Rektor UPI Pantau Mahasiswa KKN di Pangandaran

1

Ciamis, UPI

Rektor Universitas Pendidikan Indonesia Prof. Furqon, Ph.D melaksanakan monitoring dan evaluasi terpadu kegiatan KKN Tematik UPI di Kecamatan Pangandaran, Kabupaten Pangandaran. Senin (18/7/2016). Rektor UPI didampingi Wakil Rektor Bidang Keuangan, Sumber Daya, Administrasi dan Usaha, Dr. Edi Suryadi, M.Si dan Sekertaris LPPM UPI Dr. Yadi Ruyadi, M.Si. serta dihadiri oleh Setda Kabupaten Pangandaran dan para camat se-kabupaten Pangandaran.

Kegiatan monitoring dan evaluasi terpadu merupakan rangkaian dari program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Mahasiswa UPI. tujuannya ingin melihat perencanaan dan tujuan sesuai. Mahasiswa menjalankan empat peran, yaitu sebagai motivator fasilitator, konsultan, dan penghubung. Monev dikemas dalam bentuk talkshow. Feedback-nya untuk meningkatkan kualitas, dan dikembangkan dalam bentuk kemitraan.

Pelaksanaan KKN di Kabupaten Pangandaran merupakan tahun pertama yang dijadikan lokasi KKN dari 13 kota/kab yang ada di Jawa Barat dan Banten. Mahasiswa UPI yang melaksanakan KKN di Kabupaten Pangandaran sebanyak 304 mahasiswa  yang disebar di 30 desa dari empat kecamatan diantaranya, Kecamatan Pangandaran, Kecamatan Sidamulih, Kecamatan Cijulang, dan Kecamatan Parigi. Tema KKN di Kabupaten Pangandaran adalah Kuliah Kerja Nyata Pos Pemberdayaan Keluarga (KKN Posdaya).

Ketua Pelaksana KKN Tematik UPI, Dr. Yadi Ruyadi, M.Si mengatakan salah satu langkah dari monev terpadu ini adalah untuk menidaklanjuti program yang ada di kabupaten pangandaran sehingga kedepan dengan hasil monev ini akan sangat menentukan sekali terkait keberlanjutan program KKN di kabupaten Pangandaran.

2

Dijelaskan Yadi, selama mengikuti KKN, mahasiswa akan melaksanakan program Posdaya serta melakukann pemetaan terhadap potensi ada di kabupaten Pangandaran untuk dikembangkan oleh mahasiswa bersama masyarakat pangandaran.

“Dengan adanya program KKN ini dapat menjadi salah satu langkah awal UPI bersama Kabupaten Pangandaran untuk mengembangkan potensi alam sebagai upaya untuk mengembangkan Kabupaten Pangandaran menjadi kabupaten mandiri dan unggul di Jawa Barat”, ujar Yadi Ruyadi.

Menurut Yadi Ruyadi, Pangandaran merupakan kabupaten yang baru dijadikan lokasi KKN oleh UPI dan sebagai kabupaten yang baru berdiri. Oleh karena itu, sebagai kabupaten baru tentunya akan memerlukan bantuan dari berbagai pihak khususnya bantuan dari perguruan tinggi.

“Walupun Kabupaten Pangandaran sebagai kabupaten baru, namun secara potensi kekayaan alam seperti di bidang kelautan memiliki potensi alam yang perlu sentuhan dari pihak perguran tinggi, sehingga kami merasa pelaksanaan KKN di Kabupaten Pangandaran akan sangat membantu apa yang dibutuhkan oleh masyarakat Pangandaran”, tegasnya.

Salah satu potensi yang cukup besar untuk dikembangkan adalah budidaya Sidat atau belut yang poetensi pasarnya cukup besar sehingga jika ini dikelola dengan baik akan meningkatkan kesejahteraan bagi peternak Sidat di Kabupaten Pangandaran, tambah Yadi.

Peran perguran tinggi melalui program KKN ini diharapkan dapat membantu masyarakat Pangandaran untuk mengembangkan potensi yang ada. Dan tentunya melaksanakan program-program yang berkaitan dengan pemberdayaan keluarga melalui bidang Pendidikan, Kesehatan, Wirausaha/Ekonomi, Lingkungan Hidup dan Keagamaan.

3

Sementara itu, Rektor UPI mengatakan bahwa UPI sebagai perguruan tinggi yang konsen terhadap pendidikan akan tetap mempertahankan program KKN ini, karena program ini tentunya sangat membantu masyarakat dalam mengembangkan potensi yang ada di daerah melalui mahasiswa. Mahasiswa akan mengidentifikasi potensi keunggulan yang ada di kabupaten Pangandaran ini, sehingga dari hasil identifikasi mahasiswa ini akan kami tindak lanjuti kedepannya.

Salah satu potensi yg ada di pangandaran adalah bidang kelautan yang sangat mumpuni. Oleh karena itu, hal ini dinilai perlu kerjasama dengan pihak luar, seperti yg akan dilakukan oleh UPI, Jepang dan Pemkab Pangandaran untuk mengembangkan budidaya ikan Sidat, dimana perkembangan ikan Sidat sangat banyak di Pangandaran yang diperlukan oleh pengusaha yg ada di Jepang.

“Sebagai langkah awal kami akan membantu pemerintah Kabupaten Pangandaran melalui kekayaan kelautan dengan membudidayakan ikan Sidat. ikan Sidat merupakan potensi yang sangat strategis untuk dikembangkan sebagai upaya untuk meningkatkan perekonomian di Kabupaten Pangandaran. Kami pihak universitas melalui mahasiswa KKN ini akan membantu pemerintah setempat agar bisa mengembangkan potensi ini melalui pelatihan cara membudidayakannya atau pemasarannya sesuai kebutuhan dari pemerintah setempat”, kata Rektor UPI.

Namun kedepan UPI telah mempunyai program akan bekerja sama dengan pemerintah Pangandaran untuk mengembangkan potensi ini mengingat pihak pengusaha di Jepang telah melihat potensi ini untuk dikembangkan bersama-sama. (Rudianto/Deny)