Novi Andriyanti : Pejuang Ilmu, Keluarga dan Anak Usia Dini

novi 1

Bandung, UPI

Untaian Kata… sebuah Kata “Perjuangan”…

Perjuangan itu ada ketika banyak hal yang igin kita raih…

Perjuangan itu ada karena banyak hal yang harus kita korbankan…

Perjuangan itu ada ketika kita merasakan kepenatan dan kelelahan yang sangat ketika menjalaninya…

Perjuangan itu ada ketika kita harus tetap konsisten terhadap apa yang menurut kita benar dan harus menjalani  segala konsekwensi nya tanpa memperdulikan sesuatu yang salah…

Perjuangan itu ada ketika kita dirundung cibiran “idealisme” dan kita hanya mampu tersenyum menyikapinya…That’s all (Yudisium UPI Kampus Tasikmalaya / 26 Januari 2016).

Multitasking tidaklah mudah dikerjakan, hanya saja ketika tekad sebagai seorang “Pejuang” tertanam didalam hati Insyaalloh semua akan berjalan beriringan meskipun dengan berbagai kerikil menghadang dalam perjalanan, ketika menjalaninya. Untaian kata diatas merupakan kata-kata motivasi yang ditanamkan oleh Novi Andriyati ketika sedang “Mengayuh” roda sebagai seorang Mahasiswi di kampus UPI Tasikmalaya.

Wanita kelahiran Kota Garut 30 tahun silam ini merupakan wisudawati terbaik di kampus UPI Tasikmalaya yang mengikuti Wisuda Gelombang I, Rabu, 13 April 2016 di Gedung Gymnasium, Kampus UPI Jln. Dr. Setiabudhi No. 229 Bandung.

Berstatus sebagai istri dan mempunyai seorang anak 7 tahun tak menyurutkan Novi untuk terus mengembangkan akademik di bidang pendidikan anak usia dini. Selama 10 tahun hingga sekarang berkarir menjadi Tenaga pendidik di TK Putra III BBWS Citanduy Kota Banjar.

“Selama satu tahun enam bulan saya harus memulai perjuangan menempuh pendidikan dari tempat tinggal menuju kampus tercinta. Perjalanan yang cukup memakan waktu, sekitar dua jam lamanya dengan naik-turun bus dan angkot dari kota Banjar hingga kota Tasikmalaya harus saya jalani,” ujar Novi.

Tekad berjuang mendapatkan ilmu Pendidikan Anak Usia Dini menjadi obsesi yang kuat bagi Novi,  tujuannya adalah untuk memperbaiki dan lebih mengembangkan lagi dalam mendidik Anak Usia Dini.

Sebagai mahasiswa dan guru, di tahun 2014 Novi pernah meraih juara II Lomba Karya Ilmiah Kreasi Inovasi Pembelajaran Guru TK, dalam pembelajaran Anak Usia Dini dengan judul : Happy Dewaruci Dapat meningkatkan motorik Kasar Anak Usia Dini. Dan pada Tahun 2015 sewaktu menjadi mahasisiwi di Kampus UPI Tasikmalaya ia pun mengikuti kembali Lomba Inovasi Guru TK tahun 2015 dengan judul : Kotak Harta Karun dapat meningkatkan perkembangan kognitif dengan kecerdasan beragam dini dan meraih juara I tingkat Kota Banjar. Dengan apresiasi tersebut menjadikan Novi semakin tertantang dengan pembelajaran Anak Usia Dini.

“Sebagai pendidik Anak Usia Dini dan mahasiswi Prodi PGPAUD pada saat itu, saya merasa ada beban moril terhadap peningkatan pembelajaran Anak Usia Dini di sekolah tempat saya mengajar, akan tetapi tekad perjuangan dalam menempuh pendidikan pada Prodi PG PAUD hingga selesai beriringan dengan perbaikan dalam pembelajaran Anak Usia Dini,” tambah Novi.

Baginya, tekad menyelesaikan Pendidikan PG PAUD di Kampus UPI Tasikmalaya, merupakan upaya yang dapat menjadi penyokong kelangsungan mengajar dan karier untuk lebih maju lagi. (Deny)