UPI Siap Mendongkrak Jumlah Guru Besar

gubes 1

Bandung, UPI

Menghadapi tantangan di era global dewasa ini terutama dalam upaya menembus reputasi rangking dunia, maka semua universitas di dunia berlomba untuk mampu memenuhi standar yang diberlakukan, diantaranya adalah rasio dan jumlah guru besar (professor) yang dimiliki.

Langkah ke depan, UPI dalam memandang berbagai strategi yang searah dengan perundang-undangan yang berlaku akan menjadi prioritas semua elemen yang dimiliki oleh pimpinan UPI untuk mendorong dan memotivasi para calon guru besar ini. Pada semester ini UPI telah berhasil mengantar sejumlah calon guru besar ke Menristek Dikti.

“Dengan demikian UPI diharapkan pada awal semester tahun ini mampu mendongkrak jumlah guru besarnya hingga mencapai jumlah yang ideal bagi standar universitas dunia. Memang sangat fantastik jika ke-70 calon guru besar ini mampu lolos menjadi guru besar pada waktu yang cepat dan efektif,” kata Prof. Dr. Asep Kadarohman, M.Si saat Workshop Calon Guru Besar, di Ruang Rapat Partere. Kamis (26/2).

Dikatakan Prof. Asep Kadarohman bahwa untuk menjadi seorang guru besar itu susah, karena harus melewati sejumlah tahapan yang cukup kompleks dan berjenjang. Dimana seorang calon guru besar harus mampu memenuhi sejumlah nilai kumulatif atas kepakarannya, mulai dari Bidang A, B, C, dan D. Khusus di bidang A, C dan D, untuk calon guru besar UPI semuanya tidak ada persoalan namun untuk bidang B, yaitu karya tulis ilmiah, calon guru besar UPI kondisinya masih dinamis, namun demikian mulai pada kepemipinan UPI yang baru ini ternyata telah mengalami percepatan upaya pemenuhan Bidang B dengan cukup cepat dan signifikan. Bidang B tersebut diantaranya adalah produk artikel yang dipublikasikan pada jurnal yang bereputasi internasional dengan parameter atau Indeks Scopus, dengan imfact factor yang cukup tinggi atau masuk dalam kategori Q1, Q2, Q3 atau Q4 dan Q5.

“Sejumlah terobosan untuk membantu para calon guru besar dalam bidang ini cukup gencar dan pada awal semester kepemimpinannya jumlah karya artikel dari calon guru besar yang mampu dipublikasikan pada jurnal yang terindeks scopus cukup banyak,” ujar Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan UPI ini.

Pada acara tersebut hadir pula narasumber dari Direktur Karier dan Kompetensi Sumber Daya Manusia Kementerian Riset dan Teknologi Pendidikan Tinggi yaitu Prof. Dr. Bunyamin Maftuh, M.A., M.Pd., dalam paparannya bahwa standar penilaian untuk calon guru besar di tingkat universitas membutuhkan perr group sebanyak 2 orang guru besar dari internal universitas, hal ini merujuk pada peraturan yang baru. Demikian juga mengenai upaya perbaikan-perbaikan dalam sistem penilaian, dimana ada sebuah kebijakan bahwa untuk tim validasi dimohon untuk dapat bijaksana dalam mentolelir kutipan-kutifan dalam sebuah karya artikel calon guru besarnya jika lupa atau bahkan kesalahan dari editor pengelola jurnal, mengingat banyak hal ini yang merugikan calon guru besar.

gubes 2“Jadi ketika ada sebuah artikel jurnal yang referenisnya ternyata ketinggalan 1 atau 2 maka artikel jurnal tersebut dapat diterima atau memiliki nilai yang layak sesuai dengan standar penilaian yang berlaku. Upaya ini sangat penting karena kesalahan-kesalahan dalam menulis sebuah artikel bukan kesalahan penulis itu sendiri yang disengaja. Mudah-mudahan dengan upaya ini dapat memberikan angin segar bagi para calon guru besar UPI untuk mampu menulis dengan baik dan lebih produktif lagi menulis artikel jurnal untuk memenuhi bidang B tersebut”, ungkap Prof. Dr. Bunyamin Maftuh, M.A., M.Pd.

Lebih lanjut dikatakan Dosen FPIPS UPI ini bahwa bagi para calon guru besar yang diajukan dengan pola lama sampai sekarang masih memiliki kesempatan untuk memenuhi segala kekurangannya sampai tahun 2017. Semoga semua peserta waorkshop yang hadir yang diantaranya ada yang sudah diproses oleh tim Menristek Dikti diantaranya dapat terbantu dengan kebijakan ini dan segera memenuhi apa yang menjadi aspek-aspek kekurangannya.

Upaya lain yang diharpakan mampu mempercepat kenaikan pangkat guru besar diantaranya bisa melalui pendampingan dalam menulis artikel jurnal internasional dan jika ada yang membutuhkan fasilitas ini maka tim Wakil Rektor Bidang Akadmeik dan Kemahasiswaan siap untuk membantu. Semoga UPI akan lebih baik sesuai dengan sejumlah strategi yang dicanangkan oleh pimpinan baru UPI. Semoga.(Sie-Publikasi dan Pengelolaan Media Humas UPI, DD)