Aditya Nugraha Pemenang Komponis Muda Indonesia 2024
Aditya Nugraha adalah mahasiswa Program Studi Pendidikan Seni jenjang Magister Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia yang memenangkan kompetisi komponis muda Indonesia ke-6 tahun 2024. Kompetisi ini diselenggarakan oleh Yayasan Bandung Philharmonic, pimpinan Hendra Irawan. Kompetisi Komponis Muda Indonesia 2024 diikuti lebih dari 20 peserta seluruh Indonesia, dan dipilih satu untuk dapat dipentaskan dalam konser “The Scottish,” Mendelson symphony No 3 pada tanggal 29 Juni 2024 di Auditorium Pusat Pembelajaran ARNTZ-GEISE (PPAG) Univesritas Khatolik Parahyangan Jl. Ciumbuleuit Bandung.
Karya Orkestra Aditya berjudul “Salen-Log Counterpoint” atau “Kontrapung Salendro dan Pelog.” Karya tersebut dimainkan oleh Bandung Philharminic Orchestra berjumlah 63 orang musisi yang dipimpin langsung oleh pengaba asal Perancis yaitu Olivier Ochanine. Selain pemain orkestra asal Indonesia, grup orkestra ini juga melibatkan pemain asal mancanegara seperti Nachaphon Tiptan (Thailand), Carmen Caballero Fernandez (Spanyol), dan Bob Stoel (Belanda). Selain karya orkestra, ditampilkan pula pemain Oboe berbakat dari Jogjakarta yang menjuarai Young Indonesian Concerto Competition yaitu Reynard Ardian Simanjuntak.
Aditya menjelaskan bahwa “audisi dilakukan dengan sistem blind review (hanya memperlihatkan partitur dan demo audio tanpa identitas komponis).” Dewan Juri adalah Marisa Sharon Hartanto (Composer in Residence Bandung Philharmonic), Michael Hall (Co-Artistic Director Bandung Philharmonic), dan Robert Nolding (Artistic Director Bandung Philharmonic).
Apa yang unik dalam karya Aditya? Aditya menggali keunikan musik tradisi Indonesia gamelan yang berlaras Pelog dan Slendro. Kedua tangga nada ini saling tumpang tindih dan menari satu sama lain saat dimainkan di antara senar, alat musik tiup, dan perkusi. Terdapat berbagai pengembangan dari unsur pitch, ritme, dinamika, tempo, hingga artikulasi dari setiap instrumen yang bersifat extended technique. Pada karya ini, terdapat adaptasi berbagai teknik alat musik tradisional seperti interlocking (carukan) dan muted (tengkep) pada ansambel gamelan, pola iringan kecapi, dan sebagainya yang dipadukan dengan penyusunan nada yang memiliki prinsip banyak suara atau disebut sebagai polifoni.
Aditya Nugraha lahir pada tanggal 24 Februari 2000 (24 tahun). Saat ini, dia aktif bekerja sebagai musisi yang memiliki badan usaha bernama Senandung Bunyi Music Creative yang bergerak pada bidang pendidikan (kursus), produksi rekaman, hiburan, dan manajemen pertunjukan. Aditiya lulusan S1 Pendidikan Musik UPI pada tahun 2022. Semasa kuliah S1, dia aktif membuat komposisi dan aransemen untuk pertunjukan unit minat bakat Rumah Gitar Mahasiswa, Orkestra Bumi Siliwangi, dan Ensemble Kyai Fatahillah (Gamelan Jazz) pimpinan Iwan Gunawan. Selain ini, dia aktif mengikuti berbagai workshop dan seminar yang diselenggarakan oleh Prodi Pendidikan Seni SPs UPI dan Fakultas Pendidikan Seni dan Desain UPI dengan beberapa komponis mancanegara seperti Roderik De Man, Dieter Mack, Ensemble Black Pencil, dll. Nama-nama komponis yang merupakan referensi dalam berkarya adalah Claude Debussy, Steve Reich, Joe Hisaishi, John Williams, dan komponis dalam negeri adalah Slamet Abdul Sjukur, Harry Roesli, dan Iwan Gunawan.
Tahun 2011, Goethe Institute Indonesia bekerjasama dengan UPI menyelenggarakan kompetisi composer muda se Asia Tenggara. Kini, penyelenggara Kompetisi Komponis Muda Indonesia adalah Yayasan Bandung Philharmonic. Kegiatan ini sangat penting dalam upaya melahirkan komponis-komponis berbakat Indonesia yang mendunia. (JM)
Related Posts
-
Mahasiswa KKN UPI Sukses Gandeng Siswa SMK PUI Gelar Apresiasi Seni
No Comments | Aug 24, 2018
-
Gatsu, Satu Buku untuk Cerdaskan Masyarakat
No Comments | Nov 14, 2014
-
FIP Selenggarakan Pisah Sambut Dekan
No Comments | Jan 21, 2021
-
WARNA BARU PEMBELAJARAN DARING MELALUI KKN TEMATIK
No Comments | Dec 20, 2020