempublikasikan karya ilmiahnya pada level internasional, sehingga upaya ini dapat mendongkrak para periset di tanah air untuk lebih banyak lagi menghasilkan karya ilmiahnya untuk dipublikasikan.

“Hal yang sama juga dilakukan oleh UPI guna memberikan penghargaan bagi para dosen UPI yang berhasil mempublikasikan artikelnya di jurnal terindek scopus maupun terakreditasi,” kata Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan UPI, Prof. Asep Kadarohman, M.Si saat membuka acara Workshop Penulisan dan Pengelolaan Jurnal, Selasa 2 Februari 2016 di Auditorium LPPM Universitas Pendidikan Indonesia, Jln. Dr. Setiabudhi No. 229 Bandung.

Menurut Prof. Asep Kadarohman bahwa Indonesia ini memiliki banyak ragam suku bangsa dan budaya serta kaya akan sumber daya alam, hal tersebut merupakan potensi yang sangat besar bagi akademisi untuk melakukan riset dan publikasi ilmiah.

“Jika dilihat secara geografis, wilayah Indonesia lebih luas dengan negara Malaysia dan Singapura. Oleh karena itu, potensi untuk melakukan penelitian sangat kaya bila dibandikan dengan negara tersebut yang dalam hal publikasinya jauh di atas negara Indonesia. Dengan demikian, jika kita melalukan penelitian dengan serius melakukan penelitian dengan memanfaatkan potensi kekayaan bangsa Indonesia maka indek penelitian di Indonesia akan meningkat,” ujarnya.

2

ia berharap lokakarya ini merupakan salah satu solusi dalam upaya meningkatkan produktifitas dan kualitas untuk meningkatkan publikasi ilmiah bagi periset. Oleh karena itu, forum ini sangat tepat untuk kita dalam meningkatkan kompetensi kita dalam meningkatkan produktivitas publikasi ilmiah.

Sementara itu, menurut Ketua Pelaksana Dr. Deni Darmawan, M.Si bahwa penyelenggaraan workshop yang bertema “Budaya Menulis dan Pengelolaan Artikel-Jurnal Indonesia” ini merupakan hasil kerjasama antara pengelola jurnal Edutech dan Edulib yang dimiliki Departemen Kurikulum dan Teknologi Pendidikan dan Pedagogi yang dikelola  FIP UPI dengan Asosiasi Pengelolaan Jurnal Indonesia (APJURI).  Kegiatan ini dilatarbelakangi pada perkembangan zaman yang terjadi pada dunia keilmuan termasuk di dalamnya perkembangan ilmu dan sumber belajar sebagai sarana yang dijadikan sumber ilmu pengetahuan, berbicara mengenai hal itu maka tidak bisa lepas dari kegiatan ilmiah termasuk kegiatan kepenulisan di dalamnya.

“Dalam proses perkembangannya kepenulisan sangat mengalami perkembangan yang cukup baik, dapat dilihat dari berbagai jenis tulisan yang dibuat oleh setiap orangnya, sekarang ini hasil karya dalam bentuk tulisan tidak hanya terbatas pada artikel, novel, buku pelajaran tetapi sudah mengarah pada jurnal ilmiah yang dijadikan sebagai sumber kajian keilmuan dari berbagai disiplin ilmu”, ujar Deni Darmawan.

Dijelaskan, pembuatan atau penulisan jurnal ilmiah sudah bisa dikatakan sebagai sebuah kewajiban bagi setiap akademisi baik itu mahasiswa, dosen maupun professor dan para akademisi lainnya dari berbagai disiplin ilmu, oleh karena itu kami bermaksud untuk membuat sebuah kegiatan workshop kepenulisan agar dapat meningkatakan budaya menulis dosen dan para praktisi keilmuan.

1

“Kegiatan workshop ini dapat dijadikan sebagai sarana peningkatan kualitas dan kuantitas dosen dan mahasiswa dalam dunia kepenulisan tidak lupa juga untuk peningkatan webometric dan high index universitas sebagai lembaga keilmuan dan juga yang menaungi beberapa parktisi kepenulisan jurnal ilmiah”, tegasnya.

Sebagai bentuk lembaga yang menjadi tempat muaranya semua karya dosen dan periset maka hasil dari kegiatan ini telah di deklarasikan sebuah Asosiasi Pengelola Jurnal Seluruh Indonesia (APJURI).  UPI menjadi perintis terbentuknya APJURI ini dan diberikan amanah menjadi Koordinator Wilayah Jawa dan Bali. Adapun wilayah lainnya mencakup Wilayah Sumatra, Wilayah Kalimantan dan Sulawesi, serta Makasar dan Papu.

Ia berharap workshop ini dijadikan sebagai langkah awal dalam memberikan pengalaman menulis, mengelola dan menembus sejumlah parameter indeks informasi lokal, nasional maupun internasional serta sebagai upaya menjawab tantangan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) dari sudut pandang publikasi dan jurnal nasional. (Deny)