Rektor UPI Berikan Penghargaan Kepada Tim Bumi Siliwangi

ukm kompetitif 2

Bandung, UPI

Rektor UPI Prof. Furqon, Ph.D memberikan apresisasi atas prestasi kepada Tim Bumi Siliwangi yang telah meraih juara dunia pada ajang balap mobil Driver Shell Eco Marathon Kejuaraan Dunia hemat energi atau SEM DWC di London, Inggris. Beberapa waktu lalu.

Mahasiswa yang tergabung dalam Komunitas Mahasiswa Penggemar Teknologi Otomotif (UKM Kompetitif) yang telah mengharumkan nama UPI di kancah internasional itu diberikan beasiswa dan bonus masing-masing Rp 5 juta. Mereka adalah Amin Sobirin (manager), Ramdani (driver), Abdul Rochim (second driver), Jody Rusli (chasis), Afitro Adam (accesories), Muhamad Isnaini (body), Dani Permana (frame and design), Shofiyudin Albadari (electrical enjine) didampingi dua dosen pembimbing yakni Sriyono S.Pd dan Ridwan Adam M.N., M.Pd.

“Awalnya saya hanya mendukung dan mendorong tim Bumi Siliwangi untuk berkiprah di ajang internasional, tidak menyangka akan menjadi juara. Sebagai bentuk apresiasi, seluruh anggota tim akan dibebaskan dari seluruh biaya perkuliahan hingga lulus, bahkan akan mendorong untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, dan untuk pengembangan kegiatan penelitian kami juga akan membuka pintu kerjasama dengan sponsor,” ujarnya saat konfrensi press di Rumah Makan Cipaku Garden Hotel, Bandung. Rabu (13/7/2016).

Menurut Rektor UPI, semangat dan dedikasi Tim Bumi Siliwangi sangat luar biasa. Mereka bukan saja mengharumkan UPI, tapi juga telah mengharumkan bangsa Indonesia di ajang internasional yang bergengsi.

Furqan sangat menghargai kepada mereka yang memiliki tekad untuk mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional. Oleh karena itu, universitas akan terus mendorong kegiatan penelitian teknologi untuk menghasilkan sesuatu yang membanggakan universitas maupun bangsa Indonesia.

Bahkan, ia menyebut teknologi mobil akan diterapkan dalam transportasi yang digunakan di dalam kampus. Dan berharap UKM Kompetitif bisa mengubah mobil tersebut menjadi mobil yang irit atau ramah lingkungan.

“Kami memiliki sarana transportasi yang digunakan oleh civitas UPI, berupa mobil odong-odong, dan kami telah sepakat bahwa teknologi mesin mobil tersebut nantinya akan dimodifikasi oleh tim Bumi Siliwangi menjadi mobil hemat energi,” katanya.

ukm kompetitif 1

Sementara itu, Manajer Tim Bumi Siliwangi, Amin Sobirin mengatakan langkah mereka untuk mencapai tahta bergengsi tidak mudah. Dibutuhkan kerja keras dari semua anggota tim.

“Sampai sekarang saya masih tidak percaya kami bisa menang. Tapi semua ini adalah berkat kerja sama tim dan dukungan doa dari rakyat Indonesia khususnya civitas akademika UPI,” kata Amin.

Dijelaskan Amin, awalnya tim merasa ragu untuk berpartisipasi dalam kejuaraan yang digelar pertama kalinya. Pasalnya, mobil yang menghabiskan dana sekitar 50 juta itu mengalami kerusakan saat dilakukan test drive.

“Ketika test drive di UPI, saat melaju di tikungan mobil kami tiba-tiba terbalik, dan badan mobil terbelah menjadi tiga bagian. Dengan kejadian itu, kita menjadi pesimis untuk ikut lomba,” katanya.

Namun, rasa pesimisme itu tak membuat mereka patah semangat justru hal itu terkalahkan dengan semangat membara dari tim Bumi Siliwangi. Mereka dengan sabar membangun kembali kerangka mobil yang mengalami kerusakan. Akhirnya, berkat kerja sama tim yang solid, mobil bertenaga listrik bernama Turangga Chetta EV3 yang siap tampil di ajang bergengsi itu dan berhasil mengangkat trofi juara menggungguli pesaingnya dari negara Perancis dan Amerika Serikat.

Bagi mereka mengikuti ajang itu merupakan pengalaman yang berharga. Di luar arena balapan, mereka berbagi perkembangan teknologi dari negara-negara maju di Eropa dan Amerika.

“Mereka sangat terbuka tentang teknologi di negara masing-masing. Ini bisa menjadi pembelajaran dan pengalaman yang langka dimana kami akan mengembangkan teknologi di tanah air suatu hari nanti,” tegas Amin. (Deny/Humas UPI)