Bocah SD yang Bersemangat Menjual Gorengan

Cianjur, UPI1

Di tengah segala kekurangan, Mimi Suminar, anak perempuan berusia 12 tahun ini selalu ingin membantu keadaan keluarganya yang serba kekurangan. Ia membantu kedua orang tuanya dengan cara berjualan gorengan keliling kampung setelah pulang dari sekolah. Di saat teman- teman yang seusianya asyik bermain setelah pulang sekolah, ia harus langsung pulang ke rumah berjualan gorengan dengan keliling kampung. Di bawah terik matahari tak menyurutkan semangatnya berjualan dengan penuh harapan sampai gorengannya habis terbeli.

Anak perempuan yang kini duduk di bangku kelas 5 Sekolah Dasar ini tidak pernah ingin membebani ibunya yang bekerja sebagai buruh cuci dan ayahnya yang bekerja mengumpulkan barang bekas untuk dijual. Dari berjualan gorengan tersebut, ia mendapatkan upah sebesar Rp 5.000, karena gorengan tersebut hanya titipan dari tetangga. Ia ikhlas menerima berapa pun upah yang diberikan tetangganya tersebut. Upah itu ia gunakan sebagai uang saku ke sekolah esok hari. Ia tidak lupa membagi kepada kedua adiknya yang masih kecil.

Mimi rela keliling kampung dengan terik panasnya matahari demi mendapatkan uang untuk mencukupi kebutuhan hidup demi meringankan beban kedua orang tuanya. Tak kenal kata lelah. Tak pernah mengeluh. Dan tidak ingin merasa dikasihani orang lain.

Rumah mereka hanyalah sebuah gubuk kecil yang hampir roboh yang terbuat dari kayu yang sudah hampir habis dimakanin rayap di daerah Cibeber, Kabupaten Cianjur. Tidak ada televisi maupun benda lainnya yang berharga mahal. Hanya ada dua buah kasur dan

tikar yang dibentangkan di lantai rumah yang masih berlantaikan tanah. Kamar mandinya pun terletak di luar. Sehari-hari, keluarga mereka makan seadanya. Apabila tidak mampu membeli beras, mereka makan mie. Itu pun harus rela dibagi untuk berlima.

Namun ia dan keluarganya tidak pernah mengeluh dan selalu sabar dalam menjalani hidup. Ia selalu berharap tidak putus sekolah dalam keadaan seperti apa pun yang ia hadapi, karena Mimi bercita- cita ingin menjadi guru. Ia sangat ingin bisa menikmati bangku kuliah. Dia ingin menjadi orang yang sukses agar dapat mengubah nasib dan membahagiakan kedua orang tuanya dan kedua adik kecilnya. (Thia Rahma Fauziah, Mahasiswa Ilmu Komunikasi FPIPS UPI)